Berita

Peringatan Hari Kartini tahun 2025 di MIN 1 Gresik berlangsung meriah dan penuh makna. Pada Senin, 21 April 2025, seluruh warga madrasah mulai dari siswa, guru, hingga mahasiswa MBKM dari Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Sunan Ampel Surabaya (UINSA) bersatu dalam sebuah perayaan budaya dan edukasi bertema “Dare to Dream, Strive to Shine. Kartini Lives In Us!” atau dalam bahasa Indonesia, “Berani Bermimpi, Berjuang untuk Bersinar. Kartini Hidup Dalam Diri Kita!”.

Sejak pagi, suasana madrasah sudah dipenuhi warna-warni busana adat dari berbagai daerah. Para siswa dari kelas 1 hingga 6 tampil percaya diri dengan mengenakan kebaya, beskap, dan pakaian tradisional lainnya, mencerminkan semangat keberagaman budaya Indonesia. Mahasiswa MBKM FTK UINSA turut ambil bagian, menjadikan momen ini sebagai ruang kolaboratif yang tidak hanya memperkuat semangat kebangsaan, tetapi juga menumbuhkan rasa kepedulian dan partisipasi aktif dalam dunia pendidikan.

Kegiatan diawali dengan doa bersama dan sambutan dari Kepala Madrasah, Bapak Santiaji, M.Pd., yang mengajak para siswa meneladani semangat Kartini dalam berpikir kritis, berani bermimpi, dan terus belajar untuk menjadi pribadi yang unggul dan berakhlak mulia. Lagu “Ibu Kita Kartini” menggema di halaman madrasah, disusul dengan pawai budaya keliling desa Kedamean yang diiringi drumband “Gita Nada Nusantara”. Sepanjang rute, warga menyambut hangat peserta pawai yang membawa semangat Kartini dalam langkah kecil mereka.

Setelah pawai, kegiatan dilanjutkan dengan beragam lomba yang melibatkan seluruh siswa: dari fashion show Kartini, lomba puisi, penulisan esai bertema perjuangan Kartini, hingga lomba mewarnai bagi siswa kelas bawah. Mahasiswa MBKM FTK turut menjadi pendamping aktif, membantu pelaksanaan kegiatan sekaligus memberi motivasi bagi para peserta.

Dalam kesempatan itu, Khoirul Huda, mahasiswa MBKM dari FTK UINSA jurusan PGMI, menyampaikan refleksi penting tentang makna keterlibatan mahasiswa dalam dunia pendidikan dasar. Ia mengatakan bahwa Hari Kartini bukan sekadar seremoni, tetapi ruang aktualisasi bagi semangat perubahan yang diwariskan Kartini. “Hari Kartini tidak cukup hanya dikenang, tetapi harus dihidupkan dalam peran kita hari ini. Sebagai mahasiswa, keterlibatan kami dalam kegiatan ini bukan sekadar menjalankan tugas MBKM-Asistensi Mengajar, tapi sebagai bentuk kontribusi aktif terhadap dunia pendidikan di tingkat madrasah. Kami belajar untuk tidak hanya datang dan menyaksikan, tetapi ikut berpikir, bergerak, dan memberi warna. Saya sangat menghargai kesempatan yang diberikan MIN 1 Gresik, yang membuka ruang kolaborasi dengan begitu terbuka dan bersahabat. Harapan saya, ke depan mahasiswa dapat terus menjadi mitra strategis dalam merancang kegiatan yang bukan hanya seru, tapi juga bermakna dan berdampak bagi siswa, guru, dan perkembangan madrasah secara utuh,” ungkapnya penuh semangat.

Kartini masa kini bukan sekadar simbol pakaian adat dan upacara tahunan, melainkan hadir dalam bentuk keberanian untuk bermimpi besar, semangat belajar tanpa batas, serta keinginan untuk terus memberi manfaat bagi sekitar. Semangat itu kini tumbuh di MIN 1 Gresik—dalam langkah kecil para siswa, ketulusan guru, dan kontribusi mahasiswa yang percaya bahwa perubahan besar selalu dimulai dari ruang-ruang Pendidikan.