Berita

UINSA Newsroom, Kamis (18/07/2024); UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya menjadi tuan rumah kegiatan, ‘Seminar Sistem Istinbath Hukum Islam dan Bahtsul Masail’ kerjasama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Kementerian Agama (Kemenag) RI.

Kegiatan ini berlangsung di Hall GreenSA Inn & Training Center UINSA selama tiga hari mulai 17-19 Juli 2024. Seminar ini secara khusus menghadirkan Rais Aam PBNU KH. Miftachul Achyar sebagai keynote speaker dan K.H. Muhammad Cholil Nafis, Lc., S.Ag., M.A., Ph.D. sebagai narasumber.

Turut hadir dalam kegiatan ini, Rektor UINSA, Prof. Akh. Muzakki, M.Ag., Grad.Dip.SEA., M.Phil., Ph.D.; Perwakilan dari PBNU, Dr. KH. Akh Fahrur Rozi, S.Ag, M.Pd.I.; dan PLT Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Drs. KH. Mufi Imron Rosyadi.

“Terima kasih kepada PBNU dan Kementerian Agama karena memilih UIN Sunan Ampel Surabaya sebagai tempat pelaksanaan seminar dan bahtsul masail. Ini adalah pertama kalinya bahtsul masail bertempat di UIN Sunan Ampel Surabaya dari total 12 kali putaran,” ujar Prof. Muzakki dalam sambutannya.

Dalam kesempatan ini, Rektor juga menegaskan, bahwa UINSA menjadi satu-satunya kampus yang menggelar ‘karpet merah’ (beasiswa) melalui jalur mandiri kerjasama bagi alumni pendidikan diniyah formal. “Tahun ini juga menjadi yang kedua kalinya bagi UINSA menyediakan beasiswa untuk alumni Madrasah Aliyah Negeri Program Khusus,” imbuh Prof. Muzakki.

Terkait bahtsul masail yang mengangkat perihal Metode Penentuan Awal Bulan Hijriyah ini, PLT Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Drs. K.H. Mufi Imron Rosyadi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa perbedaan penentuan awal bulan sudah menjadi hal yang biasa.

“Mungkin penentuan 1 Muharram dampaknya tidak akan terlalu terasa jika dibandingkan dengan 1 Syawal. Dengan adanya pertemuan bahtsul masail ini, kami berharap para ulama dapat menghasilkan fatwa yang membawa kemaslahatan bagi umat,” ujarnya.

Selaras dengan hal tersebut, sambutan dari PBNU yang diwakili Ketua PBNU Bidang Keagamaan ‘mewanti-wanti’ agar hasil bahtsul masail kali ini tidak berlawanan dengan hasil bahtsul masail lainnya, “Jangan sampai Keputusan PBNU bertentangan dengan PCNU Malang misalnya”, tegas Dr. KH. Akh Fahrur Rozi, S.Ag, M.Pd.I.

Sesi pembukaan seminar dan bahtsul masail yang akan berakhir pada 19 Juli 2024 esok ini ditutup doa yang dipimpin KH. Abdullah Kafabihi Mahrus. (Kml/Humas)

Reportase: Kamal. A. Jabbar
Redaktur: Nur Hayati
Foto: MN. Cahaya
Highlight: Rian