UINSA Newsrom, Rabu (13/11/2024); Rabu, 13 November 2024, UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya menerima kunjungan kerja spesifik Komisi VIII DPR RI di Ruang Meeting Rektor Lt. 2 Tower Teungku Ismail Yakub. Rombongan kunjungan sejumlah 19 orang yang dipimpin langsung Ketua Komisi VIII DPR RI, Marwan Dasopang ini disambut Rektor beserta Jajaran Tim Manajemen UINSA serta tamu eksternal dari Kantor Wilayah Kementerian Agama RI Provinsi Jawa Timur.
Rektor UINSA, Prof. Akh. Muzakki, M.Ag., Grad.Dip.SEA., M.Phil., Ph.D., dalam sambutan selamat datang menyampaikan, bahwa UINSA tidak bisa jauh-jauh dari Pesantren dan Kyai. Karena, dibangunnya UINSA Surabaya tidak lepas dari kontribusi ulama-ulama di Jawa Timur yang menghendaki hadirnya lembaga pendidikan sebagai kanal bagi alumni pesantren agar bisa kuliah. “Karena itu kami berfikir bahwa, UIN Sunan Ampel Surabaya harus ber-khidmat balik kepada pesantren dan para kyai,” ujar Prof. Muzakki.
Rektor secara khusus juga menyampaikan, bahwa UINSA Surabaya merupakan kampus dengan tingkat kepedulian tinggi terhadap warga masyarakat dengan ekonomi kelas bawah dan menengah. Hal ini terlihat dari sebanyak hampir 25% dari total mahasiswa UINSA Surabaya hanya dibebankan UKT grade 1 sebesar Rp.400.000,-
Selain itu, disampaikan Rektor, bahwa UINSA berkomitmen tinggi untuk terus menghidupkan Prodi Keislaman kendati tidak menutup diri dari adanya perkembangan prodi umum atau eksakta. “Tidak boleh ada Prodi Normatif Keislaman yang gulung tikar. Kami berdosa jika ada ilmu falak tidak berkembang, jika ada ilmu hadits tidak berkembang,” tegas Prof. Muzakki.
Berbagai intervensi, lanjut Rektor, pun dilakukan salah satunya dengan penyediaan 100 paket beasiswa untuk alumni MAN PK. Tahun ini, 100 paket beasiswa juga disediakan bagi alumni diniyah formal, muadalah, dll. “Kami punya konsen kalau tidak diintervensi dengan paket-paket seperti itu tidak pernah akan mungkin santri-santri kita alumni pesantren yang tidak berkemewahan berkecukupan bisa mengambil kuliah,” lanjut Prof. Muzakki.
Hal lainnya yang juga dilaporkan Rektor, yakni proses pendirian prodi kedokteran dan kedokteran profesi. Lebih lanjut dijelaskan Rektor, bahwa prodi kedokteran dan kedokteran profesi ini ke depannya akan fokus pada masalah kesehatan komunitas pesantren. Termasuk pengajuan alih status kelembagaan UINSA dari Satker BLU menjadi PTNBH.
Berbagai saran dan masukan pun diberikan tim kerja Komisi VIII DPR RI yang hadir. Juga apresiasi atas langkah-langkah konkrit yang telah dilakukan UINSA dalam rangka mengembangkan pendidikan tinggi berbasis keagamaan.
Ketua Komisi VIII DPR RI pun sepakat, bahwa pesantren memegang peranan penting bagi berkembangnya pendidikan maupun bangsa Indonesia. Sejarah mencatat, bahwa kemerdekaan Indonesia tidak lepas dari peran vital para kyai dan santri. Karenanya, Ketua Komisi VIII DPR RI secara khusus mengapresiasi komitmen UINSA untuk tetap berkhidmat terhadap pendidikan bagi alumni pesantren. (Nur/Humas)
Redaktur: Nur Hayati
Foto: A. Kamal AJ
Highlight: Rian