
Sebagai wujud nyata kepedulian terhadap kelestarian lingkungan di sekolah, SMP Negeri 35 Surabaya telah konsisten mengadakan program adiwiyata. Program adiwiyata bermaksud untuk mengajak siswa agar cinta pada lingkungan sekitar. Para siswa tidak hanya diberi teori, namun siswa juga ikut berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan di sekolah. Peserta didik telah membuat tempat duduk dari kumpulan sampah non-organik, membuat tanaman hidroponik, dan membuat minuman smoothies belimbing wuluh. Semua siswa kelas 7, 8, dan 9 dikelompokkan di berbagai lokasi kegiatan dengan masing-masing lokasi didampingi oleh dua orang guru sebagai pendamping.
Program adiwiyata dilaksanakan setiap hari jumat pada minggu pertama di awal bulan. Salah satu produk unggulan buatan siswa di SMP Negeri 35 Surabaya adalah minuman belimbing wuluh atau dikenal dengan nama Smoothies Belimbing Wuluh. Smoothies belimbing wuluh telah ada sejak tahun 2015. Hal ini menunjukkan konsistensi dalam pelaksanaan program tersebut. Minuman ini dibuat dengan memanfaatkan tanaman belimbing wuluh yang melimpah ditanam dan dirawat oleh siswa di lingkungan sekolah. Smoothies belimbing wuluh merupakan produk yang sangat inovatif dan juga menyehatkan tubuh karena banyaknya khasiat dan vitamin yang terkandung didalamnya. Perpaduan rasa antara segar asam dan manis membuat produk minuman ini banyak diminati oleh warga sekolah. Selain itu, kegiatan ini melatih siswa untuk berwirausaha sejak dini dan memanfaatkan potensi lingkungan sekitar yang sangat melimpah. Smoothies belimbing wuluh diolah oleh tim guru yang bertugas bersama siswa-siswi untuk mengolah belimbing wuluh, belimbing wuluh yang dicampur dengan susu kental manis.


Selain itu, di SMP Negeri 35 Surabaya pada program adiwiyata juga ada program menanam dan merawat tanaman di lingkungan sekolah. Dalam hal ini seluruh siswa didorong untuk aktif ikut menanam dan merawat berbagai jenis tanaman di lingkungan sekolah. Kegiatan ini dilakukan secara rutin dan menjadi bagian dari upaya menciptakan sekolah yang hijau dan asri. Melalui kegiatan menanam, siswa diajarkan untuk peduli terhadap lingkungan sekaligus mengenal lebih dekat jenis-jenis tanaman yang bermanfaat. Tanaman yang dirawat dan ditanam pun beragam, mulai dari tanaman hias hingga tanaman apotek hidup seperti belimbing wuluh dan daun sirih. Kegiatan ini juga menjadi sarana pembelajaran kontekstual yang menyenangkan karena dilakukan langsung di lapangan.
Bahkan sekolah SMP Negeri 35 Surabaya juga mempunyai program adiwiyata yang sangat inovatif yaitu pembuatan tempat duduk dari botol bekas yang diisi dengan sampah non-organik. Sampah-sampah non-organik ini terdiri dari plastik snack, sachet deterjen, dan limbah plastik lain yang susah terurai. Program ini bukan hanya mendaur ulang sampah, akan tetapi juga menyulap limbah menjadi sesuatu yang bermanfaat dan unik. Proses pembuatan tempat duduk diawali dengan mengisi botol bekas menggunakan sampah non-organik. Setelah itu, botol-botol disusun secara melingkar mengelilingi ember cat bekas, lalu direkatkan dengan isolasi agar menyatu dengan kuat.

Yang menarik, program adiwiyata tersebut diikuti oleh sejumlah mahasiswa asistensi mengajar (MBKM) UINSA Surabaya. Para mahasiswa turut serta dalam pembuatan tempat duduk dari limbah, membantu meningkatkan penjualan smoothies belimbing wuluh, perbaikan tanaman serta menanam tanaman di beberapa sudut meskipun dalam skala kecil, “Aku membantu saat memasang limbah botol ke ember cat sekaligus merekatkan seluruh botol satu per satu agar kokoh. Nah terus tadi juga beli smoothies belimbing wuluh harganya 3 ribu, karena saya juga penasaran sama rasanya dan ternyata enak banget kaya yakult asem dan segar!” ujar Fika salah satu mahasiswa UINSA Surabaya.
Melalui program Adiwiyata, siswa SMP Negeri 35 Surabaya mengikuti berbagai kegiatan ramah lingkungan. Mulai dari membuat smoothies belimbing wuluh, menanam dan merawat tanaman, hingga mendaur ulang sampah menjadi kursi ramah lingkungan. Dalam prosesnya, mereka tidak hanya belajar menjaga kelestarian lingkungan, tetapi juga mengasah kreativitas dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan. Program ini menjadi bukti nyata bahwa kepedulian terhadap lingkungan dapat diwujudkan melalui aksi sederhana yang berdampak besar. Harapannya, semangat cinta lingkungan ini terus tumbuh dan mampu menginspirasi lebih banyak sekolah untuk bergerak menuju lingkungan belajar yang hijau, bersih, dan berkelanjutan. Siapa bilang sampah cuma bikin masalah? Di tangan siswa kreatif, sampah justru jadi solusi! Yuk, mulai langkah kecil dari sekolah kita untuk bumi yang lebih bersih dan asri!