Pada minggu keempat magang MBKM di Bawaslu Gresik, mahasiswa Ilmu Politik FISIP UINSA semakin intens terlibat dalam hal ihwal kepemiluan. Seiring dengan semakin dekatnya pelaksanaan pemilu, mereka mendapat kesempatan berharga untuk disibukkan dengan fungsi-fungsi internal dan eksternal Bawaslu Gresik yang beragam.
Salah satu kegiatan penting yang melibatkan mahasiswa magang FISIP UINSA adalah bimbingan teknis (Bimtek) yang disebar di beberapa kecamatan di Kabupaten Gresik pada tanggal 31 Januari lalu. Sesi Bimtek tersebut bertujuan untuk memberikan panduan penting bagi Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS), yang mencakup fungsi dan tugas utama mereka selama pemilu. Karena keterbatasan waktu dan tempat, sesi bimtek dilakukan secara bersamaan namun dalam sesi yang terpisah. Para mahasiswa mendapatkan wawasan yang berharga tentang proses pemilu, belajar tentang prosedur penghitungan suara, penilaian keabsahan surat suara, dan menerima pelatihan pengawasan yang intensif.
Sebagai lanjutan atas keterlibatan mereka, para mahasiswa diikutsertakan dalam acara sosialisasi pemilu Bawaslu Gresik dengan tema “Literasi Digital bagi Perempuan untuk Melawan Hoaks dan Kampanye Hitam pada Pemilu 2024.” Kegiatan yang diselenggarakan di Hotel Aston Gresik pada tanggal 1 Februari lalu ini melibatkan organisasi-organisasi Komunitas Perempuan di kabupaten tersebut. Dibagi dalam berbagai peran termasuk MC, dirigen, dan dokumentasi, para mahasiswa FISIP UINSA turut menyukseskan acara yang menampilkan materi dari Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) dan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) Jawa Timur.
Inisiatif sosialisasi ini bertujuan untuk mengubah venue acara menjadi ruang belajar bersama antar keluarga. Para peserta, terutama para ibu, didorong untuk menyalurkan pengetahuan yang diperoleh di dalam keluarga dan komunitas mereka, mempromosikan literasi dan kesadaran digital. Materi yang diberikan menekankan pada pentingnya partisipasi perempuan dalam mengawasi kampanye digital selama pemilu, memerangi misinformasi, dan memanfaatkan konten untuk mengingatkan masyarakat akan potensi berita hoaks.
Para mahasiswa magang FISIP UINSA juga memainkan peran penting dalam sosialisasi pengawasan partisipatif, yang berfokus pada strategi pengawasan untuk tahap pemungutan dan penghitungan suara saat pemilu nanti. Anggota organisasi masyarakat dari Gresik, termasuk Muslimat, Fatayat, PMII, dan HMI, juga berpartisipasi dalam acara tersebut. Dalam kegiatan itu, Bapak Abdul Quddus Salam membahas tahapan-tahapan pemungutan suara, dengan menekankan peran para pemangku kepentingan dalam memastikan pemilu yang adil. Materi kedua, yang dibawakan oleh Bapak Habibur Rahman, membahas instrumen pengawasan partisipatif untuk tahapan pemungutan dan penghitungan suara. Dalam pemaparannya, beliau berfokus pada tahap-tahap penting di hari pemilihan tanggal 14 Februari mendatang.
Partisipasi aktif mahasiswa FISIP UINSA dalam kegiatan di pekan keempat ini menunjukkan upaya kolaboratif antara Bawaslu dan akademisi untuk memperkuat pengawasan pemilu dan mendorong pemilih yang lebih berwawasan dan waspada. Sinergi antara kedua lembaga yang tercermin dalam kegiatan magang ini semakin menunjukkan pentingnya menjalin kolaborasi untuk memastikan proses demokrasi yang sehat dan berintegritas, serta menumbuhkan komitmen bersama terhadap prinsip-prinsip demokrasi dan transparansi pemilu. (WD)