Berita

Pusat Layanan Internasional

Friday, 29 July 2022

Mou-MoA, bagaimana kita optimalkan demi internasionalisasi UINSA

Kita beberapa kali mengadakan kegiatan internasional, ya konferensi, ya seminar, kadang ada mahasiswa datang untuk magang, nah kadang ya tanpa MoU, bagaimana itu?”

Kita kadangkala bekerja sama atau bahkan ikut Universitas lain, UGM, mereka sudah ada Kerjasama internasional dan akhirnya kita bergabung, Kerjasama kita ya dalam negeri tapi ada kegiatan level internasional, bagaimana jalan keluarnya, apakah harus MoU dengan universitas luar negeri-nya?”

Alhamdulillah, di kita sudah ada program student exchange ya, nanti ada 11 mahasiswa UKM dating ke kita dan kita juga akan kirim anak kita ke sana, memang Mou-nya baru mati, tapi kita juga akan ke sana untuk memperbaharui

  Pernyataan sekaligus pertanyaan-pertanyaan di atas adalah diantara beberapa poin-poin menarik dari telaah dan diskusi bersama di Green-Sa, 26-Juli, 2022. Pada hari itu, Selasa,, 26 Juli 2022 International office UINSA melaksanakan satu lagi upaya untuk akselerasi langkah menuju UINSA sebagai World Class University.

Pernyataan sekaligus pertanyaan-pertanyaan di atas adalah diantara beberapa poin-poin menarik dari telaah dan diskusi bersama di Green-Sa, 26-Juli, 2022. Pada hari itu, Selasa,, 26 Juli 2022 International office UINSA melaksanakan satu lagi upaya untuk akselerasi langkah menuju UINSA sebagai World Class University. Upaya itu adalah optimalisasi MoU dan MoA yang ada dan penguatan kapasitas fakultas dalam rangka meningkatkan jumlah mahasiswa inbound (asing ke dalam UINSA) dan outbound (Mahasiswa UINSA keluar). Upaya itu dikemas dalam bentuk workshop evaluasi MoU atau MoA yang ada di lingkungan UIN Sunan Ampel Surabaya baik level universitas maupun diranah fakultas. Lebih lanjut, acara ini juga berisi agenda penguatan kapasitas para pimpinan dan dosen dosen pilihan dari 9 fakultas UIN Sunan Ampel Surabaya dalam aspek pengembangan international short program serta aspek promotion and international Grant. Dua tema penting itu dibahas dan difasilitasi oleh narasumber dari ITS dan UNAIR.

Acara yang berlangsung satu hari penuh ini diikuti para pimpinan dilingkungan Universitas, fakultas dalam hal ini para wadek 3, dan para dosen serta unit terkait seperti LPM, LPPM, dan bagian Kerjasama, humas dan kelembagaan. Acara ini memang cukup padat tapi tetap efektif dan efisien . Hal ini karena  telah ada inisiasi kordinasi  International office dengan partisipan sejak sebelum hari berlangsungnya acara. Koordinasi dengan berbagai fakultas dan unit terkait ini adalah untuk identifikasi daftar MoU dan MoA yang ada. Hasilnya, Ketika di green-sa, telaah dokumen langsung dilanjutkan dengan evaluasi berbagai kegiatan terkait internasionalisasi baik di ranah fakultas maupun prodi-prodi. Simpulan sementara identifikasi dan diskusi yang menarik adalah bahwa selain kita memiliki ragam MoU dan MoA yang perlu dimaksimalkan, ternyata ada banyak ragam kegiatan  internasionalisasi di berbagai fakultas meski belum disertai MoU dan MoA. Diskusi menjadi semakin gayeng karena kemudian dirapatkan dan dimusyawarahkan berbagai aset, peluang, tantangan berikut mimpi dan strategi realisasi mimpi ke depan untuk percepatan internasionalisasi UINSA. Di antara aset UINSA adalah keilmuan keislaman yang integratif dan multidisipliner, visi yang memang mengarah pada perwujudan world class university dan jejaring para civitas akademika UINSA dengan berbagai akademika dan stakeholders dari berbagai Lembaga baik Lembaga Pendidikan maupun komunitas mitra di berbagai negara.

Hasil evaluasi internal meghasilkan ragam ide yang kemudian diklasifikasikan menjadi ide-ide rencana strategis jangka pendek dan jangka panjang (kami meminjam istilah dari ABCD yaitu low hanging fruit/buah yang paling rendah dan mudah diunduh/strategi jangka pendek, dan high hanging fruit/buah yang lebih tinggi dan membutuhkan upaya ekstra/strategi jangka Panjang). Diantara berbagai ide yang bisa dikategorikan low-hanging fruit itu adalah fasilitasi International office bagi fakultas untuk menginisiasi Kerjasama internasional, penguatan fasilitas akomodasi bagi international student dan integrasi proses administrasi mahasiswa asing kedalam sinau. Di antara rencana yang, harus diakui, membutuhkan upaya bertahap adalah International class, joint dan double degree dan lain sebagainya.

Acara semakin menginspirasi dan mengkapasitasi ketika diskusi internal UINSA ini dilanjutkan dengan dua sesi workshop oleh ITS GE (ITS global engagement) dan AGE (Airlanga global engagement) Universitas Airlangga. Pembelajaran penting dan menarik dari dua sesi, yang pertama adalah designing international shot program, dan yang kedua adalah promotion and international grant, akan dipaparkan pada narasi International offince news berikutnya. Pada akhirnya, acara yang ditutup pada sore hari menjelang maghrib disegel dengan pernyataan komitmen dan semangat fakultas-fakultas, pascasarjana dan semua unit terkait dalam upaya Akselerasi UINSA menjadi world class university.

(NabielaNaily_IO_UINSA)