Berita

Surabaya, 19 September 2024 – Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya (UINSA) kembali menghadirkan episode terbaru dari Podcast FSH UINSA pada Kamis, 19 September 2024. Bertempat di Ruang Podcast Fakultas Syariah dan Hukum, episode kali ini mengangkat tema yang sangat relevan dan mendesak, yaitu “Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Kampus.” Tema ini dipilih untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai upaya preventif dan responsif terhadap kasus kekerasan seksual yang masih menjadi isu penting di lingkungan pendidikan, terutama di kampus. Melalui diskusi ini, UINSA ingin mendorong kesadaran bersama untuk menciptakan lingkungan kampus yang aman, inklusif, dan bebas dari segala bentuk kekerasan seksual.

Podcast episode ini menghadirkan narasumber yang memiliki kompetensi tinggi di bidang hukum, yaitu Marli Candra, LLb (Hons)., MCL, dosen di Fakultas Syariah dan Hukum UINSA. Marli Candra berbagi panggung dengan Azzahrotul Wardatillah Lu’lu’ah, seorang mahasiswi FSH UINSA yang menjadi host pada acara ini. Bersama-sama, mereka mengupas berbagai aspek terkait kekerasan seksual di kampus, mulai dari langkah-langkah preventif hingga mekanisme penanganan kasus yang sudah terjadi. Dalam diskusi ini, Marli menegaskan bahwa kampus seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi semua civitas akademika untuk belajar dan berkembang. Sayangnya, realitas menunjukkan bahwa kekerasan seksual masih menjadi ancaman serius yang membutuhkan perhatian dan tindakan nyata dari semua pihak.

Dalam pemaparannya, Marli Candra menyoroti bahwa pencegahan kekerasan seksual di kampus tidak dapat hanya bergantung pada kebijakan formal dari institusi pendidikan. Menurutnya, upaya ini membutuhkan keterlibatan aktif dari seluruh elemen kampus, termasuk mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan. Edukasi tentang hak asasi manusia, penguatan kesadaran gender, serta implementasi kebijakan yang tegas adalah langkah-langkah fundamental untuk menciptakan lingkungan akademik yang bebas dari kekerasan seksual. Marli juga menekankan pentingnya adanya mekanisme pelaporan yang aman dan sistem penanganan yang transparan. Hal ini bertujuan agar korban merasa dilindungi dan mendapatkan dukungan penuh tanpa harus menghadapi stigma atau intimidasi yang sering kali menghalangi korban untuk melapor.

“Kampus memiliki tanggung jawab besar dalam menciptakan ruang yang bebas dari kekerasan seksual. Hal ini tidak hanya dapat dicapai melalui kebijakan yang jelas dan tegas, tetapi juga dengan membangun budaya yang menghargai kesetaraan dan menghormati privasi individu,” ujar Marli Candra. Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kebijakan saja tidak cukup tanpa adanya implementasi yang konsisten dan komitmen dari semua pihak untuk menegakkan nilai-nilai keadilan dan empati dalam kehidupan kampus sehari-hari.

Salah satu poin penting yang dibahas adalah pentingnya pelibatan mahasiswa dalam upaya pencegahan kekerasan seksual. Marli menekankan bahwa mahasiswa dapat berperan sebagai agen perubahan dengan menjadi bagian dari kampanye edukasi dan advokasi di lingkungan kampus. Selain itu, mahasiswa juga dapat membantu menciptakan ruang diskusi yang inklusif dan mendukung korban untuk berbicara tanpa rasa takut. Dalam hal ini, kolaborasi antara mahasiswa dan pihak kampus dapat menjadi kunci keberhasilan dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi semua.

Selain itu, sistem pelaporan kekerasan seksual yang aman dan responsif menjadi salah satu fokus utama dalam diskusi ini. Marli menjelaskan bahwa institusi pendidikan perlu menyediakan kanal pelaporan yang dapat diakses dengan mudah oleh korban. Proses penanganan yang transparan dan melibatkan tenaga profesional sangat penting untuk memastikan bahwa hak-hak korban dihormati dan keadilan ditegakkan. Tidak hanya itu, perlindungan terhadap korban juga harus menjadi prioritas utama, termasuk jaminan kerahasiaan informasi dan pemberian dukungan psikologis yang memadai.

Podcast FSH UINSA ini bertujuan untuk memberikan wawasan yang lebih luas kepada mahasiswa dan masyarakat umum tentang pentingnya kesadaran bersama dalam mencegah kekerasan seksual di lingkungan kampus. Diskusi yang komprehensif dan mendalam ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi kampus-kampus lain di Indonesia untuk mengambil langkah-langkah konkret dalam menyusun kebijakan yang berfokus pada keselamatan dan kesejahteraan mahasiswa. Dengan begitu, perguruan tinggi di Indonesia dapat benar-benar menjadi tempat yang mendukung perkembangan intelektual, emosional, dan sosial tanpa adanya rasa takut atau ancaman dari kekerasan seksual.

Episode keenam Podcast FSH UINSA ini dapat diakses dengan mudah melalui platform YouTube resmi Fakultas Syariah dan Hukum UINSA. Dengan tema yang sangat relevan dan pembahasan yang mendalam, podcast ini diharapkan dapat menjadi acuan dan sumber inspirasi bagi semua pihak yang ingin menciptakan lingkungan akademik yang lebih baik. Melalui platform ini, UINSA berharap dapat memperluas jangkauan edukasi tentang pencegahan dan penanganan kekerasan seksual, serta mendorong aksi nyata untuk menciptakan kampus yang aman, inklusif, dan bebas dari kekerasan.

https://youtu.be/Jj5rcykVdlA?si=U3zGg6jLzMD7pnyq

Reportase: George As’ad Haibatullah El Masnany
Redaktur: George As’ad Haibatullah El Masnany
Desain Foto: Julita Noer Haliza