Pada Rabu, 24 April 2024, Ruang Penelitian & Publikasi Gedung FAHUM lantai 2 menjadi saksi pelaksanaan ujian skripsi gelombang ke-3 oleh Program Studi Sastra Inggris, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Sunan Ampel Surabaya. Kegiatan ini melibatkan sekiktar 12 mahasiswa yang dengan perasaan tegang dan penuh harap, menapaki tahapan akhir studi mereka. Dari keduabelas mahasiswa yang mengikuti ujian skripsi tersebut, sebelas di antaranya concern di bidang Linguistik, sementara satu sisanya mengambil fokus di Literatur.
Di dalam ruangan yang penuh antusiasme itu, mereka menyampaikan laporan penelitian secarq deskriptif dan dengan analisis kritis terhadap teori-teori sastra maupun bahasa, dua hal itu menjadi fokus pembahasan yang akan mengantarkan mereka pada gelar sarjana yang diimpikan. Dalam ruang supresi itu mereka tetap diiringi keinginan menggebu-nggebu untuk keluar dari sana dengan hasil yang memuaskan. Harapannya hanya satu, dapat menjawab semua pertanyaan yang dilontarkan oleh penguji seputar topik selama mereka teliti. Keinginan kuat mereka mencerminkan ketekunan dan dedikasi dalam menyelesaikan perjalanan akademisnya.
Keduabelas mahasiswa yang mengikuti ujian skripsi ini telah menunjukkan kemampuannya dalam melakukan tugas akhir dengan baik dan mendapatkan kesan positif dari ujian tersebut. Beberapa dari mahasiswa tersebut menyampaikan perasaan dan kesan mereka selama mengikuti proses ujian skripsi.
Salah satunya mahasiswa semester 8, Mohammad Bisri Junior, yang menjalani ujian skripsinya dengan fokus linguistik mengutarakan perasaannya dan suasana pada saat dirinya memasuki ruang ujian.
“Sebelum ujian ya saya deg-degan dan gugup, cuman waktu udah mulai ya terbawa suasana. Saya juga takut sebenernya kalo dihujani pertanyaaan pertanyaan sulit, tapi saya berhasil mengatasinya dengan memperdalam pemahaman teori di bab 2.” Ucap Bisri.
Rafli Ainurrizqon Susilo, Satu-satu nya mahasiswa semester 8 yang mengambil fokus Literatur pada ujian skripsi kali ini juga merasakan ketegangan yang sama pada saat sebelum memulai sidang.
“tegang walaupun sudah banyak persiapan tapi tetap saja, sebelum masuk itu ada perasaan tegang. Tetapi untuk mengatasi nya, sebaiknya kita fokus pada presentasi nya saja.” Ujar Rafli.
perasaan legah menyelimuti mereka sesaat setelah melewati momen penting dalam perjalanan akademis mereka. Pikiran mereka kini terpenuhi dengan rasa damai, setelah berbulan-bulan menyibukkan diri dengan penelitian dan penyusunan skripsi. Meskipun masih ada tahapan revisi yang menantinya, tapi perasaannya sudah jauh lebih ringan. Semuanya terasa lebih mudah sekarang.
Salah satu mahasiswi semester 8, Raras Ayu Widyasari mengungkapkan perasaannya setelah dirinya menyelesaikan ujian skripsi.
“yang pasti lega, alhamdulillah sidangnya sudah selesai, sekarang tinggal merevisi,” ucapnya.
Dia teringat dengan ketegangan yang dirasakannya sebelum sidang dimulai, khawatir akan sikap serius dan kritis dari dosen penguji. Namun kenyataannya tidak seperti yang dia bayangkan.
“dan ternyata dosen penguji tidak semenyeramkan itu juga, jadi tidak ada marah-marah,” Imbuhnya.
Perjalanan mereka selama menjalani skripsi adalah sebuah perjuangan panjang dengan ketekunan dan kesabaran mereka berhasil melewati proses tersebut hingga sampai pada tahap revisi sebelum yudisium. Raras juga mengatakan bahwa niat dari dalam diri sendiri lah yang paling penting agar skripsi bisa berprogress.
“sebenernya yang paling penting itu niat dari diri kita sendiri, dari pergi bimbingan, merevisi tulisan kita, ya pokoknya dikerjain saja skripsi nya jangan ditinggal. overall selama kita niat pasti bisa kok,” kata Raras.
Bisri juga menambahkan bahwa dalam mengerjakan skripsi, ia memiliki tantangan tersendiri untuk menuntaskan tugas akhirnya tersebut.
“tantangan pertama selama menjalani skripsi ya butuh perjuangan ekstra, seperti bimbingan, mengurusi berkas, dll. Kemudian kesulitan kedua mungkin ya pada temuan data yang saya kumpulkan, karena saya harus menjelaskannya dengan bukti yang valid,” terangnya.
Mahasiswa merasa semua pihak yang terlibat dalam proses pengerjaan skripsi dari dosen pembimbing hingga dosen penguji sangat baik, kooperatif dan tentunya sangat membantu.”
“semua pembimbing saya kooperatif jadi kalau mau bimbingan itu dipermudah,” ujar Rafli
“dosen penguji nya sangat kooperatif. Mereka banyak memberi saya masukan yang sangat membangun, jadi kritikan mereka tidak terkesan menjatuhkan.” Imbuhnya
Seperti Rafli, Raras juga mengucapkan bahwa dosen-dosen disini sangat membantu, malah justru kita lah yang seharusnya juga semangat untuk menyelesaikan tugas akhir.
“dosen pembimbing di sasing ini tuh pasti, jadi ya bimbingan atau tidaknya itu tergantung dari kita.”
Dengan ujian skripsi yang berhasil dilaksanakan dengan lancar serta lingkungan nya yang sangat suportif, diharapkan mahasiswa Sastra Inggris UINSA akan dapat mencapai capaian pembelaja ran yang diinginkan dan mendukung tujuan, misi, dan visi keilmuan program studi Sastra Inggris UIN Sunan Ampel.