Berita
REKTOR LANTIK 31 ASISTEN AHLI DAN DOKTER AHLI PERTAMA, INI PESAN YANG YANG DISAMPAIKAN

UINSA Newsroom, Senin (26/09/2022); Apel minggu terakhir Bulan September 2022 di Kampus Gunung Anyar sekaligus digelar Pelantikan dan Pengambilan Sumpah Jabatan Fungsional Dosen Asisten Ahli dan Dokter Ahli Pertama. Kegiatan pelantikan 31 Dosen ini berlangsung di Lobby Gedung Terpadu pada Senin, 26 September 2022.

Rektor UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Prof Akh. Muzakki,M.Ag., Grad.Dip.SEA., M.Phil., Ph.D., dalam pengarahannya menyampaikan, bahwa dosen dan guru memiliki kesamaan dan perbedaan. Dosen maupun guru, menurut Rektor, pada dasarnya memiliki kesamaan sebagai pengajar. Yakni seseorang yang memiliki tugas mentransfer ilmu pengetahuan.

Sementara perbedaan keduanya, dijelaskan Rektor, bahwa Dosen selain sebagai pengajar juga memiliki  fungsi sebagai ilmuwan. “Yang tidak dimiliki oleh guru adalah melakukan tugas sebagai ilmuwan, dalam kaitan ini adalah meneliti dan publikasi,” ujar Prof. Muzakki.

Karena itu, lanjut Rektor, yang membedakan antara Dosen dan Guru kata kuncinya ada pada ‘Problematisasi.’ Yakni sesuatu yang sederhana, dapat dibaca sebagai sebuah kompleksitas yang layak diteliti dan ditulis sebagai karya ilmiah.

Berbeda halnya dengan tugas pengajar, yang harus melakukan simplifikasi dari hal yang kompleks agar lebih mudah dipahami. “Tapi sebagai peneliti, sebagai ilmuwan, tidak boleh melakukan simplifikasi,” tegas Prof. Muzakki.

Rektor secara khusus mengucapkan selamat datang kepada para dosen yang dilantik dalam pangkat akademik asisten ahli. Rektor berharap, para dosen yang dilantik agar mengikuti kebijakan yang ada di universitas.

“Kemuliaan seorang dosen tidak diukur oleh berapa banyak jam mengajar di kelas. Kemuliaan dosen diukur diantaranya dan utamanya adalah berapa banyak karya ilmiah yang dihasilkan. Selamat datang di era baru UINSA, One Semester One Article,” tutur Prof. Muzakki.

Konsep One Semester One Article, bagi Rektor, menjadi pintu masuk bagi UINSA ke jenjang yang lebih baik. Karena semakin banyak karya ilmiah dan publikasi yang dimiliki, akan mampu mendongkrak rekognisi UINSA Surabaya di dunia internasional.

Rektor juga mengajak, agar para dosen terlantik senantiasa berhati-hati dalam bermedia sosial. Terutama terhadap sesuatu yang berpotensi merugikan kepentingan bangsa dan negara. (Nur-Chy/Humas)