Berita

Untuk menjamin pembelajaran berjalan sesuai dengan visi, misi dan tujuan perguruan tinggi, perlu dibangun suasana akademik yang kuat. Dengan demikian iklim akademik akan kondusif dan bangunan keilmuan akan semakin kokoh. Salah satu cara yang ditempuh oleh Prodi Pendidikan Bahasa Inggris untuk terus membangun suasana akademik adalah dengan menyelenggarakan kegiatan diskusi penelitian rutin bulanan dalam program Research Discussion Forum (RDF). Dalam dua bulan terakhir ini penyelenggaraan RDF agak berbeda dari tahun sebelumnya dimana Prodi Pendidikan Bahasa Inggris mulai menggandeng Prodi PBI di PTKIN. Jika bulan lalu telah berkolaborasi dengan UIN Ar Raniry Aceh, bulan ini yang menjadi mitra dalam kegiatan RDF adalah UIN Syekh Ali Hasan Ahmad Addary (UIN Syahada) Padangsidimpuan.

RDF bulan September 2022 ini mengambil mengusung topik tentang English Phonology Learning Model in Indonesia. Tampil sebagai pemapar adalah Dr. Hamka, M. Hum. Topik ini beliau angkat karena penelitian terdahulu mengisyaratkan bahwa phonologi masih menjadi sesuatu yang sulit bagi pebelajar Bahasa Inggris sebagai bahasa asing di Indonesia. Oleh karenanya penelitian beliau mengeksplorasi model-model pembelajaran phonologi Bahasa Inggris yang ada di perguruan tinggi di Indonesia.

Pada kegiatan yang dibuka oleh Kajur Pendidikan Bahasa M. Faizin, M. Pd. I., ini Dr. Hamka berbagi tentang penelitian multisite beliau. Dengan mengambil 100 sampel dari delapan perguruan tinggi, penelitian ini menemukan bahwa secara keseluruhan, Prodi PBI di delapan perguruan tinggi ini menawarkan mata kuliah Phonology dengan jumlah SKS yang kecil, yaitu 2 SKS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara umum materi utama kelas fonologi menekankan aspek Introduction to Phonology, English Consonant, English Vowel, Syllables, Stress and Intonation. Meskipun mahasiswa tidak merasa ada kesulitan ketika belajar phonology, namun masih mahasiswa masih belum mencapai tujuan pembelajaran utamanya dalam mengucapkan bahasa Inggris dengan baik. Dengan adanya sumber dan materi belajar yang sekarang tersedia secara luas tak terbatas, mahasiswa perlu untuk terus didorong agar belajar lebih mandiri. Untuk dapat lebih memotivasi, perlu juga diberikan penghargaan bagi mahasiswa yang memiliki pengucapan dan ujaran Bahasa Inggris yang sesuai dengan standar.  

Kegiatan RDF kolaboratif yang dipandu oleh Fahmy Imaniar, M. Pd. ini diikuti oleh bukan hanya dosen dari kedua universitas namun juga dari universitas lain, guru dan alumni. Semoga dengan kolaborasi dalam membangun suasana akademik melalui diskusi penelitian semacam ini, akan semakin banyak penelitian-penelitian kolaboratif antar perguruan tinggi keagamaan, utamanya dalam bidang pendidikan Bahasa Inggris.