Berita

Surabaya, 13 Desember 2023 – Kegiatan Ujian Akhir Semester (UAS) Mata Kuliah Pementasan bagi mahasiswa semester 5 Program Studi Sastra Indonesia di Fakultas Adab dan Humaniora UIN Sunan Ampel Surabaya sukses dilaksanakan pada hari ini. Kegiatan ini merupakan tonggak akhir perjalanan akademis mahasiswa yang mengambil mata kuliah Pementasan yang diampu oleh Jiphie Gilia Indriyani, M.A.
Pementasan kali ini mengangkat konsep alih wahana dari kumpulan cerpen berjudul “Darah” karya Katya Putu Wijaya. Cerpen tersebut kemudian diterjemahkan dengan indah ke dalam bentuk pementasan drama oleh para mahasiswa. Judul-judul cerpen yang dialihwahankan antara lain Suap, Copet, Pakde, Maling, Pulang, Darah, Telor, Wah, dan Anjing. Mahasiswa menjalani proses mengalihwahankan cerpen menjadi naskah drama, yang selanjutnya diterjemahkan menjadi adegan-adegan dalam pementasan drama.


Kegiatan ini berlangsung mulai pukul 8.00 WIB hingga 14.00 WIB di gedung Auditorium UIN Sunan Ampel Kampus I. Acara dibuka secara resmi oleh Kepala Program Studi Sastra Indonesia, Bapak Haris Shofiyuddin, M.Fil.I. Pada pembukaan acara, Bapak Haris Shofiudin menyampaikan harapannya agar pementasan ini dapat menjadi bentuk pengaplikasian pengetahuan yang telah diperoleh oleh mahasiswa selama mengikuti mata kuliah Pementasan.
Dalam pementasan drama ini, mahasiswa menunjukkan dedikasi dan kemampuan mereka dalam menghadirkan kisah yang memukau. Mereka berhasil membawakan adegan-adegan dari cerpen “Darah” dengan penuh emosi dan kreativitas. Sejumlah dosen dan pengajar mata kuliah Pementasan ikut hadir untuk memberikan apresiasi dan evaluasi terhadap karya-karya yang ditampilkan oleh mahasiswa.

Kaprodi Sastra Indonesia, dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi terhadap usaha keras dan kerja sama yang telah ditunjukkan oleh mahasiswa dalam merancang dan menampilkan pementasan ini. Ia berharap bahwa pengalaman ini dapat menjadi landasan bagi mahasiswa dalam mengeksplorasi lebih jauh lagi dunia seni pertunjukan.

“Ilmu itu seperti binatag buruan, sedangkan tulisan itu seperti talinya. Ikatlah binatang buruanmu dengan dengan tali yang kuat dan termasuk dianatar kebodohan adalah membiarkan buruanmu itu terlepas” tutupnya.


Dengan suksesnya kegiatan UAS Pementasan ini, diharapkan bahwa para mahasiswa dapat melanjutkan perjalanan akademis mereka dengan penuh semangat dan inspirasi baru. Pementasan ini juga menjadi contoh nyata dari integrasi antara pengetahuan teoritis dengan keterampilan praktis dalam dunia sastra dan seni pertunjukan*. (Jp)