Kegiatan “home visit” untuk mahasiswa tingkat akhir yang belum lulus merupakan tradisi yang selalu dilakukan oleh civitas akademika FISIP UINSA. Kegiatan tersebut dilakukan mulai dari kepemimpinan Prof. Akhmad Muzakki, M.Ag., Grad.Dip. SEA., M.Phil., Ph.D, rektor UINSA saat ini yang dulu menjabat sebagai Dekan FISIP dan saat ini diteruskan oleh kepemimpinan Dr. Abd. Chalik, M.Ag sebagai Dekan FISIP sekarang. Dari hasil “home visit” periode sebelumnya diketahui bahwa hasilnya menunjukkan tren yang positif, seperti mengurangi jumlah mahasiswa potensi drop out dan menambah jumlah kelulusan mahasiswa sebanyak 60% dari mahasiswa tingkat akhir FISIP yang belum lulus.
Pada semester gasal ini, tim FISIP juga melakukan kegiatan “home visit” untuk mahasiswa tingkat paling akhir yang belum lulus. Tim dibagi dua kelompok, tim pertama melakukan perjalanan ke arah Gresik, Lamongan dan Bojonegoro yang terdiri dari Wakil Dekan 1, Ketua Jurusan, Ketua Prodi Sosiologi dan Ketua Koordinator (Kabag). Tim kedua bergerak ke arah Pulau Madura yang terdiri dari Wadek 2, Sekertaris Jurusan, Ketua Prodi Ilmu Politik dan Sub Koordinator.
Dari hasil kunjungan “home visit” terdapat temuan dan kisah-kisah menggelitik dan mengharukan yang didapatkan oleh tim FISIP. Salah satunya antara lain kisah dari orang tua mahasiswa di Gresik yang menyatakan bahwa anaknya sudah lulus dan sudah diwisuda. Yang lebih lucu lagi adalah bahwa mahasiswa tersebut ternyata mengajak seluruh anggota keluarganya untuk mengikuti wisuda di UINSA, padahal sebenarnya mahasiswa tersebut belum lulus. Si ibu mahasiswa menceritakan bahwa mereka tidak masuk Gedung tempat wisuda melainkan menunggu di masjid UINSA.
Kisah yang mengharukan datang dari mahasiswa pulau Madura, tepatnya mahasiswa asal Bangkalan yang setiap hari harus bekerja di pasar untuk membantu kebutuhan hidup keluarganya. Tidak mengherankan jika mahasiswa tersebut kesulitan untuk membayar UKT sehingga menjadi mahasiswa yang terancam drop out. Kisah lain yang mengharukan adalah seorang mahasiswa yang juga bekerja membantu orang tuanya yang sakit-sakitan berjualan di kedainya yang sederhana. Dari berbagai kisah tersebut menunjukkan bahwa sebenarnya mahasiswa memiliki semangat yang tinggi untuk menyelesaikan studinya, hanya saja terkendala biaya untuk membayar UKT sehingga menjadikan mereka terancam drop out karena tidak melakukan daftar ulang. Hasil dari “home visit” ini adalah mahasiswa semester akhir asal Gresik yang jika tidak ujian semester gasal ini akan “drop out” akhirnya sudah melewati ujian skripsi dan dinyatakan lulus, meskipun nanti mungkin juga akan melalui prosesi wisuda “kedua kali” dengan mengajak rombongan anggota keluarganya. Hasil lainnya adalah mahasiswa tingkat akhir asal Bangkalan juga siap melanjutkan kuliah dan melanjutkan menyusun skripsi yang tertunda. (va)