Kampus Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya kembali mengukuhkan perannya sebagai pelopor pengembangan guru profesional melalui Konferensi Nasional (KONFERNAS) Pendidikan Profesi Guru (PPG) 2024, yang digelar secara luring pada Senin, 20 Mei 2024 di UIN Sunan Ampel Surabaya.
Berlangsung selama satu hari penuh, kegiatan ini mempertemukan mahasiswa, alumni, dosen pembimbing, serta mitra sekolah dalam satu forum ilmiah terbuka bertajuk “Literasi, Kolaborasi, dan Aksi Inovatif Guru di Era Transformasi Digital”. Berbeda dari penyelenggaraan sebelumnya, KONFERNAS tahun ini dikemas lebih dinamis, menampilkan forum diskusi terbuka, pameran poster, dan panggung praktik baik guru-guru muda Indonesia.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Prof. Dr. Muhammad Thohir, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UINSA. Dalam sambutannya, ia mengajak seluruh peserta untuk melihat guru bukan sekadar pelaku kurikulum, melainkan pemimpin ekosistem belajar di era digital. “Kita tidak hanya butuh guru yang bisa mengoperasikan teknologi, tetapi guru yang mampu membangun jembatan antara ilmu pengetahuan, nilai-nilai kemanusiaan, dan transformasi sosial. Itulah esensi guru profesional di era ini,” ungkap Prof. Thohir disambut tepuk tangan peserta.
Beliau juga menggarisbawahi pentingnya budaya meneliti di kalangan guru dan mahasiswa PPG, sebagai cara untuk merawat profesionalisme dan memperbaiki praktik pembelajaran secara terus-menerus.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang terfokus pada presentasi ilmiah, KONFERNAS 2024 menambahkan sesi poster PTK dan panggung mini “Teacher Talk”, di mana peserta dapat berdialog langsung dengan guru-guru inovatif yang telah melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di berbagai jenjang pendidikan. Poster-poster yang dipamerkan menampilkan beragam hasil inovasi pembelajaran dari mahasiswa PPG, mulai dari pengembangan media interaktif, modul literasi numerasi, hingga metode pembelajaran kolaboratif untuk siswa berkebutuhan khusus.
Sementara itu, “Teacher Talk” menjadi panggung bagi para alumni untuk berbagi strategi praktis dalam mengelola kelas di tengah tantangan Kurikulum Merdeka dan digitalisasi pendidikan. Salah satu pemateri dalam sesi ini adalah Nur Halimah, alumni PPG 2022 yang kini mengajar di SMP Negeri di Gresik. Ia membagikan kisah suksesnya menggabungkan metode pembelajaran berbasis proyek dengan platform pembelajaran daring lokal, sehingga mampu meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa selama satu semester. “Anak-anak bukan hanya harus tahu caranya ‘klik’ aplikasi, tapi juga bagaimana berpikir kritis, bekerja sama, dan menyampaikan gagasan mereka dengan berani. Itu tujuan kita sebagai guru hari ini,” ujarnya penuh semangat.
Sesi panel utama menampilkan pemateri dari kalangan dosen, praktisi pendidikan, dan alumni PPG. Dalam forum ini, para narasumber menyoroti pentingnya penguatan literasi guru, baik literasi digital, literasi data, maupun literasi sosial budaya. Dr. Ainun Syarifah, M.Pd.I, Ketua Program Studi PPG UINSA, menyampaikan bahwa dalam proses pendidikan profesi, pembelajaran tidak bisa berhenti pada administrasi dan observasi. Guru harus masuk lebih dalam ke praktik literasi reflektif. “Literasi guru bukan hanya soal membaca dan menulis, tapi kemampuan untuk membaca konteks kelasnya sendiri, dan menulis solusi melalui tindakan yang berdampak. Itu makna PTK yang kita tanamkan,” tegasnya.
Diskusi panel ini juga membahas pentingnya kolaborasi lintas sektor, termasuk kemitraan antara LPTK dan sekolah mitra untuk merancang inovasi bersama dan mengevaluasi pelaksanaan Kurikulum Merdeka. Salah satu momen paling dinanti dalam KONFERNAS 2024 adalah sesi “Narasi Guru Muda”, di mana mahasiswa PPG angkatan 2024 mempresentasikan hasil praktik mengajar dan PTK mereka dalam format storytelling. Dengan gaya yang membumi dan emosional, para peserta menyampaikan kisah nyata mereka mendampingi siswa belajar di tengah tantangan sosial dan teknologi.
Siti Aisah, mahasiswa PPG yang mengajar di Madrasah Tsanawiyah, mengisahkan perjuangannya membantu siswa yang sempat putus sekolah agar bisa kembali belajar dan aktif di kelas. Dengan pendekatan personal dan penggunaan media pembelajaran visual, ia berhasil membangun kembali kepercayaan diri siswa tersebut. “Di KONFERNAS ini saya bukan hanya belajar tentang teori pendidikan, tapi tentang harapan. Harapan yang tumbuh di ruang kelas,” ungkap Rifky disambut haru para peserta.
Sebagai bagian dari output KONFERNAS 2024, panitia akan menerbitkan jurnal elektronik berisi artikel-artikel PTK terpilih, serta dokumen rekomendasi kebijakan bagi pengembangan program PPG ke depan. Salah satu poin penting dalam rekomendasi tersebut adalah perlunya Integrasi PTK sebagai bagian dari praktik reflektif mahasiswa secara sistematis, Penguatan bimbingan penulisan ilmiah yang terintegrasi dengan pembelajaran mikro, dan Pembentukan platform digital komunitas alumni PPG untuk berbagi praktik baik. Langkah ini sejalan dengan visi UINSA untuk menciptakan ekosistem pendidikan profesi guru yang tidak hanya unggul secara administratif, tetapi juga kuat secara akademik dan berdampak sosial.
KONFERNAS PPG 2024 bukan sekadar perhelatan akademik tahunan. Ia adalah ruang tumbuh bersama, tempat guru-guru muda menyadari bahwa mereka bukan sekadar pelaksana kurikulum, tetapi subjek perubahan pendidikan Indonesia. Dalam sambutan penutupnya, Prof. Dr. Muhammad Thohir, M.Pd mengajak seluruh peserta untuk membawa semangat yang tumbuh dari forum ini ke ruang kelas masing-masing. “Jadilah guru yang tak pernah berhenti bertanya dan memperbaiki. Jadilah pendidik yang tidak hanya tahu cara mengajar, tetapi tahu kenapa dan untuk siapa ia mengajar. Itu yang membedakan guru biasa dan guru perubahan,” tegasnya.
Dengan semangat kolaborasi, literasi, dan refleksi yang terus menyala, UIN Sunan Ampel Surabaya meneguhkan dirinya sebagai rumah intelektual para pendidik yang akan terus menghidupkan harapan pendidikan Indonesia.