Tim Manajemen FISIP UINSA bertamu ke Konsulat Jenderal Jepang di Surabaya pada Kamis, 12 Desember 2024. Kunjungan tersebut diwakili oleh Wakil Dekan Akademik dan Kelembagaan, Dr. Iva Yulianti Umdatul Izzah, M.Si., Wakil Dekan Administrasi Umum Prasarana dan Keuangan, Dr. Aniek Nurhayati, M.SI., Ketua Program Studi Sosiologi – Dr. Dwi Setianingsih, M.Pd.I., Sekertaris Program Studi Hubungan Internasional, Nur Luthfi Hidayatullah, M.Hub.Int., Sekertaris Program Studi Ilmu Politik, Ajeng Widya Prakasita, MA. dan Gaty Mastiliano, mahasiswa tim media FISIP. Kunjungan ini tersebut disambut oleh Konjen Jepang, Mr. Takeyama Kenichi dan Konsul Bagian Pendidikan, Informasi dan Kebudayaan, Mr. Nakagome.
Kunjungan tersebut membahas tentang memetakan potensi kolaborasi FISIP UINSA dengan Konjen Jepang kedepan. Pertama, FISIP UINSA berencana mengundang Konjen Jepang dalam Kuliah Umum yang membahas hubungan Indonesia-Jepang pada awal 2025. Mr. Takeyama menyambut baik undangan tersebut. Beliau menjelaskan bahwa kuliah umum penting untuk memberikan semangat belajar kepada mahasiswa di awal semester baru.
Konjen menyayangkan bahwa di UINSA belum ada Prodi Bahasa Jepang maupun mata kuliah Bahasa Jepang. Sedangkan, kompetensi Bahasa Jepang sangat penting bagi mahasiswa jika ingin studi lanjut maupun bekerja di Jepang. Untuk studi lanjut S2 dan S3 di Jepang, terdapat batasan umur saat berangkat yaitu 34 tahun, dengan persyaratan telah mendapatkan rekomendasi dari dosen atau alumni Jepang.
Kemudian, Mr. Takeyama menjelaskan bahwa saat ini Jepang sedang membutuhkan tenaga kerja terampil dari berbagai negara. Akan tetapi, tenaga kerja yang dibutuhkan adalah yang siap kerja di lapangan. Jika alumni Indonesia menginginkan untuk kerja di kantor di Jepang, bukan di lapangan, maka membutuhkan kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan industri. Di sisi lain, di Jawa Timur perusahaan-perusahaan Jepang hanya memiliki pabrik, dengan kantor pusat di Jakarta. Sehingga, mahasiswa yang ingin magang di perusahaan Jepang di Indonesia juga harus tersertifikasi sesuai bidang industri.
Diharapkan kunjungan FISIP UINSA ke Konjen Jepang menghasilkan program-progam lanjutan yang bermanfaat bagi kedua instansi. Sebagaimana Mr. Takeyama menyatakan, kesempatan itu dijemput, bukan ditunggu (NLH).