UINSA Newsroom, Rabu (14/09/2022); Pusat Ma’had Al-Jami’ah UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya gelar ‘Ta’lim Kesuksesan bagi Mahasiswa Baru.’ Kegiatan ini diselenggarakan sekaligus dalam rangka sosialisasi program peningkatan kompetensi keagamaan mahasiswa (P2KKM) Semester Gasal Tahun Akademik 2022/2023. Bertempat di Masjid Raya Ulul Albab UINSA Surabaya, kegiatan ini berlangsung pada Selasa, 13 September 2022. Dihadiri Rektor beserta jajaran, kegiatan ini juga mengundang Prof. Dr. H. Moh. Ali Aziz, M.Ag., sebagai pengisi tausyiah pada kegiatan ini.
Rektor dalam sambutan pembukaan mengutip perkataan Ibnu Faris dalam kitabnya yang berjudul Mu’jam Maqayis al-Lughah. Bahwasannya, sukses itu menunjuk pada tiga hal yakni kemenangan, kejujuran, kebajikan. Tiga hal ini saling berkaitan, berbeda tapi tidak bisa dipisahkan. Tidak ada kesuksesan jika disana tidak ada kemenangan, tidak ada kesuksesan jika disana tidak ada kejujuran, dan tidak ada kesuksesan jika disana tidak ada kebajikan. “Sukses itu diraih bukan ditunggu,” ujar Prof. Muzakki membuka sambutan.
Rektor mengatakan, bahwa menjadi pemenang saja tidak cukup. Kemenangan harus dilengkapi dengan melakukan proses dan hasil yang dibalut prinsip kejujuran. Tapi hal ini saja juga tidak cukup. Menurut Rektor, orang bisa saja menang dengan proses yang jujur tapi tidak pernah menganggap dan ada kebajikan dalam hidupnya. Maka hubungan antara kemenangan, kejujuran, dan kebajikan itu wajib ada pada diri setiap orang supaya dianggap sukses. “Maka kita sebagai mahasiswa UIN Sunan Ampel Surabaya maka kita bangun kesuksesan, kita raih kesuksesan, dan jangan tunggu kesuksesan dengan cara proses dan praktek yang Islami,” pesan Prof Muzakki di akhir sambutannya.
Sementara itu, Prof. Ali Aziz, dalam awal tausiyahnya mengajak mahasiswa baru untuk berdzikir bersama-sama. Karena dengan berdzikir, Prof. Ali Aziz berharap kepada mahasiswa baru agar menjadi Muslim yang baik. Tidak hanya baik dalam ibadah namun harus seimbang dzikir dan pikirnya.
Dalam tausiyah yang bertajuk “Sejuta Pedas,” ini Prof. Ali Aziz menceritakan tentang semangat yang ada pada ulama besar yakni ayah dari Ibnu Taimiyah. Dalam semasa hidupnya, ayah dari Ibnu Taimiyah menghabiskan waktunya untuk membaca. Bahkan, ditegaskan Prof Ali dalam ceritanya, saat makan pun ayah dari Ibnu Taimiyah memilih untuk merendam roti dalam air agar tidak memakan waktu lama untuk mengunyah demi dapat membaca buku. Kisah ini diharapkan dapat ditiru mahasiswa baru dalam menuntut ilmu bahwa sempatkan waktu untuk selalu membaca buku. “Baca, baca, baca menulis, menulis, menulis”, ucap Ketua Senat UINSA Surabaya tersebut.
Pada kesempatan ini, juga digelar Sosialisasi Program Peningkatan Kompetensi Keagamaan Mahasiswa (P2KKM). Para mahasiswa pun diajak melakukan istighotsah bersama yang dipimpin Kepala Pusat Ma’had Al-Jami’ah, Prof. Dr. H. Saiful Jazil, M.Ag. (Puj-All/Humas)