Berita

@Sastra Indonesia

Monday, 11 April 2022

Silaturahmi Prodi Sastra Indonesia, FAHUM, UIN Sunan Ampel dengan Dewan Kesenian Jawa Timur

Tidak hanya sekedar menelan waktu, beberapa mahasiswa Sastra Indonesia yang sedang berkegiatan magang di Dewan Kesenian Jawa Timur mendapat pecutan semangat melalui sambutan yang disampaikan oleh Dekan Fakultas Adab dan Humaniora yaitu Agus Aditoni pada Selasa (08/02/2022) di kantor Dewan Kesenian Jawa Timur. Agus Aditoni yang juga berdampingan dengan Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kelembagaan yaitu Mohammad Kurjum, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama yaitu Nasaruddin, Ketua dan Sekretaris Program Studi Sastra Indonesia yaitu Asep Abbas Abdullah dan Siti Rumilah, serta dosen Sastra Indonesia yaitu Novia Adibatus Shofah, di siang menjelang sore mengunjungi bapak Achmad Fauzi, Nasar Bathati, Meijiono Meimura, Syahlan Husein, Nonot Sukrasmono, dan tim keluarga besar DKJT.

Agenda silaturahmi yang diawali dengan memperkenalkan diri satu sama lain tersebut berhasil mengundang sebuah bentuk kerjasama yang tujuannya fokus terhadap kekayaan kajian bahasa, sastra, dan budaya. Setelah Agus Aditoni selaku Dekan FAHUM beserta dekanat menyampaikan maksud dan tujuan kehadirannya, yaitu untuk menyambung keberlangsungan kerjasama yang bernafas akademik antara akademisi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel dengan para seniman Dewan Kesenian Jawa Timur, silaturahmi berlangsung hangat dan menemukan simpul kerjasama yang menarik demi menggeliatnya kajian bahasa, sastra, dan budaya dari kalangan pendidikan tinggi. 

Silaturahmi hangat yang mulanya adalah untuk menjemput mahasiswa yang telah menuntaskan  magang, berlanjut dengan lahirnya beberapa gagasan segar untuk mewadahi kreatifitas mahasiswa UIN Sunan Ampel, terutama mahasiswa Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Adab dan Humaniora, di berbagai macam aspek dalam lingkup sastra dan budaya. Seperti yang disampaikan oleh Ketua dan Sekretaris Prodi Sastra Indonesia, yaitu Asep Abbas Abdullah dan Siti Rumilah, periode magang yang telah usai kali ini, yang masih menerapkan kurikulum 2016 akan sedikit berbeda dengan periode magang yang akan dilaksanakan pada periode selanjutnya, mengingat Sastra Indonesia sedang memberlakukan kurikulum MBKM untuk mahasiswa angkatan 2021.

Melalui sambutan Mohammad Kurjum selaku Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kelembagaan, menyampaikan bahwa akan mengundang secara resmi seniman dan akademisi yang ahli dalam bidangnya untuk melakukan rumusan kerjasama sebagai stakeholder UIN Sunan Ampel di gedung GREENSA Inn yang kemungkinan akan dilaksanakan pada bulan Maret 2022. Tentu saja hal tersebut membuat tim DKJT bersemangat karena kerjasama ini tidak akan berhenti hanya pada sebatas kegiatan magang.

Gagasan tersebut juga lahir atas sentilan Nasaruddin selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, yang memiliki harapan agar mahasiswa Prodi Sastra Indonesia, Fakultas Adab dan Humaniora, UIN Sunan Ampel berkesempatan untuk mampu melahirkan potensi kritis dan kreatifitasnya dalam berbagai bentuk kegiatan produktif. Nonot Sukrasmono dan Nasar Bathati menyampaikan bahwa berbagai kegiatan produktif bernafaskan bahasa, sastra, dan budaya tersebut dapat lahir melalui asuhan Departemen Seni DKJT yang mewadahi Sastra, Musik, Teater, Tari, Seni Rupa, dan Film. Berbagai produk dan kegiatan DKJT seperti penciptaan dan penerbitan SULUK sebagai majalah sastra, KIDUNG sebagai majalah seni dan budaya, program teater DKJT yaitu Jatim Art Forum yang secara rutin diselenggarakan tiap tahun akan menjadi gerbang mahasiswa Prodi Sastra Indonesia, FAHUM, UIN Sunan Ampel untuk mengekspresikan nafas sastra dan kesenian.

Yang tidak kalah penting pada momen silaturahmi tersebut adalah adanya kesadaran akan hal istimewa yang dapat lahir dari kerjasama DKJT dengan UIN Sunan Ampel, yaitu berupa karya dengan unsur-unsur ke-Islam-an dari setiap kegiatan produktif sebagai ciri khas Universitas Islam Negeri. DKJT yang memiliki tim akademisi menyediakan ruang khusus untuk mahasiswa Prodi Sastra Indonesia yang hendak mempelajari sastra pada musik, teater, dan film. “Bahkan, mahasiswa prodi Sastra Indonesia dapat memanfaatkannya sebagai tiket menuju pengerjaan skripsi sebagai tugas akhir mahasiswa program sarjana.” Demikianlah evaluasi dan masukan yang disampaikan oleh tim DKJT.