Berita
Program Studi Hubungan Internasional (HI) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) melaksanakan kunjungan ke FISIP UINSA dalam rangka Workshop Akademik “Studi Banding Persiapan Menuju Akreditasi Internasional” pada Kamis 27 Oktober 2022. Delegasi Prodi HI Unsoed terdiri dari tujuh orang dosen Hubungan Internasional.

Dekan FISIP UINSA, Dr. Abd. Chalik, M.Ag. membuka diskusi dengan menyampaikan bahwa IAIN Sunan Ampel berubah menjadi UIN Sunan Ampel Surabaya pada tahun 2014. FISIP UINSA telah memiliki kerja sama dengan Konsulat Jenderal berbagai negara di Surabaya. Selain itu, FISIP UINSA juga memiliki Pusat Layanan Mediasi dan Resolusi Konflik berertifikat kompetensi, yang telah menjalin kerja sama dengan LSM maupun ormas. Terdapat dua Pusat Studi yang dikelola oleh Prodi HI di FISIP UINSA, yaitu Pusat Kajian Indonesia-Tiongkok (PUSKIT) dan Pusat Kajian Islam dan Diplomasi (PUSKID).

Berikutnya, Ketua Jurusan Hubungan Internasional Unsoed, Dr. Agus Haryanto, M.Si. menjelaskan bahwa Prodi HI Unsoed sudah berdiri sejak tahun 2010, dan menerima mahasiswa angkatan pertama pada tahun 2011. Prodi HI Unsoed sudah menerapkan kurikulum MBKM sejak tahun 2021 dengan mekanisme konversi ke mata kuliah. Hal ini mempertimbangkan sistem PD-Dikti yang mengambil data kode mata kuliah setiap 6 bulan sekali, sehingga jika ada kode mata kuliah yang tidak sesuai akan menghambat kelulusan mahasiswa. Prodi HI Unsoed memberlakukan ujian konversi nilai bagi mahasiswa yang telah mengambil sejumlah SKS melalui program MBKM, dengan rincian 40% nilai dari ujian konversi, dan 60% nilai dari kegiatan MBKM di lapangan. Prodi HI Unsoed memiliki target MBKM 35% dari mahasiswa yang berhak mengambil MBKM. Tantangan yang dihadapi dalam implementasi kurikulum MBKM diantaranya kalender akademik yang berbeda antar universitas dalam hal awal memulai semester dan jadwal keluarnya nilai.


Kedepannya, Prodi HI Unsoed siap berkolaborasi dengan Prodi HI UINSA untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan internasional. Misalnya, pertukaran mahasiswa dan dosen dengan universitas-universitas di Malaysia, Thailand, dan Filipina; dengan pemberian beasiswa bagi mahasiswa berprestasi. Selain itu, kedua universitas berencana berkolaborasi lebih lanjut dalam seminar, penelitian bersama, maupun program kemanusiaan (Luthfi).