Berita

FDK UINSA NEWSROOM – KAMIS (23/03/2023) FDK UINSA berhasil melaksanakan yudisium ke-102 pada 14 Februari di Aula FDK. Pada kesempatan kali ini, Akhmad Dani Ardavie berhasil meraih gelarmahasiswa terbaik se-fakultas. Lulusan Program Studi Manajemen Dakwah tersebut mendapatkan Indeks Penilaian Kumulatif (IPK) sebesar 3,89. Laki-laki asal Sidoarjo tersebut mengaku bangga atas prestasi yang dia capai.

Skripsi yang Davie -nama sapaan Akhmad Dani Ardavie- tulis untuk tugas akhir membahas tentang Manajemen Krisis Yatim Mandiri Pusat Dalam Menghadapi Covid-19. Hal ini dia dapatkan setelah berkesempatan magang di lembaga tersebut. Menurutnya mengambil topik ini tidaklah sulit. Rasa penasaran Davie terhadap program yang dimiliki Yatim Mandiri Jambangan menjadi pemantik dirinya untuk menganalisis lembaga ini.

“Saya ingin tahu, bagaimana sih lembaga sosial dalam menjalankan program di tengah krisis covid-19 ini,” terangnya.

Davie juga menambahkan jika Yatim Mandiri Jambangan melakukan banyak hal menarik melalui program-program yang dimiliki. Lembaga yang berfokus pada yatim dan dhuafa ini memiliki program khusus saat wabah covid-19. Beberapa di antaranya adalah menambah bantuan sosial kepada tulang punggung keluarga dan santunan pada anak-anak yang ditinggal oleh orang tuanya akibat dampak pandemi tersebut.

“Dengan sasaran itu, lembaga ini melaksanakan “private program” dan “yatim covid” sebagai bentuk adaptasi mereka dalam menanggulangi krisis ditengah pandemi,” jelasnya.

Saat menyusun skripsi, Davie mengalami sebuah tantangan dalam hal teori. Dia merasa kesusahan dalam mencari rujukan, karena literatur yang membahas tentang manajemen krisis biasanya berasal dari bidang public relations. Sementara itu, menurut Davie, manajemen krisis yang berasal dari keilmuannya sangat minim.

“Saya dapet teori yang bener bener krisis dari internal itu cuma ada di dua jurnal,“ keluhnya. Untuk mengatasinya, Davie pun mencari celah dengan menggunakan sumber-sumber yang paling berkaitan dengan topik yang dia angkat. “Terus selain nyari jurnal, saya ngajak temen temen buat ngopi-ngopi biasa sama sharing,” lanjutnya untuk menunjukkan bahwa solusi non formal juga diperlukan.

Sebagai lulusan terbaik yudisium FDK ke-102, Davie memberikan pesan dan tips kepada rekan sesame mahasiswa. Dia mengatakan bahwa skripsi itu tidak sulit. Semua akan terasa mudah jika dibarengi dengan rasa penasaran yang tinggi. Selain itu, janganlah malas dan mencicil tulisan setiap hari. Salah satunya dengan menarget dengan beberapa paragraf agar skripsi cepat terselesaikan.

“Semangat sama jaga mood sih, kalau dirasa capek yah istirahat main sama temen. Mulai bangun hal-hal positif” imbuhnya.

Lulus dari FDK, kabar Davie sekarang sedang diberikan amanah untuk menjadi pengawas dan guru Bahasa Inggris di Pondok Pesantren Mahdiy, Pagerwojo, Sidoarjo. Dirinya juga membuka bisnis jualan tanaman karnivora dengan nama “Ganting Exotica Things“. (Angelica/Syifa’)