Surabaya, 25 April 2025 — Mahasiswa Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya turut berkontribusi dalam kegiatan strategis nasional yang berfokus pada efisiensi energi. Kegiatan ini merupakan bagian dari evaluasi pelaksanaan Program Integrated Energy Efficiency for the Decarbonization of the Building Sector in Indonesia (IREEM), yang dilaksanakan pada Jumat, 25 April 2025.
Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa FISIP UINSA yang tergabung dalam tim pelaksana melakukan pemeriksaan terhadap dokumen Berita Acara Serah Terima (BAST) Lampiran III, sebagai bentuk penguatan tata kelola dan akuntabilitas program. Pemeriksaan ini menunjukkan bahwa sejumlah kegiatan telah berhasil dilaksanakan dengan baik, namun masih ditemukan beberapa kekurangan dokumentasi, seperti notulensi, daftar hadir, surat undangan, serta ketidaksesuaian tanggal dan lokasi.
Program IREEM sendiri terdiri atas 11 workstream utama, mencakup pelatihan dan sertifikasi manajer energi, pengembangan sistem informasi energi, penyusunan regulasi konservasi energi, hingga peningkatan koordinasi lintas sektor. Dalam workstream pelatihan manajer energi gedung pemerintah, hanya batch 2 yang telah dinyatakan lengkap, sementara batch 3 dan 4 masih membutuhkan pelengkapan dokumen. Hal serupa juga terjadi pada kegiatan peningkatan kapasitas Measurement & Verification (M&V).
Pada pengembangan jabatan fungsional pengawas konservasi energi, sebagian besar dari delapan kegiatan telah dinyatakan lengkap, meskipun masih terdapat perbedaan data tempat dan waktu. Adapun pada pendampingan teknis manajemen energi di 30 gedung pemerintah, lebih dari setengah dari 27 sub-kegiatan yang dilakukan masih kekurangan notulensi dan dokumen pendukung lainnya.
Bimbingan teknis penerapan manajemen energi juga menunjukkan hasil serupa. Hanya kegiatan Training of Trainers (ToT) yang telah memenuhi standar dokumentasi. Di sisi penguatan sistem informasi energi, sebagian besar kegiatan telah selesai, namun rapat pembahasan User Acceptance Test (UAT) kedua aplikasi AKSELERASI belum dilengkapi notulensi. Sementara itu, dalam penyusunan Rancangan Peraturan Menteri ESDM, masih ditemukan duplikasi data dan perbedaan tanggal dalam dokumen pendukung.
Workstream “Koordinasi dan Kolaborasi” menjadi catatan tersendiri, karena sembilan kegiatan di dalamnya belum memiliki notulensi dan daftar hadir, menandakan perlunya peningkatan sistem dokumentasi secara menyeluruh.
“Kegiatan ini tidak hanya memberikan kontribusi nyata terhadap upaya dekarbonisasi sektor bangunan, tetapi juga menjadi ruang pembelajaran penting bagi mahasiswa dalam praktik evaluasi program kebijakan publik dan tata kelola proyek nasional,” ujar salah satu pembimbing MBKM FISIP UINSA.
Melalui keterlibatan aktif dalam proyek strategis seperti IREEM, mahasiswa FISIP UINSA diharapkan terus memperluas wawasan dan kompetensi dalam bidang sosial-politik, kebijakan publik, serta pembangunan berkelanjutan. (ed. FyP)
Laporan oleh: Vesa dan Puan Mahasiswa MBKM FISIP UINSA Surabaya
Untuk informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan program FISIP UINSA, silakan kunjungi dan ikuti media sosial kami di Instagram.