Kegiatan pemantapan manasik haji yang diselenggarakan oleh KUA Gunung Anyar menjadi pengalaman yang sangat berharga bagi kami, empat mahasiswa dari Program Studi Studi Agama-Agama UIN Sunan Ampel Surabaya. Sebagai mahasiswa, kami melihat kegiatan ini sebagai kesempatan untuk tidak hanya memahami lebih dalam tentang ibadah haji, tetapi juga menerapkan nilai-nilai moderasi beragama yang menjadi inti dari studi kami. Keterlibatan kami sebagai panitia mencerminkan semangat keterbukaan, kerja sama, dan pelayanan terhadap masyarakat dalam bingkai keberagamaan.
Dalam pelaksanaan kegiatan, kami membagi tugas secara merata agar semua aspek teknis bisa berjalan dengan baik. Satu dari kami bertugas sebagai moderator, yang memandu jalannya acara dan mengatur alur penyampaian materi manasik. Seorang lainnya bertanggung jawab membagikan konsumsi kepada para peserta, memastikan kebutuhan mereka selama kegiatan terpenuhi. Satu dari kami menjaga absen dan mencatat kehadiran peserta juga dijalankan dengan teliti, sedangkan satu lainnya fokus pada dokumentasi kegiatan, baik dalam bentuk foto maupun catatan tertulis.




Kegiatan Manasik Haji di Masjid Ash-Shoobiriin. (Sumber : Dokumentasi Pribadi)
Meskipun seluruh panitia beragama Islam, kami tetap menjunjung tinggi semangat moderasi beragama dalam praktik kami. Kami berusaha melayani peserta dengan sikap ramah, inklusif, dan tidak membedakan latar belakang sosial mereka. Sikap ini sejalan dengan prinsip moderasi yang kami pelajari, yaitu menjalankan agama secara seimbang, tidak ekstrem, serta terbuka terhadap perbedaan dan keragaman dalam masyarakat. Hal ini juga menunjukkan bahwa moderasi bukan hanya berlaku dalam interaksi lintas agama, tetapi juga dalam cara kita beragama di tengah sesama umat Islam.
Keterlibatan kami dalam kegiatan manasik haji ini tidak hanya menjadi bentuk pengabdian, tetapi juga bagian dari pembelajaran praktis yang sesuai dengan disiplin ilmu kami. Kami belajar bahwa menjadi mahasiswa Studi Agama-Agama berarti harus mampu hadir di tengah masyarakat sebagai penyambung nilai-nilai keagamaan yang damai dan sejuk. Melalui interaksi langsung dengan calon jamaah haji, kami juga merasakan bagaimana nilai agama, sosial, dan edukatif dari kegiatan ini berpadu menjadi pengalaman yang utuh.
Melalui kegiatan ini, kami semakin menyadari pentingnya peran mahasiswa dalam membumikan moderasi beragama di berbagai konteks kehidupan. Dengan keterlibatan kami sebagai panitia dalam kegiatan manasik haji di KUA Gunung Anyar, kami tidak hanya membantu kelancaran acara, tetapi juga menunjukkan bahwa nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin bisa dihadirkan melalui pelayanan yang tulus, kerja sama yang baik, dan komitmen terhadap keberagaman. Ini menjadi bekal penting bagi kami sebagai mahasiswa yaitu mendapatkan pengalaman yang selama ini belum pernah kita alami. (Tim Magang KUA Gunung Anyar)