Berita
Research Discussion Forum (RDF) PBI: Family Language Policy

Research Discussion Forum (RDF) PBI: Family Language Policy

Bertepatan dengan Hari Peringatan Sumpah Pemuda, kegiatan rutin bulanan Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Reseach Discussion Forum (RDF) berlanjut kali ini dengan mengusung topik Family Language Policy (FLP) pada Kamis (28/10). Mr. Aris Bahari Rizki, M.A selaku narasumber pada RDF kali ini membagikan pengetahuan dan pengalamannya terkait FLP yang merupakan hasil dari penelitiannya ketika melakukan studi magister. Kegiatan dibuka oleh Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa, Professor Mohammad Salik, M.Ag dan Ketua Program Pendidikan Bahasa Inggris UINSA Ibu Dr. Siti Asmiyah, S.Pd., M.TESOL sebelum kemudian narasumber mempresentasikan materi atas topik yang diangkat kali ini.

Pada awal pemaparannya, Mr. Aris nembagikan pengalamannya saat menempuh studi S2 di University of Brimingham Inggris yang melatarbelakangi pemilihan topik Family Language Policy pada penelitian yang dilakukan. Berdasar pada ketertarikannya terhadap anak rekan sesama Warga Negara Indonesia penempuh studi luar negeri yang memiliki kemampuan berbahasa Inggris, Mr. Aris tertarik untuk menggali data tentang kebijakan bahasa keluarga tentang keluarga yang digunakan oleh keluarga imigran asal Indonesia dengan ayah atau ibu yang sedang menempuh studi di Inggris.

Teori tiga generasi tentang bahasa yang digunakan oleh keluarga imigran mendasari penelitian yang Mr. Aris lakukan pada saat itu. Pembahasan tentang bahasa tersebut tidak hanya tentang penggunaanya tapi mensikapi bahasa yang ada di negara tujuan. “Peran orang tua sangat berpengaruh pada perkembangan anak”, lanjut Mr. Aris menambahkan alasan mengapa Family Language Policy merupakan topik yang penting. Terdapat 5 keluarga Indonesia yang dilibatkan dalam penelitian tersebut dimana salah satu pasangan baik suami atau istri, merupakan mahasiswa S3 di Inggris. Jumlah anak yang dibawa ke Inggris juga menjadi prasyarat penting bagi keterlaksanaan penelitian.

Dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan, Mr. Aris melakukan observasi partisipatoris sebab beliau hadir dan mengikuti keseharian keluarga yang dilibatkan dalam penelitian yang dilakukan. Setelah berakhirnya masa observasi, interview dilakukan untuk mengulik opini suami dan istri pada keluarag-keluarga tersebut terkait kebijakan penggunaan bahasa di keluarga mereka.

Melalui diskusi tanya jawab yang dilakukan bersama peserta RDF, terungkap bahwa berbagai tantangan saat melakukan penelitian telah dilewati oleh Mr. Aris hingga akhirnya dapat menyelesaikan penelitian tentang Family Language Policy ini sebelum akhirnya mendapatkan beberapa kesimpulan bahwa pengalaman orang tua, pendidikan anak, dan pemilihan bahasa anak merupakan tiga hal yang berperan dalam membentuk ideologi bahasa pada orang tua. Selain itu, semakin lama keluarga Indonesia tinggal di Inggris, maka semakin berkurang bahasa Indonesia yang digunakan di lingkungan keluarga. Terakhir, konsistensi orang tua dalam menyediakan serapan bahasa bagi anak bisa menjadi faktor kesuksesan dwibahasa anak. Penyampaian kembali simpulan tersebut oleh moderator setelah sesi diskusi juga menjadi penutup akhir dari RDF kali ini.