Berita
Raih Juara Pertama dalam Climate Innovation League 2022, Mahasiswa Teknik Lingkungan mendapatkan hibah awal pendanaan Climate-Tech Startup

Mahasiswa jurusan Teknik Lingkungan angkatan 2018, Nur Laila Khoirun Nisa’ bersama tim yang berasal dari Universitas Gadjah Mada dan  Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil meraih Juara 1 dalam Climate Innovation League 2022 kategori university track pada 29 Oktober 2022 laluKompetisi tersebut diprakarsai oleh ecoxyztem venture builder berkolaborasi dengan Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia dan didukung oleh EIT Climate-KIC. Climate Innovation League merupakan program eskalasi selama 3 bulan bagi finalis climate-tech startup tingkat universitas dan early-stage untuk mengembangkan solusi bisnis yang layak dan terukur terkait tantangan iklim di Indonesia dengan memberikan pendampingan intensif, strategic networking, dan berkesempatan mendapat dana hibah awal. Kompetisi yang baru pertama kali diselenggarakan tahun ini mengusung tema “Escalating Ecopreneurs to be the Catalyst of Green Economy Transition in Indonesia”.

Bersama timnya, mahasiswa yang akrab disapa Nisa ini mengembangkan ide startup briqcoff (ig: (@briqcoff.id) yakni sebuah startup yang berfokus pada pengelolaan limbah ampas kopi dari coffee shop dengan solusi integrated waste-to-energy system. Limbah ampas kopi akan diolah menjadi briket yang dapat menjadi alternatif energi terbarukan. Ide bisnis tersebut dapat menyelesaikan dua permasalahan sekaligus yakni pengelolaan limbah ampas kopi yang lebih bertanggung jawab dan penyediaan bahan bakar alternatif yang dapat mendukung akselerasi program transisi energi di Indonesia.

Briqcoff menjadi salah satu dari 12 tim yang lolos menjadi finalis Climate Innovation League 2022 dari 120 pendaftar se-Indonesia. Setelah mengikuti rangkaian kegiatan mulai dari mentoring intensif melalui X-SEED dan workshop bersama beberapa mentor mulai akhir Juli hingga akhir September., para finalis melakukan pitching ide startup untuk mendapat kesempatan dana hibah awal. Seluruh finalis melakukan pitching secara online dihadapan 3 juri pada 29 September lalu. Pada akhirnya, pada tanggal 29 Oktober lalu, diselenggarakan demo dayn secara offline dan pengumuman pemenang di puncak acara Climate Innovation Laegue bersamaan dengan acara Green Future Festival di Hutan Kota GBK.