Hari ini, 17 Januari 2024, mahasiswa Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Sunan Ampel (FISIP UINSA) Surabaya mengikuti kegiatan Professional Manner yang digelar di Hotel Luminor Surabaya. Kegiatan yang mengkombinasikan kuliah umum dan pelatihan table manner untuk mahasiswa semester empat tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa tentang gastrodiplomasi Indonesia serta etika makan profesional.
Kuliah umum dalam kegiatan ini diisi oleh narasumber dari Pusat Studi Gastrodiplomasi Universitas Negeri Jember (UNEJ), Bapak Agus Trihartono MA PhD, yang juga merupakan co-founder dari pusat studi tersebut. Dalam kuliah umumnya, beliau membahas peluang dan tantangan dalam konteks gastrodiplomasi Indonesia di era revolusi industri 5.0. Beliau menyoroti bahwa Thailand dan Vietnam saat ini menjadi contoh praktik terbaik dalam model gastrodiplomasi, sementara Indonesia masih dalam tahap pengembangan. Konsep “Indonesian Spice Up The World (ISUTW)” yang diinisiasi oleh pemerintahan Presiden Jokowi merupakan sebuah langkah yang amat berarti bagi upaya gastrodiplomasi Indonesia untuk memperkenalkan kekayaan kuliner Indonesia ke dunia internasional. Pada kesempatan kuliah umum ini, mahasiswa diajak untuk memahami bahwa makanan juga dapat menjadi alat diplomasi yang kuat.
Pelaksanaan gastrodiplomasi mengandung elemen diplomasi publik dan budaya, di mana makanan menjadi alat utama dalam memperkenalkan identitas suatu bangsa. Bapak Agus berharap bahwa melalui kesadaran akan pentingnya kuliner Indonesia, mahasiswa dapat lebih memperhatikan dan melestarikan budaya makanan lokal. Di samping itu, beliau juga menekankan bahwa kesadaran akan pentingnya melestarikan tradisi kuliner Indonesia perlu ditingkatkan. Bapak Agus menggambarkan dampak negatif dari modernisasi, seperti hadirnya rice cooker yang telah menghilangkan keberagaman cara tradisional dalam menanak nasi di Indonesia.
Setelah sesi kuliah umum selesai, dilanjutkan dengan pelatihan table manner yang diselenggarakan oleh pihak Hotel Luminor. Para mahasiswa diajarkan tata cara makan ala para delegasi negara, termasuk penataan alat makan dan etika dalam makan.
“Acara Professional Manner ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran mahasiswa akan pentingnya melestarikan budaya kuliner Indonesia serta memperkuat profesionalisme dalam konteks perjamuan makan, khususnya dalam pertemuan internasional,” ungkap Ibu Rizki Rahmadini Nurika, S.Hub.Int., M.A., selaku Kepala Program Studi Hubungan Internasional yang juga hadir di Hotel Luminor.
Dengan demikian, kegiatan ini telah berhasil menyuguhkan gabungan yang unik antara pembelajaran tentang gastrodiplomasi yang menarik dengan pelatihan table manner yang penting bagi kemajuan karir mahasiswa di masa depan, khususnya mahasiswa Hubungan Internasional. (WD)