Berita

Student Exchange merupakan pertukaran pelajar dari satu negara ke negara lain untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa serta pembelajaran lintas budaya. Melalui program ini, mahasiswa dapat memperluas wawasan mereka, meningkatkan keterampilan bahasa, membangun persahabatan Internasional, dan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang sistem pendidikan serta kehidupan di negara lain selama beberapa bulan.

Program ini tidak hanya memberi mahasiswa kesempatan untuk belajar di lingkungan akademis yang berbeda, tetapi juga memberi mereka kesempatan untuk merasakan budaya baru dan menumbuhkan keterampilan interpersonal yang kuat. Pengalaman ini tidak hanya meningkatkan kualitas pendidikan mereka, tetapi juga membentuk mereka secara positif.

Salah satu institusi pendidikan yang malakukan program Student Exchange adalah Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Sunan Ampel Surabaya. Kali ini Fakultas Ushuluddin dan Filsafat bekerja sama dengan institusi pendidikan asal Negeri Jiran yakni Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), yang mana universitas tersebut termasuk diantara 10 universitas terbaik di Malaysia dan menempati peringkat 139 di QS World University Rangkings 2024.

Nur Rosita merupakan seorang mahasiswi program studi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir yang mengikuti program Student Exchange tersebut. Ia seorang individu penuh semangat dan tekad yang memutuskan untuk mengambil langkah besar dengan bergabung dalam program student exchange yang diadakan oleh fakultas ke Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM). 

Menurut Rosita melalui program Student Exchange, ia dapat memiliki relasi dengan student Internasional. Selain itu dengan adanya program tersebut, ia bisa merasakan pengalaman dan atmosfer yang berbeda di Indonesia. Entah itu metode pendidikannya, trasportasi dan mengenal kultur budaya lokal Malaysia itu sendiri bahkan sampai ranah Internasional.

Kelas tutorial (Sumber: dokumentasi pribadi)

Dalam wawancara melalui chat WhatsApp, ia menceritakan pengalaman dan perbedaan sistem pendidikan di Negeri Jiran tersebut, “Program SE UKM di Malaysia menurut saya adalah tempat terbaik untuk meraih ilmu baru dan memperluas pengetahuan mengenai kajian tafsir nusantara di sana. Lebih dari sekadar teoretis, saya ingin merasakan langsung pengalaman praktik di tempat yang berbeda, tak lain tujuannya untuk lebih mendalami dan mengaplikasikan apa yang telah dipelajari.

Saya juga dapat berinteraksi dengan para akademisi dan dosen terkemuka di sana, sehingga dapat memperdalam pemahaman terkait konteks, kultur dan nilai-nilai lokal yang berpengaruh pada penafsiran al-Qur’an di Malaysia. Dalam program ini, saya ingin menjalin hubungan dan kerjasama dengan mahasiswa dan ustadz/ah di Malaysia. Harapannya, saya dapat berkolaborasi untuk mengeksplorasi isu-isu kajian tafsir nusantara yang masih relevan dan penting dalam konteks saat ini,” ungkap Rosita dalam wawancara.

Mahasiswi 21 tahun tersebut bukan hanya seorang pelajar yang cerdas di bidang akademik, tetapi dia juga melakukan hal-hal yang gemilang dalam berbagai aspek kehidupannya. Dengan dedikasi dan semangat yang membara, ia berhasil menorehkan prestasi yang luar biasa, baik di bidang akademik maupun non-akademik, dan menunjukkan cintanya yang mendalam terhadap agama dengan menjadi penghafal al-Qur’an. 

Sebelum memulai menjalankan Student Exchange di Malaysia, ia memiliki beberapa kesibukan di dalam kampus maupun di luar kampus. Rosita merupakan mahasiswi yang aktif beberapa organisasi di dalam kampus, ia merupakan anggota sekaligus menjadi Koord. Departemen kajian di organisasi UPTQ. Ia juga aktif di organisasi Uinsa Public Speaking.

Selain di dalam kampus, mahasiswi kelahiran Sidoarjo tersebut juga memiliki kegiatan di luar kampus. Ia aktif mengajar di sebuah TPQ Al-Afkar Sidoarjo dan menjadi host di MAHIKA CORNER. Tak hanya itu, dengan kemampuan yang dimiliki yakni sebagai penghafal al-Qur’an, ia membuat sebuah komunitas melalui akun instagramnya yang ia beri nama “Quranic Dreamers”. Komunitas tersebut bergerak untuk membantu para pengahafal al-Qur’an baik yang hendak menghafal, maupun sedang dan sudah menghafal untuk disetorkan.

Dengan pernyataan di atas Nur Rosita termasuk mahasiswi yang aktif di perkuliahan, organisasi maupun kegiatan di luar kampus, tak lupa ia juga seorang penghafal al-Qur’an. Namun dengan berbagai kesibukannya ia tetap mampu menghasilkan berbagai prestasi di berbagai bidang. Pada tahun 2021, ia merupakan wisudawati terbaik Madin Manba’ul Hikam pada tahun 2021. 

Masih di tahun yanf sama, ia juga terpilih menjadi Dewi Uinsa Public Speaking BATCH 4. Tahun berikutnya, ia menjadi Finalis Duta Festival Qur’ani 2022. Kemudian pada tahun 2023, ia terpilih sebagai Ning IAT AWARDS Best Social Media Influence dan Duta FUF Inspirator. Di tahun yang sama, ia meraih juara 2 Lomba Video Pendek Festival Ramadhan di Universitas Indonesia dan Juara 2 Lomba Video Pendek Nasional oleh Lemhannas RI.

Melihat prestasi serta pengalaman yang diraih Rosita menunjukkan bahwa ia merupakan mahasiswi yang memiliki tekad dan semangat yang tinggi. Rosita mengatakan ia selalu memiliki prinsip “Hidup itu seperti halnya es, nikmatilah ia sebelum mencair. Apa yang sudah ditakdirkan untuk kita oleh Allah, itulah yang kita syukuri dan tekuni. Dan selalu ingat bahwa ridhā al-Nās ghayatun lā tudrak (Memuaskan hati manusia takkan pernah bisa dicapai). You deserve it better, jangan menjadi orang lain agar disukai banyak orang, tapi jadilah diri sendiri,” ungkap Nur Rosita 

Mahasiswi kelahiran Sidoarjo tersebut merupakan contoh nyata dari seorang mahasiswi yang mampu menggabungkan kesibukan di dalam dan luar kampus dengan prestasi akademik maupun non akademik. Ia menginspirasi teman-temannya dan generasi muda bahwa dengan kerja keras, ketekunan, dan semangat yang membara dapat tercapainya tujuan dan cita-cita. Semoga kisah perjuangannya dapat menginspirasi banyak orang untuk menjadi yang terbaik dalam segala hal yang mereka lakukan. (Mumtaza Nur Annisa-Mahasiswi Fakultas Ushuluddin dan Filsafat)