Menjelang masa tenang pemilu dan hari pemilu yang dijadwalkan pada 14 Februari mendatang, para mahasiswa yang tengah menjalani magang MBKM di Bawaslu Gresik semakin bersinergi dalam berbagai kegiatan dengan para komisioner dan staf Bawaslu. Memasuki pekan kelima magang di Bawaslu, mahasiswa-mahasiswa dari Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Sunan Ampel (FISIP UINSA) secara aktif terlibat dalam serangkaian upaya yang bertujuan untuk memastikan integritas dan kelancaran proses demokrasi di Kabupaten Gresik.
Salah satu kegiatan penting yang dilakukan dalam minggu kelima magang ini adalah sesi Training of Trainers (ToT), yang berfokus pada persiapan para saksi untuk peran mereka dalam pemilu 2024 di tingkat kecamatan. Pelatihan ini menitikberatkan pentingnya menegakkan kejujuran, keadilan, dan kepatuhan terhadap prosedur yang telah ditetapkan selama proses pemungutan dan penghitungan suara, sehingga mengurangi risiko kecurangan dan memperkuat integritas pemilu.
Selain itu, sesi Bimbingan Teknis Pengawasan Masa Tenang dan Pengawasan Pemungutan dan Penghitungan Suara telah diprioritaskan untuk tim Panwaslu Kecamatan di seluruh Kabupaten Gresik. Sesi ini menekankan pentingnya kesiapan dan kewaspadaan menjelang berakhirnya masa kampanye, dengan fokus pada kehadiran pengawas pemilu, kesiapan logistik, dan proses penghitungan suara yang cermat. Dalam bimbingan teknis tersebut juga ditekankan pentingnya menjaga otonomi Bawaslu dan menghindari kontroversi dengan pihak luar untuk memastikan proses pemilu yang transparan dan adil.
Sejalan dengan inisiatif pengawasan partisipatif, Bawaslu Kabupaten Gresik mempelopori program Pendidikan Pengawasan Partisipatif Berbasis Kepemudaan, yang merupakan kelanjutan dari kegiatan sebelumnya yang dilaksanakan pada tanggal 12-14 Desember 2023. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi pemuda dalam mengawasi dan mendorong pembangunan demokrasi. Para mahasiswa magang secara aktif dilibatkan sebagai penyelenggara dan peserta, meningkatkan peran mereka dalam membentuk lanskap demokrasi.
Kegiatan Pendidikan Pengawasan Partisipatif yang diadakan antara Bawaslu dan mahasiswa-mahasiswa dari 10 universitas Islam di Gresik dan UIN Sunan Ampel Surabaya tersebut memiliki fokus tema “Pendidikan Pengawas Partisipasi Berbasis Kepemudaan di Kabupaten Gresik: Strategi Pemantauan Tahapan Pemungutan dan Penghitungan Suara bagi Kader Pengawasan Partisipatif.” Dengan memberi penekanan khusus pada kolaborasi dan edukasi tentang pemilu, demokrasi, dan keterlibatan masyarakat, Bapak Habibur Rohman menyatakan bahwa memastikan keberhasilan Pemilu 2024 merupakan tanggung jawab kolektif dari semua segmen masyarakat. Hal ini didasarkan pada kerangka peraturan yang telah ditetapkan dalam UU No. 7 Tahun 2017.
Seiring dengan semakin dekatnya pemilu yang akan datang, keterlibatan proaktif para mahasiswa magang FISIP UINSA bersama Bawaslu merupakan langkah penting untuk memastikan integritas proses demokrasi kita. Upaya bersama mereka dalam melatih para saksi, memberikan bimbingan teknis, dan mendorong pengawasan partisipatif menunjukkan pentingnya kolaborasi dalam menjaga transparansi pemilu. Namun, hal ini tentu tidak lepas dari tantangan, terutama dalam menavigasi kompleksitas peraturan pemilu dan mendorong partisipasi aktif masyarakat. Ke depannya, komitmen yang berkelanjutan dan koordinasi yang efektif antara para pemangku kepentingan akan menjadi sangat penting dalam menegakkan cita-cita demokrasi yang menopang sistem pemilu di Republik ini. (WD)