Artikel

~ Cerita Feby Kumala Esti, mahasiswa Prodi Matematika, sebagai delegasi Student Outbound Mobility ke Thailand. ~

Kehidupan di kampus sering kali terasa monoton dengan rutinitas perkuliahan. Namun, suatu hari, sebuah kesempatan emas datang – lolos seleksi menjadi delegasi Student Outbound Mobility Thailand. Qadarullah, Allah mengizinkan langkah kaki kecil ini untuk memulai petualangan baru dan memberi dampak di salah satu daerah di Negeri Gajah Putih, Lam Mai. Sungguh, senang sekali dapat menjadi delegasi termuda, menggali potensi diri, pula mempelajari banyak hal baru yang berorientasi pada edukasi dan pengembangan sosial. Kesempatan ini bukan hanya sebuah perjalanan, tetapi juga sebuah pelajaran luar biasa yang membuka wawasan dan memperluas cakrawala pengetahuan saya.

Hari itu, langit Surabaya tampak gelap pukul 04.00 WIB. Saya dan rekan-rekan delegasi berkumpul di Juanda International Airport. Terasa campur aduk antara kegembiraan dan sedikit kecemasan. Perjalanan panjang menuju Thailand akan dimulai, sebuah negeri yang dikenal dengan budaya dan tradisinya yang kaya. Pesawat kami lepas landas, suasana di dalam kabin penuh semangat. Kami terbang melintasi lautan dan daratan. Akhirnya, kami tiba di Hat Yai International Airport setelah melalui penerbangan pertama dari Surabaya menuju Kuala Lumpur. Saat pertama kali menginjakkan kaki di tanah Thailand, saya merasakan getaran yang berbeda.

Salah satu bagian paling berharga dari perjalanan ini adalah pengalaman mengajar di Warasansart Lammai School. Sekolah ini terletak di kota kecil di Provinsi Yala. Ketika tiba di sekolah, kami disambut hangat oleh keluarga besar Warasansart Lammai School, mulai dari ustadz dan ustadzah, penjaga kantin, sampai dengan murid-murid jenjang Anuban (TK), Prathom (SD), hingga Matayom (SMP). Dalam seminggu, jadwal mengajar kami mulai hari Senin sampai Jumat. Tugas utama saya adalah mengajar bahasa Inggris, Rumi, serta memperkenalkan mereka budaya di Indonesia.

Mengajar di lingkungan yang berbeda memberikan perspektif baru tentang metode pengajaran dan bagaimana cara terbaik untuk menyampaikan informasi dengan cara yang menarik. Saya belajar banyak dari pengalaman ini, baik dari cara siswa di Thailand merespon pembelajaran maupun dari cara guru-guru lokal mengelola kelas mereka. Hal ini membuat saya semakin menghargai profesi sebagai pendidik. Selama di Thailand, kami juga diberi kesempatan untuk menjelajahi tempat-tempat cantik di daerah tersebut. Salah satu perjalanan yang sangat berkesan adalah saat kami mengunjungi Yala City Temple, Panare Beach, dan Prachachun Market.

Pengalaman menarik lainnya yakni saat Idul Adha. Salat Idul Adha dilaksanakan di masjid yang tak jauh dari sekolah. Dengan perbedaan budaya yang jauh berbeda dibandingkan Indonesia, kami merayakan Idul Adha dengan suka cita. Di Thailand, gaungan takbir di setiap mushola dan masjid tidak kami dengar sepanjang malam hari raya. Hal tersebut karena adanya perbedaan keyakinan dan untuk menjaga toleransi antarumat beragama. Saat hari raya, kami diajak berkunjung ke rumah ustadzah-ustadzah untuk menikmati olahan daging khas di daerah tersebut.

Beberapa hari setelah Idul Adha, kami berpartisipasi dalam Pesta Daun Palas ke-7, sebuah acara khas yang melibatkan parade gajah, kuda, dan masyarakat setempat dengan kostum tradisional yang berwarna-warni. Kami berjalan sekitar 3 km dengan membawa bendera negara Indonesia dan ASEAN. Kegiatan meriah ini dihadiri oleh Ketua Daerah Lammai dan Yala, serta Ketua Parlemen Yala. Selain itu, kami berkesempatan memberikan persembahan pada malam puncaknya berupa nasyid dari Indonesia yang disambut meriah oleh warga sekitar. Ini adalah momen berharga dalam memahami tradisi dan budaya lokal di Lam Mai.

Saat tiba waktunya untuk kembali ke Surabaya, perasaan campur aduk mengisi hati saya. Saya merasa senang karena telah mengalami banyak hal baru dan mendapatkan teman-teman baru, namun sekaligus sedih karena harus meninggalkan tempat dan orang-orang yang telah menjadi bagian dari perjalanan ini. Selama perjalanan pulang, saya merenungkan semua pengalaman yang telah saya alami, dari interaksi dengan siswa di sekolah hingga eksplorasi keindahan alam Thailand.

Kembali ke kampus, saya merasa lebih terinspirasi dan bersemangat untuk menerapkan apa yang telah saya pelajari. Pengalaman ini telah memperkaya pengetahuan saya, membuka cakrawala baru, dan memperkuat rasa penghargaan saya terhadap keberagaman budaya. Saya merasa beruntung telah diberi kesempatan untuk menjadi bagian dari program Student Outbound Mobility ini, dan saya yakin pengalaman ini akan terus memberikan dampak positif dalam perjalanan hidup saya ke depannya.