Berita

Pada hari Selasa, 20 Februari 2024, mahasiswa Universiti Pertahanan Nasional Malaysia (UPNM) yang sedang berkunjung ke Indonesia menghadiri sebuah kompetisi presentasi yang diselenggarakan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Sunan Ampel Surabaya (FISIP UINSA). Kompetisi tersebut merupakan bagian dari serangkaian kegiatan dalam kunjungan luar negeri yang dilakukan oleh delegasi UPNM ke Indonesia bersama FISIP UINSA.

Kompetisi bertajuk “Regional Youth Leadership 2024” ini diinisiasi secara kolaboratif oleh dua kampus dari dua negara, yaitu UPNM dari Malaysia dan FISIP UINSA dari Indonesia. Dalam kompetisi tersebut, peserta dari berbagai perguruan tinggi di Surabaya dan sekitarnya turut berpartisipasi dan memeriahkan. Para peserta yang mengikuti kompetisi termasuk dari Universitas Airlangga, Universitas Negeri Surabaya, dan Universitas Pembangungan Nasional. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menjaring pemuda yang memiliki pandangan dan semangat tinggi dalam bidang pengembangan diri atau pengembangan mahasiswa, kepemimpinan, dan juga dalam bidang kesejahteraan kampus.

Peserta dari berbagai fakultas dan universitas diberi kesempatan untuk menyampaikan presentasi mereka mengenai beberapa tema dan subtema yang telah ditentukan. Mereka diberi waktu untuk menyampaikan presentasinya di hadapan tim penilai, yang merupakan dosen pendamping dari UPNM Malaysia dan juga dosen dari FISIP UINSA.

Dalam kompetisi tersebut, mahasiswa dari program studi hubungan internasional FISIP UINSA berhasil meraih predikat sebagai presenter terbaik. Muhammad Juliansyah Akbar dinobatkan sebagai pemenang dalam kompetisi tersebut. Ia memberikan paparan yang menarik mengenai tantangan dan peluang bagi pemuda dalam menghadapi dinamika regional. Dengan penuh keyakinan dan wawasan yang luas, Akbar berhasil memukau para juri dengan gagasannya.

Keberhasilan Muhammad Juliansyah Akbar dalam kompetisi ini tidak hanya menjadi prestasi pribadi baginya, tetapi juga menjadi kebanggaan bagi FISIP UINSA sebagai tuan rumah. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa FISIP UINSA memiliki kemampuan dan potensi yang besar dalam meraih prestasi di tingkat internasional. Karenanya, kompetisi semacam ini juga menjadi momentum penting untuk menjaring potensi-potensi muda yang selama ini mungkin kurang atau belum terekspos. Melalui kegiatan semacam ini pula, mahasiswa-mahasiswa dari kedua institusi dapat saling bertukar pengetahuan dan pengalaman, serta membuka peluang untuk kolaborasi lebih lanjut ke depannya. Dalam suasana yang penuh semangat dan kebersamaan, mahasiswa dari kedua kampus mengikuti acara tersebut dengan antusiasme yang tinggi. Mereka tidak hanya menunjukkan keahlian dalam presentasi, tetapi juga semangat untuk berkontribusi dalam pembangunan masyarakat dan bangsa.

Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa kerja sama lintas batas negara dalam bidang akademik dapat membawa manfaat yang besar bagi pengembangan potensi mahasiswa. Dengan terus berkolaborasi semacam ini, diharapkan antar kampus dan antar mahasiswa dapat terus berjejaring dan memberikan dampak positif yang lebih luas. (WD)