Nabila Amaliyah, mahasiswa Program Studi Ilmu Kelautan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Ampel Surabaya (UINSA), lulus dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 3,78 dengan judul skripsi Profil Tambak Budidaya Polikultur dan Genangan Rob di Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo. Tak disangka, mahasiswa yang kerap dipanggil Bila tersebut ternyata merupakan bagian dari masyarakat pesisir yang dalam kacamata masyarakat awam masyarakat pesisir memiliki tingkat Pendidikan yang kurang, tetapi Billa dapat mengubah pandangan tersebut dan membuktikannya.
“Awalnya saya tidak menyangka bisa menjadi lulusan terbaik FST, Saya memiliki tekad bahwa meskipun rumah saya di daerah pesisir bisa membuktikan bahwa juga dapat menjadi bagian dari orang-orang hebat di luar sana”.
Saat ditanya mengenai apa yang memotivasi diri sehingga mengantarkan menjadi lulusan terbaik, Billa menjawab “Orang tua saya selalu memotivasi bahwa Dunia itu dikalahkan dengan Doa. Maka dari itu , jangan pernah lupa berdoa setelah melakukan apapun secara maksimal. Seusai belajar, berdoalah berikan usahamu yang terbaik menurutmu, jangan pernah mengeluh dan serahkan semua kepada Allah, apapun hasilnya tetap harus bersyukur”, jelasnya.
Tak disangka awalnya Billa tertarik di dunia perikanan dikarenakan Pendaftaran sudah ditutup dan tinggal jalur mandiri UINSA dan kebetulan terdapat jurusan Ilmu Kelautan maka dari itu Billa terpikat pada jurusan tersebut.
“Seru sekali, karena banyak praktikum lapangannya, dapat mengetahui apa yang biasanya belum pernah dilakukan sebelumnya dan menambah pengetahuan yang unik “
Billa juga aktif dalam Himpunan Mahasiswa Ilmu Kelautan (HIMAIKLA). Pernah bergabung menjadi Departemen Keagamaan dengan menjabat sebagai staf dan pernah menjadi Ketua Program Kerja Buka Bersama (BUKBER) dan Ngaji Bareng. Ketika ditanya bagaimana cara memanajemen waktu perkuliahan dengan berorganisasi Billa menjawab,
“Kadang ya kesulitan membagi waktu, apalagi saya tinggal di pondok. Jadi saat rapat Himpunan saya pulang lebih awal, dikarenakan jam malamnya dibatasi oleh pondok. Kemudian untuk tugas kuliah saya kerjakan setelah semua kegiatan dipondok sudah selesai, terkadang mengerjakannya sampai larut malam hingga dilanjut keesokan harinya. Tugasnya tidak langsung selesai tetapi dicicil sedikit demi sedikit”.