Berita

LP2M Report, Rabu-Jum’at, 4-6 September 2024
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UIN Sunan Ampel Surabaya, melalui Pusat Studi Gender dan Anak telah melaksanakan Finishing Buku Mata Kuliah dan RPS Responsif Gender, Penyusunan Peta Risiko Kekerasan Keksual di Perguruan Tinggi, dan Annual Report PPKS (Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual) tahun 2024 yang diselenggarakan di GreenSa Inn, Sidoarjo. Kegiatan ini dibuka oleh Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama, Prof. Dr. Abdul Muhid, M.Si., dan dihadiri oleh Ketua LP2M, Dr. H. Moh. Syaeful Bahar, S. Ag., M.Si, serta Ketua Pusat Studi Gender dan Anak sekaligus Ketua Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) UIN Sunan Ampel Surabaya, yaitu Dr. Lilik Huriyah, M.Pd.I, serta Wakil Ketua Satgas PPKS Universitas, Dr. Mahir M.Fil.I.

Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 80 peserta dari berbagai unsur. Para penulis buku, berasal dari berbagai kalangan, yaitu peneliti aktif, dosen, mahasiswa, dari UIN Sunan Ampel Surabaya serta perguruan tinggi di Indonesia seperti Kepulauan Riau, UGM Yogyakarta, Malang, Jombang, Mojokerto, dan Surabaya. Adapun buku yang telah tim penulis selesaikan, terdiri dari dua tema, pertama yaitu Buku Mata Kuliah (Studi Gender dan Studi Gender & Pembangunan). Kedua, yaitu buku referensi (Perempuan di Simpang Jalan Kekerasan Seksual dan PPT (Para Perempuan Tangguh) Meraih Prestasi dan Kreasi). Pada kegiatan ini, naskah telah selesai ditulis sehingga pada kegiatan ini Prof. Dr. Mutimmatul Faidah, M.Ag (Ketua Satgas PPKS UNESA) dan Hotimah Novitasari, S.Hum., M.Ag (Pengelola dan Editor Inoffast Publishing) menyampaikan hasil review mereka terhadap keempat buku tersebut.

Selain, finishing buku pada kegiatan ini juga mengundang Satgas PPKS Fakultas dan Universitas UINSA yang terdiri dari, ketua, wakil ketua, sekretaris, dan anggota perwakilan dari Satgas PPKS setiap Fakultas dan Pascasarjana, yang bertugas menyusun Peta Risiko Kekerasan Seksual dan Annual Report PPKS UIN Sunan Ampel Surabaya tahun 2024. Tidak hanya Satgas PPKS tingkat Fakultas dan Pascasarjana, dalam kegiatan ini juga mengundang dari unsur UPT (Unit Pelaksana Teknis), terdapat tujuh UPT yang turut berpartisipasi, yaitu Pusat Ma’had, International Office (IO), Percetakan, Pusat Bisnis (PUSBIS), Klinik, PIAUD, dan Perpustakaan. Menurut, Koordinator PSGA UINSA, Dr. Lilik Huriyah, M.Pd.I, rencananya UPT Perpustakan hendak melakukan bedah buku, terhadap buku-buku tersebut pada bulan Februari 2025.

Prof. Dr. Abdul Muhid, M.Si., dalam sambutanya menyatakan bahwa “UIN Sunan Ampel Surabaya sangat memerlukan peta risiko ini dengan adanya peta resiko kekerasan seksual maka bisa kita ketahui mana- mana titik-titik atau gedung atau ruang yang rawan bisa terjadi kekerasan seksual”.

Selanjutnya, Dr. Lilik Huriyah, M.Pd.I, mengungkapkan bahwa “ Belum ada peta risiko kekerasan seksual yang disusun oleh PTKIN (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri) se-Indonesia, sehingga InsyaAllah UIN Sunan Ampel Surabaya akan menjadi yang pertama dalam hal ini”.

Peta risiko ini meliputi dua aspek: peta risiko berbasis sarana dan prasarana (misalnya gedung, ruang dosen, laboratorium) dan berbasis kegiatan (misalnya pembimbingan skripsi).

Acara ini diakhiri dengan presentasi dari masing-masing klaster, yaitu klaster buku, klaster 4 buku, dan klaster peta risiko kekerasan seksual. Seluruh peserta menunjukkan antusiasme dan komitmen tinggi untuk mewujudkan kampus bebas kekerasan seksual. Dengan upaya ini, diharapkan UIN Sunan Ampel Surabaya dapat menjadi kampus yang aman dan nyaman bagi seluruh sivitas akademika serta bebas dari kekerasan seksual.
Aan Darwati