Berita

Sabtu, 29 Oktober 2022 Program Studi PGMI adakan program layanan dan pembinaan keprofesian melalui Teaching Talks Series 1. Kegiatan yang dihadiri oleh 429 peserta yang merupakan mahasiswa, guru Madrasah/Sekolah se-Indonesia, dan para dosen ini bertemakan”Pengembangan Kompetensi Pedagogik”. Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya, Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Thohir, S.Ag., M.Pd membuka secara resmi kegiatan Teaching Talks. Dalam arahannya beliau, menjelaskan bahwa peta pelaku pendidikan abad 21 terpolarisasi dalam dua kategori, yakni immigrant digital dan native digital. Hal tersebut menuntut pola pendekatan pedagogik baru dalam menyelenggarakan sebuah pendidikan, khususnya pendidikan dasar. “Kegiatan ini memberi kesempatan, untuk memberi pelayanan akademik dengan peningkatan kapasitas kompetensi pedagogik lebih menyentuh sesuai dengan konteks kebutuhan pendidikan saat ini yakni native digital”, tukas Dekan FTK.

Sesi pemaparan materi dipimpin oleh Moderator yang merupakan Sekretaris Prodi PGMI, Ibu Nina Indriani. Pada sesi pertama, keynote speaker yang merupakan Ketua Asosiasi Prodi PD-PGMI Indonesia, Bapak Dr. Andi Prastowo, M.Pd.I memantik para peserta dengan menyuguhkan kondisi kualitas pendidikan dasar dan menengah di Indonesia yang konsisten 10 besar terendah berdasarkan hasil penelitian PISA dan TIMSS. Selain itu, jika dilihat dari indeks refleksi guru, kegiatan pengembangan kualitas pembelajaran yang dilakukan selama ini belum terstruktur. Menelisik hal tersbut, diperlukan strategi dalam mengembangan kompetensi khususnya kompetensi pedagogik. “Seorang guru harus mampu mengembangkan kurikulum, materi, strategi, dan media pembelajaran, serta manajemen kelas yang memperhatikan perkembangan peserta didik, sehingga output yang dihasilkan menjadi lebih berkualitas”, ujar Ketua Asosiasi PD-PGMI Indonesia.

Narasumber kedua, Ibu Dr. Nirwana Anas, M.Pd yang merupakan dosen UIN Sumatera Utara Medan mengajak seluruh peserta untuk melakukan transformasi kompetensi pedagogik di era digital. Adanya transformasi teori belajar yang semula pembelajaran bersifat operasional kongkrit kini mulai bergeser pada digital native. Technological Pedagogical and Content Knowledge memegang peranan penting dalam era pendidikan abad 21. Pengintegrasian teknologi pada proses pendidikan bukan sekedar dalam bentuk pengiriman konten tetapi harus mampu memainkan pengetahuan pedagogi.

Ketua Jurusan Pendidikan Dasar Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya, Bapak Dr. Sihabudin, M.Pd.I., M.Pd, yang merupakan narasumber ketiga memaparkan problematika pengembangan kompetensi pedagogik. Beliau memaparkan bahwa dari toral 49.337 Madrasah yang ada di Indonesia, hanya 7,9% saja yang merupakan Madrasah Negeri. Beliau mengajak kepada seluruh mahasiswa yang merupakan calon guru dan para guru di Madrasah untuk mengembangkan kompetensi berkelanjutan dimulai dari Participation in Professional OrganizationProfessional ReadingResearch,  Professional Writing and Public Speaking, dan Advance cursework    

Pada sesi pemaparan materi terakhir, Ibu Khulatul Lutfiah, M.Pd.I yang merupakan dosen PGMI UIN Salatiga memaparkan keterampilan dasar dalam mengajar IPS di MI/SD. Ada 8 (delapan) keterampilan dasar mengajar yang perlu dikembangkan oleh guru, diantaranya: (1) keterampilan bertanya; (2) keterampilan memberikan penguatan; (3) keterampilan mengadakan variasi; (4) keterampilan menjelaskan; (5) keterampilan membuka dan menutup pelajaran; (6) keterampilan mengelola kelas; (7) keterampilan memimpin diskusi kelompok kecil; (8) keterampilan mengajarkelompok kecil dan perorangan.

Kegiatan ditutup dengan sesi diskusi dan tanya jawab. Peserta sangat antusias bertanya kepada seluruh narasumber. Semoga kegiatan ini tidak hanya berhenti sampai di series 1, akan ada series-series berikut untuk mengembangkan kompetensi-kompetensi lainnya yang wajib dimiliki oleh seorang guru.