UINSA Newsroom, Jumat (27/1/23) – Menindaklanjuti arahan Dirjen Pendidikan Islam – Prof. Ali Ramdhani – agar lembaga pendidikan Islam ekspansi ke luar negeri, UIN Sunan Ampel Surabaya bekerjasama dengan Direktorat KSKK Madrasah membahas bagaimana pola perekrutan siswa asing, khususnya untuk siswa madrasah unggulan di Indonesia. Kegiatan ini dikemas dalam kegiatan Koordinasi yang menghadirkan para kepala MAN IC, MAN PK, MAKN, dan Tim Ahli UIN Sunan Ampel Surabaya. Pada Rapat Koordinasi ini juga mennghadirkan narasumber yang sangat berkompeten, di antaranya Direktur Kerjasama Asia Tenggara Kementerian Luar Negeri dan Konsultan Inovasi dan Pathways.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama UIN Sunan Ampel Surabaya, Prof Abdul Muhid secara khusus mengawal kegiatan ini juga mengaku siap mensukseskan program Seleksi Siswa Asing pada MAN Unggulan dalam rangkaian kegiatan Seleksi Nasional Peserta Didik Baru (SNPDB) Man Unggulan Tahun 2023. “UIN Sunan Ampel Surabaya akan mengerahkan segala daya agar pelaksanaan SNPDB 2023 berjalan baik, kredibel dan hasil seleksinya bisa dipertanggung jawabkan. Pengalaman lebih 5 tahun kami terlibat dalam mengawal kegiatan di berbagai kegiatan Direktorat KSKK Madrasah telah membuktikan.” Ujarnya.
Program ini tentunya bersinergi dengan Kementerian Luar Negeri melalui Direktur Kerjasama Asia Tenggara Kementerian luar negeri, Dr. Mirza Nurhidayat. “Kementerian luar negeri sangat mendukung upaya Direktorat KSKK Madrasah untuk mulai melirik siswa asing, utamanya dari Filipina. Kerjasama pemerintah Indonesia dengan Filipina yang dirintis sejak 2018 perlu terus dilanjutkan. Dan saya melihat potensi kerjasama yang akan dilakukan oleh Direktorat KSKK Madrasah yang paling operasional,” Ujar Mirza dengan senyuman yang khas. Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa “Kami di Kemlu akan mendorong secara optimal agar program ini berjalan maksimal. Dan mendorong segera melakukan MoU dalam waktu dekat.”
Selanjutnya program ini juga didampingi oleh Konsultan Inovasi dan Pathways, Bahrul Hayat, Ph.D. yang sudah lebih 5 tahun bekerja sama dengan pemerintah Filipina. Pengembangan Pendidikan Islam seperti SNPDB ini tentunya sudah ditunggu masyarakat luar negeri khususnya Filipina. “Mereka menganggap bahwa Indonesia sebagai Saudara tua. Buktinya undang-undang tentang sistem Pendidikan Islam di Filipina, mengadopsi secara penuh sistem Pendidikan madrasah Indonesia. Sebagian masyarakat muslim di Filipina juga memiliki pandangan bahwa kalau ingin melihat madrasah, datanglah ke Indonesia” Ungkap Sekjen Kementerian Agama periode 2006-2014 ini.
Di akhir paparanya, Direktur KSKK Madrasah meminta dua hal: (a) Kepala MAN Unggulan yang tahun ini belum dilibatkan, saya harap menyiapkan diri sehingga tahun depan bisa terpilih dan terlibat dalam menerima siswa asing, dan (b) Tim Ahli dari UIN Sunan Ampel Surabaya agar membantu menyiapkan mekanisme dan instrument seleksi yang kredibel dan handal. Dengan mekanisme dan instrumen seperti itu, siswa asing yang diterima nantinya bisa mengikuti pembelajaran di MAN Unggulan tersebut dengan baik.
Mendapat permintaan dan tantangan di atas, Ketua Tim Ahli SNPDB Man Unggulan 2023 menjawab siap dengan nada tegas. “Akan kami siapkan tim terbaik kolaborasi dengan semua perguruan tinggi di Indonesia untuk mengawal semuanya, khusunya dalam menyusun instrumenya (baik tes potensi maupun tes wawancara). Mekanisme seleksi juga akan menggunakan standar baku pelaksanaan tes yang telah digunakan secara internasional.” Ujar Kusaeri Guru Besar Evaluasi Pembelajaran UIN Sunan Ampel Surabaya.