Berita

Dalam rangka meningkatkan kompetensi amil zakat dan mengoptimalkan pengelolaan zakat, Program Studi Manajemen Zakat Wakaf (PMZW) menggelar pelatihan khusus pada tanggal 2 September 2024. Pelatihan ini berlangsung di Sidoarjo dan menghadirkan dua narasumber utama: Benny Nur Miftahul Ulum, Kepala Bidang Pengumpulan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Jawa Timur, dan Abdul Mujib, Ketua Laziznu PCNU Sidoarjo.

Acara ini dihadiri oleh sekitar 100 peserta, yang terdiri dari mahasiswa Prodi Manajemen Zakat Wakaf dan beberapa praktisi zakat. Pelatihan ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas amil zakat dalam hal pengumpulan dan distribusi zakat serta memperkenalkan strategi terbaru dalam pengelolaan zakat.

Benny Nur Miftahul Ulum membuka sesi dengan paparan mendalam mengenai dinamika pengumpulan zakat di tingkat provinsi. Benny menekankan pentingnya sistem pengumpulan zakat yang transparan dan akuntabel. “Untuk meningkatkan jumlah zakat yang terkumpul serta memastikan pengelolaannya tepat sasaran, sistem yang baik dan transparan sangat diperlukan,” ujarnya. Benny juga menyoroti perlunya adopsi teknologi informasi untuk mempermudah proses pengumpulan dan pelaporan zakat. “Digitalisasi memungkinkan kita untuk menjangkau lebih banyak masyarakat dan meningkatkan kepercayaan mereka terhadap lembaga zakat,” tambahnya.

Abdul Mujib, dalam sesi berikutnya, memberikan wawasan dari pengalaman lapangannya sebagai Ketua Laziznu PCNU Sidoarjo. Abdul memaparkan tantangan yang dihadapi oleh lembaga zakat di tingkat lokal dan bagaimana pendekatan berbasis komunitas dapat mengatasi masalah tersebut. “Pendekatan berbasis komunitas sangat penting. Dengan melibatkan masyarakat secara langsung, kami dapat memastikan distribusi zakat tepat sasaran dan memberikan manfaat yang nyata bagi penerima,” jelas Abdul.

Abdul juga menggarisbawahi pentingnya pendidikan dan pelatihan berkelanjutan bagi amil zakat. “Pendidikan berkelanjutan adalah kunci untuk meningkatkan profesionalisme amil zakat. Dengan pengetahuan yang memadai, amil zakat dapat lebih efektif dalam menjalankan tugasnya sesuai prinsip-prinsip syariah dan peraturan yang berlaku,” ujar Abdul.

Selama sesi tanya jawab, peserta seminar yang terdiri dari mahasiswa Prodi Manajemen Zakat Wakaf menunjukkan antusiasme tinggi. Mereka berdiskusi langsung dengan para narasumber mengenai berbagai isu dan tantangan dalam pengelolaan zakat. Pertanyaan-pertanyaan dari mahasiswa mencerminkan minat yang mendalam dan keseriusan mereka dalam mempelajari aspek praktis dan teoritis dari pengelolaan zakat.

Acara pelatihan ini diakhiri dengan penyerahan sertifikat kepada para peserta sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi mereka. Melalui pelatihan ini, diharapkan mahasiswa Prodi Manajemen Zakat Wakaf tidak hanya memperoleh pengetahuan dan keterampilan baru, tetapi juga termotivasi untuk menerapkan ilmu yang diperoleh dalam praktik zakat di masa depan.

Dengan terselenggaranya pelatihan ini, Prodi Manajemen Zakat Wakaf terus berkomitmen untuk mendukung pengembangan profesional amil zakat dan memastikan bahwa mereka siap menghadapi tantangan dalam pengelolaan zakat. Diharapkan, para peserta dapat menerapkan ilmu dan keterampilan yang diperoleh untuk meningkatkan kualitas pengelolaan zakat dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat.