Surabaya – UIN Sunan Ampel Surabaya mengeluarkan kebijakan perkuliahan daring menyongsong pemilu 2024. Hal ini dituangkan melalui Nota Dinas dari wakil rektor bidang akademik dan kelembagaan, Ali Mudlofir, yang dikeluarkan para tanggal 22 Januari 2024.
Nota dinas tersebut memuat tiga hal penting bagi civitas akademika UINSA, yakni diadakannya perkuliahan daring (online) mulai tanggal 5 Februari sampai 16 Februari 2024, dan akan dilanjutkan secara luring (offline) tanggal 19 Februari 2024. Kemudian, bagi mahasiswa yang sedang dalam masa menjalani program MBKM, maka perkuliahannya menyesuaikan jadwal masing-masing.
Dikeluarkannya nota dinas ini mendukung partisipasi civitas akademika UINSA dalam gelaran pemilu 2024. Sejumlah mahasiswa Fakultas Ushuluddin dan Filsafat (FUF) memanfaatkan kesempatan ini untuk berpartisipasi aktif dalam penyelenggaraan pemilu dengan menjadi anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan pengawas pemilu.
KPPS adalah sekelompok orang yang bertugas menyelenggarakan pemungutan suara, yang berkedudukan di setiap Tempat Pemungutan s\Suara (TPS). Dikutip dari website jakarta.bpk.go.id, besaran gaji anggota KPPS pemilihan umum 2024 adalah Rp1.100.000,00 dan untuk ketua KPPS sebesar Rp1.200.000,00, yang mana menurut KPU, gaji KPPS mengalami kenaikan hingga 100% pada pemilu tahun ini. Tak heran jika posisi ini banyak digandrungi mahasiswa. Tidak saja jadi aktivitas tambahan di tengah perkuliahan daring, bagi mereka kegiatan ini juga mendatangkan cuan.
KPPS hanya akan bekerja pada hari dilangsungkannya pemilu, namun sebelum itu mereka sudah diberi pembekalan pada anggota dan ketua KPPS berupa bimtek, yang mana mereka akan diberi penjelasan serta teknis penyelenggaraan pemilu di TPS. Mulai dari tugas mempersiapkan pemungutan suara seperti memeriksa TPS dan memastikan sarana prasarana dalam keadaan baik, mempersiapkan kelengkapan pemungutan suara, dan lain sebagainya.
Antusiasme mahasiswa FUF UINSA terlihat dari partisipasi mereka dalam mendaftarkan diri menjadi anggota KPPS, bahkan diikuti juga oleh mahasiswa semester 6 yang mana sedang menjalankan program MBKM.
Ahmad Syaikhu Nasrul Ilahi, mahasiswa Prodi Aqidah dan Filsafat Islam ‘21 bahkan menyatakan ia enjoy dan tidak merasa keberatan dalam membagi waktu selama menjadi anggota KPPS, walaupun sambil magang.
“Nggak keberatan walaupun sambil magang. Untuk bimteknya diadakan di malam hari soalnya di tempatku banyak diisi oleh orang yang sudah kerja. Jadi, aku bisa tetap masuk magang seperti biasa,” ujar Nasrul.
Hal yang sama juga dirasakan oleh Tanziila, Prodi Aqidah dan Filsafat Islam semester ‘22. Ia merasa mahasiswa dimudahkan dengan diadakannya kuliah daring selama masa pemilu 2024, sehingga mahasiswa tetap bisa memilih untuk berkegiatan aktif dalam proses pemilihan umum dengan tidak mengganggu jadwal kuliah mereka.
“Kan kuliahnya daring, jadi kalo rapat tetep masih bisa join kelas,” tutur Tanziila, yang bertugas menjadi anggota KPPS di Kelurahan Cemengkalang, Sidoarjo.
Dua mahasiswa Prodi Studi Agama-agama (SAA) ’22 juga berperan menjadi anggota KPPS dan menjadi pengawas TPS, yaitu Fika Amelia Azzahro di Gedangan, Sidoarjo dan M. Iqbal Dhiya Ulhaq yang mengawasi TPS 01 di Desa Wedoro, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo. Keduanya juga berpedapat yang sama seperti sebelumnya.
“Sudah dekat dengan pemilu pastinya banyak rapat koordinir dan juga menyiapkan berkas C untuk dibagi ke para pemilih. Kalau bimtek kebetulan masih libur,” jelas Fika. Ia menuturkan bahwa ia menikmati kegiatan yang ia pilih mulai dari awal hingga saat ini.
“Menjadi anggota KPPS di tengah perkuliahan merupakan suatu tantangan tersendiri, akan tetapi seru sekali. Jadi, tidak hanya mendapatkan ilmu perkuliahan saya, tetapi saya juga memperoleh pengalaman dan ikut serta dalam menyukseskan acara pemilu 2024.” pungkasnya. (Arum Puspita – Mahasiswa Fakultas Ushuluddin da Filsafat)