Jakarta, 18 Mei 2024 – Forum Asosiasi Program Studi Sosiologi Indonesia (APSSI) 2024, yang diselenggarakan oleh APSSI bekerja sama dengan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, berlangsung selama tiga hari di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UIN Jakarta. Dengan tema “Penguatan Program Studi dalam Persiapan Akreditasi Mandiri dan Internasional,” forum yang berlangsung mulai tanggal 15 hingga 17 Mei 2024 tersebut dihadiri oleh Ketua, Sekretaris, dan Dosen Program Studi Sosiologi anggota APSSI dari seluruh Indonesia.
Dari FISIP UIN Sunan Ampel Surabaya, turut hadir dalam forum ini Wakil Dekan I, Dr. Iva Yulianti Umdatul Izzah., serta Ketua dan Sekretaris Program Studi Sosiologi, Dr. Dwi Setianingsih, M.Pd.I., dan Masitah Effendi, M.Sosio.
Agenda hari pertama, Rabu 15 Mei 2024, dimulai dengan sambutan dari Ketua Panitia, Rektor UIN Jakarta, dan Ketua APSSI. Lokakarya nasional ini menghadirkan narasumber Dr. R.M. Khairul Muluk, Dr. Tyas Retno Wulan, dan Dr. Yudha Aryo Sudibyo, Ph.D. Dalam kesempatannya, Dr. Tyas Retno Wulan menyampaikan pentingnya penguatan program studi untuk persiapan akreditasi, baik mandiri maupun internasional. “Ikhtiar Meraih Akreditasi Unggul dengan peluang dan tantangan serta perubahan kebijakan itu perlu,” ujar Dr. Tyas.
Agenda berikutnya di hari yang sama adalah forum dialog kritis bertema “Transformasi Sosiolog untuk Indonesia,” dengan pembicara Prof. Dr. Iwan Gardono Sujatmiko, Prof. Arya Hadi Dharmawan, Prof. Dr. Amarulla Octavian, Prof. Dr. Dzuriyatun Toyibah, dan Dr. Muhammad Najib Azca.
Forum ini membahas pentingnya fokus strategis bagi para sosiolog dalam transformasi masyarakat Indonesia. Melalui masukan, kritik, dan evaluasi yang diberikan, kontribusi para sosiolog sangatlah diperlukan untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bangsa. Diskusi dalam forum ini berfokus pada berbagai isu krusial yang dihadapi Indonesia dalam pusaran peradaban modernitas. Salah satu contohnya adalah pembahasan tentang upaya mempersempit kesenjangan gender dengan mendorong peran publik perempuan melalui pendidikan tinggi.
Dalam kesempatannya, Prof. Dzuriyatun Toyibah menekankan inisiatif membangun kesetaraan gender melalui perguruan tinggi. Beliau menyampaikan, “Untuk membangun kultur baru di perguruan tinggi semua stakeholder harus terlibat. Perlu juga mengembangkan indikator kesetaraan gender di perguruan tinggi dan rencana strategis bagaimana perguruan tinggi mengintegrasikan nilai-nilai kesetaraan gender dalam tridarma.”
Pada hari kedua, 16 Mei 2024, diadakan program International Conference on Social and Political Studies yang menghadirkan pembicara Prof. Adam Possamai dari Western Sydney University, Australia, Dr. Melissa Curley dari Queensland University, Australia, Prof. Ida Widianingsih, MA, Ph.D dari Universitas Padjadjaran, Bandung, Prof. Iim Halimatusa’diyah, M.A., Ph.D dari UIN Jakarta, dan Dr. Muhammad Najib Azca, M.A., dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Dalam kesempatan parallel session konferensi tersebut, ketua dan Sekretaris Prodi Sosiologi FISIP UINSA juga turut terlibat dan berpartisipasi.
Pada malam harinya, acara ditutup dengan gala dinner yang dihadiri oleh Walikota Tangerang Selatan dan panitia penyelenggara. Momen ini menjadi puncak acara yang penuh kehangatan dan keakraban bagi seluruh peserta.
Kegiatan hari ketiga, 17 Mei 2024, diisi dengan tur kota yang memberikan kesempatan bagi peserta untuk menjelajahi Tangerang Selatan.
Secara keseluruhan, forum APSSI ini sangat bermanfaat dalam memberikan wawasan mendalam mengenai standar dan persyaratan akreditasi, baik mandiri maupun internasional. Melalui presentasi dari para pakar, peserta mendapatkan pemahaman yang lebih jelas tentang proses dan strategi efektif untuk mencapai akreditasi yang diinginkan. Forum ini juga memperkuat jaringan dan kerja sama antar program studi sosiologi di Indonesia. (ME/WD)