
Suasana Ramadan di MIN 2 Kota Surabaya pada tanggal 13 Maret 2025 terasa sangat berbeda pada hari itu. Udara pagi yang sejuk, lantunan salawat yang merdu, serta senyum tulus para siswa dan guru menyambut kedatangan tamu istimewa dari negeri jauh yang tengah berjuang yaitu dari negara Palestina. Beliau bernama Syekh Mustafa Younes Al Hussein. MIN 2 kota Surabaya mengadakan acara ini berkaitan dengan MIN 2 peduli Palestine (Doa untuk kedamaian negeri dan keselamatan Palestine).
Tak hanya para guru dan siswa, rombongan mahasiswi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan (FTK) UIN Sunan Ampel Surabaya (UINSA) yang sedang menjalankan program MBKM juga turut hadir dalam penyambutan ini. Tak disangka, kehadiran mereka membawa warna tersendiri, menyatukan semangat persaudaraan, empati, dan cinta dalam satu bingkai ukhuwah Islamiyah.
Meski kegiatan berlangsung di sebuah madrasah negeri sederhana, sambutan yang diberikan sangat hangat dan penuh makna. Hiasan Ramadan menghiasi setiap sudut sekolah. Anak-anak menyambut hangat kedatangan tamu tersebut dengan mengumandangkan adzan yang di kumandangkan oleh salah satu siswa kelas 5C.
Mahasiswi FTK UINSA yang sedang menjalani MBKM dengan penuh semangat memandu acara, mendampingi anak-anak, dan berinteraksi langsung dengan tamu Palestina. Dengan bahasa tubuh yang penuh empati dan senyum yang tak henti-henti, mereka menyampaikan pesan bahwa umat Islam di Indonesia, khususnya generasi muda, tidak tinggal diam atas penderitaan saudara-saudaranya di tanah suci Al-Quds.

Dalam sesi penyampaian testimoni, salah satu tamu asal Palestina sempat menitikkan air mata. Dengan suara bergetar, ia mengungkapkan betapa harunya menerima sambutan yang begitu hangat dari anak-anak dan mahasiswi Indonesia. Di negeri yang jauh dari tanah airnya, ia merasa seperti pulang disambut sebagai saudara, bukan sekadar tamu.
“Mereka bukan hanya menunjukkan kepedulian. Mereka menunjukkan cinta. Kami merasa tidak sendiri,” ucapnya, membuat hadirin terdiam penuh haru.
Tak sedikit mahasiswi yang ikut meneteskan air mata saat mendengar kisah nyata penderitaan rakyat Palestina. Di akhir acara, seluruh yang hadir bersama-sama mengangkat tangan, memanjatkan doa untuk keselamatan dan kemerdekaan Palestina. Suara doa menggema di seluruh sudut sekolah, menyatukan hati dalam satu harapan besar.
Kegiatan ini bukan sekadar seremoni penyambutan. Bagi para mahasiswi FTK UINSA, ini adalah momen spiritual yang mempertebal rasa kemanusiaan dan keimanan. Ramadan yang biasanya diisi dengan rutinitas, kini menjadi momen pembelajaran nyata tentang empati, solidaritas, dan perjuangan.
“Ini pengalaman yang mengubah cara pandang kami. Bahwa sebagai calon guru, kami juga harus mampu menanamkan nilai-nilai kemanusiaan pada peserta didik, bukan hanya teori,” ujar salah satu mahasiswi.
Kegiatan ditutup dengan penyerahan donasi dan sebuah hadiah dari Guru, siswa begitupun dari mahasiswi FTK UINSA yang sedang menjalani MBKM di Sekolah MIN 2 Kota Suarabaya.
Dalam kesederhanaan, ada kekuatan yang begitu besar: kekuatan cinta sesama Muslim, kekuatan pendidikan yang menyentuh hati, dan kekuatan doa dari tanah air yang damai untuk saudara yang tengah berjuang.
Ramadan kali ini sungguh tak biasa. Ia mengajarkan bahwa dalam menyambut tamu, kita menyambut keberkahan. Dalam menunjukkan kepedulian, kita sedang menanamkan cinta yang akan tumbuh dalam jiwa anak-anak dan generasi muda. Dan dalam doa yang tulus, ada kekuatan yang tak terlihat kekuatan yang menghubungkan Surabaya dan Palestina, hati demi hati.