Berita

LP2M Datangkan Reviewer dari Luar UINSA Pada Seminar Proposal Penelitian 2025

Lp2m Report. Kamis, 8 Mei 2025.

Sebagai bentuk penerapan Tridharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya gelar acara Seminar Proposal Penelitian UINSA 2025. Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut secara online via Zoom Meeting, yakni pada Selasa – Kamis, 6-8 Mei 2025. Presentasi dilakukan dalam dua dua sesi, sesi pagi jam 08.30 – 12.00 wib, dan sesi siang jam 13.00 – 16.30 wib.

Sebagai PIC acara Seminar Proposal Penelitian 2025 ini, Koordinator Pusat Penelitian dan Penerbitan UINSA, Dr. Kemal Riza, M.A. Para peneliti terdiri dari dosen-dosen UINSA sekaligus dosen Perguruan Tinggi lainnya sebanyak 137 ketua peneliti. Seluruh peserta 137 ketua peneliti ini, sudah melalui seleksi administrasi dan seleksi cek similarity. Sesuai dengan ketentuan Litapdimas Kementerian Agama Republik Indonesia, seleksi proposal penelitian ini ada tiga tahapan, yakni seleksi administrasi, seleksi cek similatrity, dan seleksi review presentasi. Di awal sebelum seleksi administrasi ada dua ratus lebih proposal penelitian yang masuk ke Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UINSA melalui laman Litapdimas Kementerian Agama Republik Indonesia. Setelah seleksi administrasi ada 170 judul penelitian yang lolos. Dalam hal cek similarity tahun ini semakin diperketat oleh Kemenag Pusat. Tahun lalu masih 35% ambang batas similarity-nya, sedangkan tahun sekarang diperketat menjadi 20% meski sudah diexclude bagian bagian tertentu. Dan selanjutnya pada seleksi cek similarity, lolos sejumlah 137 judul penelitian.  Selanjutnya di seleksi yang ketiga sebenarnya ada dua penilaian, yakni penilaian substansi dan presentasi. Penelitian substansi ini para reviewer menilai isi substantif proposal penelitian. Lantas nilai dua review ini nanti akan digabungkan menjadi satu, dan dijadikan landasan untuk menentukan kelayakan penelitian untuk diberikan bantuan.

Untuk menjamin obyektivitas, conflict of interest, mendapatkan opini yang luas dan beragam, LP2M UINSA mendatangkan para reviewer dari luar UINSA yang berjumlah 28 orang beberapa PTKIN. Semua reviewer full dari luar UINSA. Tidak ada reviewer yang berasal dari dalam UINSA. Beberapa reviewer berasal dari PTKIN Aceh, Riau, Palembang, Lampung, Jakarta, Bandung, Cirebon, Surabaya, Yogyakarta, Tulung Agung, Malang, Mataram Nusa Tenggara Barat hingga Makassar. “Para Reviewer proposal penelitian ini berbeda dengan tahun lalu, karena berdasarkan SK Reviewer terbaru tahun 2024. Proses riview ini ada dua, yakni review substansi dan review presentasi. Pada review substansi, para reviewer menelaah isi atau substansi proposal. Dan yang kedua adalah review presentasi proposal”, jelas Dr. Kemal.

Proses review ini wajib dilakukan, sebagai bentuk rangkaian kegiatan program penerimaan bantuan penelitian tahun 2025. Para reviewer beragam latar belakang keilmuannya, mulai dari Sastra Arab, Psikologi, Bimbingan dan Konseling, Gizi, Ekonomi dan Bisnis, dan lain sebagainya. Beberapa hal yang direview pada proses ini adalah terkait pendahuluan atau latarbelakang penelitian, kajian terdahulu, rumusan masalah, teori yang digunakan, referensi, metode penelitian, serta rencana penelitian. Beberapa hal lainnya diantaranya juga keterkaitan antara teori yang digunakan dengan pertanyaan penelitian.

Dengan adanya kegiatan ini diharapkan UINSA mendapatkan beberapa proposal penelitian yang memang benar-benar layak didanai. “Kita dapat banyak belajar dari masukan masukan yang sangat bermanfaat ilmunya bagi para peserta penelitian.  Selain itu harapannya dengan adanya proses review presentasi proposal ini, maka akan meminimalisir adanya conflict of interest dan sanggahan-sanggahan dari proses-proses yang telah kita lakukan,” pungkas Koordinator Pusat Penelitian dan Penerbitan LP2M UINSA. (kafkaffah, istiana)