Berita

Surabaya, 18 Juli 2025 — Program Studi Sastra Indonesia UIN Sunan Ampel Surabaya (UINSA) menggelar kegiatan Evaluasi Kurikulum oleh Mahasiswa sebagai bagian dari upaya pembaruan kurikulum berbasis output dan keterlibatan pemangku kepentingan. Kegiatan ini melibatkan mahasiswa lintas semester serta dosen dan tim pengembang kurikulum dalam sesi diskusi interaktif yang berlangsung secara partisipatif.

Pertemuan ini dibuka oleh Haris, perwakilan fakultas, yang menekankan pentingnya kolaborasi antara mahasiswa, dosen, dan mitra eksternal dalam menyelaraskan kurikulum dengan kebutuhan zaman dan dunia kerja. Ia juga memperkenalkan dosen pengampu dan menyampaikan bahwa kurikulum baru akan mulai diimplementasikan pada semester ini.

Dalam sesi utama, Novia Adibatus Shofah selaku koordinator evaluasi menjelaskan prosedur pengisian survei evaluasi kurikulum. Mahasiswa diminta mengevaluasi pengalaman belajar mereka dari semester satu hingga tujuh, menggunakan skala empat poin. Aspek yang dinilai meliputi metode pengajaran, relevansi materi, serta pengembangan soft skills dan hard skills. Selain itu, disoroti pula pentingnya integrasi nilai religiositas dalam materi sastra serta keberagaman metode dan media pembelajaran.

“Kami sangat berharap mahasiswa bisa mengisi evaluasi dengan jujur dan serius,” ujar Novia. “Masukan kalian sangat penting untuk mengembangkan kurikulum yang tidak hanya relevan secara akademik, tetapi juga mendukung pengembangan kepribadian dan keterampilan kalian di dunia nyata.”

Diskusi juga menyoroti pentingnya peran mahasiswa dalam memberikan umpan balik yang jujur dan membangun. Haris dan Novia sepakat bahwa masukan mahasiswa sangat vital untuk menghasilkan kurikulum yang kontekstual dan berdaya saing. Salah satu rencana tindak lanjut yang diambil adalah mendorong seluruh mahasiswa untuk segera mengisi survei dalam waktu 10 menit setelah pertemuan, serta menyebarluaskan kembali tautan survei di grup WhatsApp agar partisipasi meningkat.

Selanjutnya, tim kurikulum Prodi akan menganalisis hasil survei dan mempertimbangkan saran mahasiswa dalam desain ulang, termasuk usulan untuk menambahkan mata kuliah yang mengangkat tema religiositas dalam sastra. Dosen juga didorong untuk meninjau metode pengajaran berdasarkan masukan mahasiswa.

Dengan semangat kolaboratif, kegiatan ini menjadi langkah strategis untuk memastikan kurikulum Prodi Sastra Indonesia UINSA tidak hanya adaptif terhadap perkembangan zaman, tetapi juga responsif terhadap kebutuhan dan aspirasi mahasiswa.