Berita

@Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Saturday, 9 April 2022

PARTISIPASI FISIP UINSA DALAM FPCI:  MENUJU KAMPUS PELOPOR PENCAPAIAN NET-ZERO EMISSION 2060

Jakarta – Isu climate change menjadi salah satu isu yang diprioritaskan dalam beberapa forum Internasional beberapa tahun terakhir. Climate change menjadi isu yang diprioritaskan karena mengancam kehidupan manusia dan generasi selanjutnya dalam berbagai sektor. Maka dengan kesadaran adanya ancaman terhadap kehidupan manusia tersebut, Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) yang bekerjasama dengan UK Embassy Jakarta menyelenggarakan Indonesia Universities Climate Conference (IUCC) pada tanggal 29-30 Maret 2022 di Jakarta.

Dalam konferensi tersebut, pada hari pertama tanggal 29 Maret 2022 dihadiri oleh Prof. Emil Salim yang merupakan seorang ahli ekonomi dan mantan politisi Indonesia. Dalam sambutannya, Prof Emil mengatakan bahwa perubahan memiliki dampak yang sangat nyata bagi bangsa Indonesia dimana terjadi banyak bencana alam yang terjadi di Indonesia pada tahun 2020 hingga saat ini seperti cuaca ekstrim, banjir, gempa bumi, tsunami, letusan gunung api, tanah longsor, kekeringan, kebakaran hutan, cuaca ekstrim, gelombang pasang/abrasi, dan lain sebagainya. Hal tersebut diakibatkan dari letak geografis Indonesia yang terletak di kawasan iklim tropis dan negara kepulauan yang mengakibatkan iklim indonesia peka terhadap gangguan alam. Disamping itu, Prof. Emil berpesan bahwa kita sebagai ilmuwan, sarjana, dan semua cendekiawan dari berbagai daerah harus mengambil prakarsa untuk mengenali ancaman perubahan iklim kepada kondisi lingkungan di pulau masing-masing untuk dapat mengatasinya melalui penyelamatan dan perbaikan lingkungan ekosistem dengan pembangunan berkelanjutan. “Abdikan ilmu kita untuk bangsa dan Negara untuk menyelamatkan Indonesia dari dampak perubahan iklim. Bukan hanya untuk tahu, bukan hanya memahami, tapi harus melakukan”. Ujar Prof. Emil Salim.

Pada hari kedua tanggal 30 Maret 2022, delegasi IUCC dari berbagai universitas merumuskan policy paper untuk disampaikan kepada Menteri Perencanaan Pembangunan (PPN)/Ketua Bappenas, H.E. Suharso Monoarfa.  Dalam policy paper yang telah dirumuskan, terdapat beberapa rekomendasi yang diberikan kepada pemerintah dalam mencegah climate change dan mencapai Net Zero Emission 2060. Menanggapi policy paper yang dirumuskan oleh seluruh delegasi, kementerian Bappenas menerima rekomendasi tersebut untuk dilakukan dalam mencegah dampak climate change. Menteri Suharso Monoarfa juga berpesan kepada seluruh universitas yang hadir, bahwa Universitas harus melakukan gerakan untuk mendukung pencegahan climate change dan mendukung Net Zero Emission 2060 seperti;  green campus, pengabdian kepada masyarakat, KKN yang bersifat mendukung pencegahan climate change dan lain sebagainya. “Ambillah sesuatu yang paling dekat ditempat universitas anda, bahkan mulailah dari universitas anda. Tunjukkan universitas anda mampu sebagai agen yang benar-benar memihak pada pencegahan terjadinya perubahan iklim yang sama-sama tidak kita inginkan. Kita bisa pintar berbicara, mengusulkan, membuat berbagai macam policy, tapi aneh bin ajaib kalau sampah universitas saja tidak bisa diatasi.” Ujar H.E. Suharso Monoarfa Menteri Perencanaan Pembangunan (PPN)/Ketua Bappenas.

Hasil konferensi yang disepakati, penerapan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, UIN Sunan Ampel Surabaya akan terus berkomitmen dan berkontribusi dalam mendorong pemerintah Indonesia untuk meningkatkan komitmen iklim dan melakukan aksi yang pencegahan climate change dan mencapai Net Zero Emission di lingkungan kampus seperti; melakukan green campus, menerapkan teknologi hijau, mengoptimalkan  pusat studi lingkungan, dan terjun langsung ke masyarakat untuk melakukan mentoring atau pengabdian tentang pencegahan climate change. Ujar Galib yang merupakan delegasi UINSA yang hadir secara offline pada IUCC tanggal 29-30 Maret 2022. (Galib)