Selain komitmen yang kuat, toleransi beragama, dan penghindaran kekerasan; Moderasi Beragama juga berakar pada budaya lokal. Penghormatan terhadap budaya lokal merupakan indikator yang tidak bisa terlepaskan. Berbekal budaya asli Jawa, 9 orang dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Ampel melakukan eksplorasi Islamic Intercultural Studies dengan melakukan kunjungan ke titik bersejarah dalam budaya Islam di Riau, yaitu Istana Siak yang merupakan bagian dari Kerajaan Sultan Syarif Kasim II di Sri Indrapura Siak pada Rabu (16/11).
Dengan menempuh perjalanan selama lebih dari 2 jam dari Pekanbaru menuju Siak, peserta kunjungan dibuat terkesima oleh lokasi Istana dan juga pemeliharaan terhadap bangunan, barang-barang, serta atribut pada masa kerajaan Sultan Syarif Kasim II. Istana Siak ini terdiri dari dua lantai dan berdenah segi empat silang. Gaya arsitektur bangunannya tampak menggabungkan gaya Melayu, Arab, dan Eropa. Setiap sudut bangunan terdapat pilar bulat dengan ujung puncaknya ada hiasan burung garuda yang merupakan simbol kebangsaan yang dimiliki oleh kerajaan. Pindu dan jendela istana dirancang dengan bentuk kubah serta dihiasi mozaik kaca. Terdapat 15 ruangan dari dua lantai Istana Siak. Lantai satu terdiri dari enam ruangan. Sementara lantai dua terdiri dari sembilan ruangan. Adapun enam ruangan di lantai satu berfungsi sebagai tempat sidang dan ruangan untuk menerima tamu. Sedangkan sembilan ruangan pada lantai dua berfungsi sebagai tempat peristirahatan Sultan dan tamu-tamu kerajaan. Saat ini Istana Siak Sri Indrapura berfungsi sebagai destinasi wisata sejarah di Provinsi Riau. Istana ini menjadi museum tempat menyimpan benda-benda peninggalan Kerajaan Siak.
Sejumlah foto dan pernak-pernik di istana kerajaan Sultan Syarif Kasim II menunjukkan bahwa beliau adalah pendukung perjuangan kemerdekaan Indonesia dan juga Islam. Dipandu oleh penjaga kerajaan, rombongan menelisik budaya Islam yang tersurat maupun tersirat dari sosok Sultan Syarif Kasim II maupun arsitektur bangunan kerajaan atau lokasi pemerintahan, dan juga rumah yang ditinggali.
Budaya islam di Sumatera memiliki ciri khas dan sejarah yang membuat warga Siak dan juga pengunjung benar-benar menjaga dan menghargainya. Dengan terlaksananya Islamic Intercultural Studies Melalui Kunjungan Budaya di Kerajaan Sultan Syarif Kasim II di Sri Indrapura Siak Riau ini, dosen-dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UINSA memperkuat nilai-nilai moderasi beragama yang tentunya menjadi bekal bagi dan juga inspirasi bagi penelitian, dan pengabdian masyarakat Tema Kajian Penelitian dan Pengabdian Masyarakat di Istana Siak Sri Indrapura yang bisa dikembangkan oleh UIN Sunan Ampel Surabaya.