Column UINSA

KEPAK SAYAP INTERNASIONAL;

Refleksi Perjalanan FISIP 2023 (2)

Oleh: Prof. Abdul Chalik

Dekan FISIP UIN Sunan Ampel Surabaya

Kata-kata ‘internasional’ selalu melekat pada visi UINSA sejak awal konversi tahun 2013 dan belum pernah berubah hingga sekarang. Menjadi universitas Islam yang unggul kompetitif bertaraf internasional. Itulah visi UINSA. Fakultas dan Prodi juga menyesuaikan dengan visi universitas. Selalu ada kata ‘internasional’ di tiap rumusan visi dan misi, termasuk di FISIP.

Kata ‘internasional’ pada rumusan visi memiliki konsekuensi. Karena setiap kebijakan akademik seyogyanya menuju pada proses dan out put internasional. Ketika menjadi bagian tim menejemen FISIP tahun 2019, saya belum mendapatkan informasi yang lengkap bagaimana menurunkan visi tersebut ke dalam kebijakan teknis. Apalagi tidak berselang lama pandemi covid-19 datang. Banyak mimpi yang tertunda karena adanya pembatasan hingga akhirnya terjadi pergantian Rektor di pertengahan 2022. Baru di awal tahun 2023 sedikit paham tentang kebijakan apa yang harus dilakukan untuk menurunkan visi internasional ketika Rektor Prof. Akh. Muzakki mengeluarkan tiga resolusi dimana salah satunya tentang internasionalisasi mutu akademik.

FISIP menerjemahkan kebijakan internasionalisasi mutu ke dalam beberapa aspek. Pertama penguatan kelas internasional yang sudah dibuka sejak awal perkuliahan tahun 2022. Penguatan pada aspek budaya akademik yang bernuansa internasional. Kedua produksi penelitian dan publikasi di level internasional. Ketiga pengiriman dosen dan mahasiswa pada kegiatan internasional serta bagaimana dapat mengakses funding internasional. Keempat memperkuat jejaring internasional salah satunya dengan mendatangkan peneliti internasional untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman.

FISIP yang menjadi bagian dari tubuh UINSA berusaha menurunkan resolusi ke dalam kerja praktis. Maka disusunlah beberapa rancangan kegiatan akademik baik yang melibatkan mahasiswa, dosen maupun jaringan kelembagaan di bawah naungan universitas. Di awal tahun 2023 beberapa rancangan program disusun menggunakan anggaran RKAKL maupun kerja sama dengan pihak lain.

Beberapa program yang bernuansa internasional pada tahun 2023 yakni:Pertama menghadirkan kuliah tamu dan seminar dengan nara sumber internasional dan sebagian besar dilakukan secara luring. Sebagian besar tidak dibayar alias gratis. Pada 16 Mei 2023 menghadirkan Amanda tho Seeth dari German Institute for Global Studies. Satu minggu berikutnya tepatnya 21 Mei 2023 menghadirkan Jamie S. Davidson dari National University Singapore. Pada 8 Juni 2023 hadir memberi kuliah Fionna Hoggart Konjen Australia di Surabaya. Selain itu juga hadir mengisi seminar pada International Culture Day Wakil 22 Nopember 2023 yakni Wakonjen Jepang Nakagome Kota, Director General TETO Taiwan, David Chiuu, dan wakil pemerintah Belarusia. Adapun yang hadir secara daring dalam acara Saicopss 14-15 Nopember 2023 yakni Jan Jeep de Reuter Tilburg University German, Linan Jia Beijing Foreign Studies University dan Azmil Tayyeb dari Universitas Sains Malaysia. Yang menutup acara refleksi akhir tahun 28 Desember 2023 bersama Prof. Ward Barenschot dari University of Amsterdam.

Kedua, pembinaan dan pendampingan bagi dosen dan mahasiswa untuk mengikuti pertemuan akademik internasional di luar negeri. Dari proses pendampingan tersebut FISIP tidak pernah absen dalam kegiatan internasional terutama yang disponsori oleh MORA dan UINSA. Pada bulan Agustus 2023 8 mahasiswa memperoleh beasiswa kuliah satu semester di Amerika (7 mahasiswa) dan Malaysia (1 mahasiswa), jumlah terbesar penerima program MOSMA dari Kementrian Agama. Mereka kuliah di kampus kelas dunia seperti Temple University, Columbia University, Bufallo University, Rochester dan York College. Beberapa mahasiswa juga menerima scholarship untuk mengikuti International Mobility Student, Student Exchange dan International Youth Camp di Malaysia, Thailand, Korea dan Turkey. Sementara di level tenaga pengajar juga menjadi invited speaker dan memberikan kuliah tamu di forum internasional seperti di Bhurapa University Thailand. Juga ada tiga dosen FISIP yang berencana menjadi presenter di acara konferensi Normal University China namun terkendali teknis.

Ketiga, magang dan pengabdian masyarakat internasional. Selain kegiatan akademik juga kegiatan internship dan community service di level internasional. Mahasiswa FISIP melakukan magang internasional di KBRI Malaysia, dan tahun 2024 direncanakan juga melakukan hal yang sama baik Malaysia, Turkey, Thailand dan Organisasi Konferensi Islam (OKI). Sementara kegiatan community service atau pengabdian internasional dengan melibatkan 19 mahasiswa FISIP di Malaysia yang ditempatkan di Masjid terbesar Selangor yakni Masjid al-Hasanah, Masjid al-Falah dan beberapa langgar yang berlangsung selama satu bulan dengan dua pendamping dosen. Selain itu mahasiswa FISIP juga terlibat dalam kegiatan International Community Engagement di Thailand dan Perth Australia dengan sponsor dari UINSA.

Keempat, kerja sama dan riset internasional. Beberapa jalinan kerjasama sedang dan telah dilakukan oleh FISIP dalam bentuk MoA, sedangkan dalam bentuk MoU menjadi bagian dari universitas. Tahun 2023 beberapa MoA dilakukan bersama Bhurapa University Thailand, PCINU China, PCINU Malaysia. Majid al-Hasanah dan Masjid al-Falah Malaysia dalam beragam kegiatan seperti student exchange, kuliah tamu, pengabdian internasional dan magang. Adapun rintisan riset dilakukan bersama akademisi dari Erasmus University, Amsterdam University dan beberapa akademi dari Australia National University dengan mengambil tema riset yang sudah disepakati tentang ‘Islam and Post-Colonialism’ dan ‘Populisms in Kepala Desa/Local Election’. Proses diskusi antar peneliti sangat intens sambil menunggu ketersediaan sponsor.

Kelima, publikasi internasional. Pada aspek publikasi internasional FISIP tidak sementereng kegiatan lain. Hanya sebagian dosen yang memiliki publikasi internasional di dua semester terakhir dan sebagian lain dalam proses review di beberapa jurnal. Namun demikian keterlibatan dosen dan mahasiswa dalam beragam ajang konferensi cukup baik dimana sebagian artikelnya sudah dan sedang diproses dalam prosiding yang juga terindeks.

Keenam, kebijakan pembiasaan budaya internasional bagi civitas akademika. Menyadari posisi FISIP sebagai fakultas yang mengelola Prodi Hubungan Internasional, kelas internasional dan menerima mahasiswa internasional maka civitas akademik baik dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa merasa penting untuk mengembangkan budaya internasional. Program ‘English for Tuesday’ atau membiasakan berbahasa Inggris pada hari selasa merupakan salah satu program untuk merawat dan membiasakan berbicara dan mendengar percakapan Inggris. English for Tuesday dimulai saat briefing pagi yang menggunakan bilingual—agar dosen dan Tendik terbiasa dan tidak kaget mendengar percakapan Inggris sekaligus dalam memberikan layanan pada stakeholders.

Tahun 2023 merupakan tahun dimana FISIP memulai mengembangkan sayap internasional di saat kehidupan normal kembali 100 %. Beberapa perencanaan dan capaian sejalan dengan lima pilar universitas dan internasionalisasi mutu akademik yang menjadi target universitas tahun 2023. Spirit internasionalisasi tahun 2024 tetap menjadi bagian dari perencanaan setelah Rektor menetapkan kebijakan apa yang harus dilakukan. Perlahan tetapi pasti kepak sayap internasional terus melaju seiring dengan perjalanan waktu. (Tulisan berikut yang ke-3 ‘Mengelola Manajemen dan Kerjasama Laksana ‘Roller Coaster’)