UINSA Surabaya_ Tim Manajemen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya melakukan kegiatan benchmarking kurikulum Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) ke Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar dan Universitas Hasanuddin Makassar, Rabu dan Kamis , (22/06/2023).
Pada tanggal 21 dan 22 Juni 2023, tim FISIP UIN Sunan Ampel mengadakan benchmarking kurikulum ke Prodi Sosiologi Fakultas Imu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Hasanuddin Makassa dan Prodi Sosiologi Agama Fakultas Ushuluddin dan Filsafat UIN Alauddin Makassar. Kegiatan Benchmarking dilakukan mengingat pentingnya kebutuhan kampus untuk menyempurnakan kurikulum yang ada serta melakukan kolaborasi bersama kampus lain sesuai tuntutan kelembagaan. FISIP Universitas Hasanuddin, sebagai kampus besar di Indonesia Timur memiliki tujuh departemen (program studi) sarjana yang semuanya telah terakreditasi “unggul”, dan juga memiliki akreditasi AUN-QA. Tim FISIP UIN Sunan Ampel Surabaya terdiri dari Wadek 1 FISIP, Dr. Iva Yulianti U. Izzah, M.Si, Kaprodi Sosiologi, Dr. Dwi Setianingsih M.Pd.I, Sekprodi Sosiologi, Masitah Effendi, M.Sosio, dan Kasubag Dra. Shofiyah, MM. Dari FISIP Universitas Hasanuddin, turut menyambut dan menerima langsung Dekan, Wadek 3, Ketua GPM, Sekertaris Departemen Sarjana Hubungan Internasional dan Kabag TU.
Dalam sambutannya, Dekan FISIP Universitas Hasanuddin, Prof. Dr. Syukri, merasa senang dengan kedatangan tim FISIP UINSA. Pak Dekan juga menyatakan siap menyambut kerja sama antar kedua kampus dengan terlebih dahulu membuat MoU antara kedua kampus. Dalam diskusi Bersama, Dekan FISIP Unhas menyampaikan banyak hal berkaitan dengan kelembagaan antara lain, bahwa FISIP Unhas telah menyempurnakan kurikulum MBKM yang ada yang disebut dengan kurikulum 23. Mahasiswa di FISIP Unhas mendapatkan konversi SKS dari setiap aktivitas yang dilakukan. Seluruh kegiatan yang dilakukan mahasiswa diakomodir menjadi SKS. Setiap kegiatan mahasiswa dibuatkan rubrik, misalnya mengikuti pimnas, mendapatkan medali, summer course, mengikuti organisasi, maka siswa akan mendapatkan SKS. Demikian pula penilaian ada rubriknya tersendiri. Untuk mencapai akhir perkuliahan dengan jumlah SKS yang ditentukan, maahsiswa harus menabung SKS dari kegiatan-kegiatan yang mereka lakukan. Hal ini juga dapat berdampak baik untuk mempercepat Kelulusan Tepat Waktu (KTW) mahasiswa.
Selain mengenai kurikulum, tim FISIP UIN Sunan Ampel juga mendapatkan pengalaman pengelolaan jurnal di FISIP Unhas, dimana dari 7 jurnal prodi, semuanya telah terkareditasi sinta 2 hingga sinta 5. Yang menarik adalah bahwa secara teknis pengelolaan jurnal diserahkan pada pihak di luar prodi sehingga kesinambungan dan fokus pekerjaan bisa terjaga dengan baik. Dekan FISIP Unhas menyatakan siap untuk melakukan kerjasama dengan FISIP UIN Sunan Ampel Surabaya. Acara terakhir adalah sesi foto bersama dan penyerahan cindera mata.
Selain melakukan benchmarking ke FISIP UNHAS, tim FISIP UIN Sunan Ampel juga melakukan kunjungan ke FUF UIN Alauddin Makasar. Dalam pembicaraan yang ada, jajaran FUF UIN Alauddin Makasar yang dipimpin Dekan, Dr. Muhsin, Wadek 1, Wadek 2, para Kaprodi, GPM dan Kabag. Dalam pembicaraan bersama disepakati mengenai rencana riset kolektif antara FISIP UIN Sunan Ampel Surabaya dengan FUF UIN Alauddin Makasar. Topik-topik riset yang akan direncanakan bisa seputar integrasi keilmuan keIslaman dengan keilmuan social yang ada di FISIP UIN SA maupun FUF UIN Alauddin Makasar. Juga disepakati untuk dilakukan pertukaran artikel antar jurnal dari dua fakultas untuk proses penerbitan jurnal. Selain itu juga dilakukan kesepakatan untuk melakukan kerjasama terkait pelaksanaan MBKM antar dua fakultas, baik dalam bidang pengajaran, penelitian maupun pengabdian kepada masyarakat. Program MBKM yang dimaksud adalah pertukaran mahasiswa, pertukaran dosen, ataupun riset kolaboratif. Acara terakhir adalah foto bersama dan pertukaran cindera mata antar kedua kampus. (Va)