Berita

@adminuinsa

Wednesday, 6 April 2022

RESMI MENJABAT DEWAS BLU UINSA, INI ARAHAN DIRJEN PROF. ALI RAMDHANI

UINSA Newsroom, Rabu (06/04/2022); UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya menggelar acara bertajuk, “Arahan Pengembangan BLU UINSA oleh Dewan Pengawas” pada Rabu, 6 April 2022 pukul 09.30-12.00 WIB. Acara ini digelar dalam rangka memperkenalkan Susunan Dewan Pengawas (Dewas) Periode 8 Maret 2022-28 Februari 2023 (KMA nomer 177 tahun 2022), Penyampaian Perkembangan BLU UINSA oleh Rektor, serta Pemberian Masukan dan Arahan Dewas.

Hadir dalam kesempatan ini, Ketua Dewas UINSA, Prof. Dr. Muhammad Ali Ramdhani, S.TP, M.T., serta Anggota Dewas dari unsur Kementerian Keuangan, Hari Utomo, S.E., M.M., yang hadir secara daring.  Selain itu, peserta yang diundang dalam kegiatan ini antara lain: Wakil Rektor, Dekan Fakultas, Direktur Pascasarja, Wakil Dekan 2 Fakultas, Wakil Direktur Pascasarjana, Kepala Biro, Kepala SPI, Ketua Lembaga, Kepala UPT, Sekretaris Lembaga, Sekretaris Kopertais Wilayah IV, Koordinator Kantor Pusat, dan Koordinator TU Fakultas

Rektor UINSA Surabaya, Prof. H. Masdar Hilmy, S.Ag., M.A., Ph.D., dalam paparan menjelaskan terkait profil layanan BLU UINSA yang terdiri dari Layanan Pendidikan (UKT) yakni 9 Fakultas dan Pascasarjana serta Layanan Bisnis Non UKT berupa aset dan properti. Rektor juga menjelaskan terkait kinerja layanan yang dilakukan UINSA baik dari segi layanan pendidikan maupun bisnis non UKT, kinerja pendapatan dan aset, serta rencana perbaikan dari kinerja.

“Pada prinsipnya kami mohon arahan dan bimbingan dari para dewan pengawas agar kita bisa memaksimalkan pengembangan BLU kita. Sehingga ketika kita diberi mandat untuk bertransformasi dari BLU menjadi PTNBH kita sudah benar-benar siap,” ujar Prof. Masdar.

Sementara itu, Ketua Dewas BLU UINSA yang juga Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kementerian Agama dalam pengarahannya menyampaikan, bahwa perguruan tinggi pada dasarnya juga memiliki fungsi Good Corporate University yang lebih dikenal dengan  istilah Good University Governance (GUG). Terdapat beberapa pilar penting kaitannya dengan penyelenggaraan GUG yakni Akuntabilitas, Responsibilitas, Transparansi, Independensi, dan Keadilan.

Salah satu kekuatan UINSA, menurut Dirjen adalah pada Jurnal Ilmiah yang terakreditasi. Hal ini menjadi kekuatan yang luar biasa dimiliki UINSA. “Yang jadi problem, apakah kemudian penatakelolaannya memenuhi kaidah-kaidah akuntability?” ujar Prof. Ali Ramdhani. Dirjen menegaskan, bahwa setiap penerimaan yang menyelenggarakan dan atau atasnama perguruan tinggi harus masuk dan dikelola sebagai penerimaan BLU. “Bahwa kemudian sempurna angka itu dikembalikan lagi kepada pengelola, itu urusan dari masing-masing pemilik kebijakan,” tegas Prof. Ali Ramdhani.

“Hal-hal yang lain yang perlu menjadi catatan kita bersama adalah kinerja akademik itu perlu ditopang oleh kinerja yang lain. Dan kita dihantarkan pada sebuah misi bersama tentang edupreneur,” imbuh Prof. Ali Ramdhani. Anggota Dewas dari unsur Kementerian Keuangan, Hari Utomo, S.E., M.M., yang tersambung secara virtual zoom meeting juga menghimbau agar UINSA dapat memaksimalkan setiap potensi yang dimiliki. Hari Utomo juga berharap dapat berkomunikasi lebih lanjut terkait pengelolaan BLU UINSA agar bisa lebih memahami situasi di lapangan. (Nur-Chy/Humas)