Berita

Sabtu, 28 September 2024, Inoverselab Fakultas Sains dan Teknologi (FST) UIN Sunan Ampel Surabaya kembali menggelar kegiatan yang sangat penting dan bermanfaat, yaitu pelatihan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), yang kali ini secara khusus ditujukan untuk mahasiswa baru dari Program Studi Ilmu Kelautan. Kegiatan ini diselenggarakan dengan tujuan memberikan bekal yang sangat dibutuhkan bagi mahasiswa dalam menghadapi berbagai situasi darurat yang mungkin terjadi di lingkungan kampus, laboratorium, atau bahkan saat mereka terjun langsung di lapangan kelautan, yang seringkali penuh dengan tantangan dan risiko. Dalam lingkup pendidikan tinggi yang sangat dinamis dan berorientasi pada praktik langsung, seperti Program Studi Ilmu Kelautan, penerapan prinsip-prinsip K3 menjadi sangat krusial guna menjamin keselamatan dan kesehatan mahasiswa dalam menjalankan aktivitas akademik dan penelitian.

Praktik Menggunakan Hydrant Oleh Mahasiswa Baru Prodi Ilmu Kelautan

Acara pelatihan ini dipandu oleh tiga narasumber utama yang memiliki pengalaman luas di bidang keselamatan kerja dan kebencanaan, yaitu Danru Ali, Danru Huda, serta Ir. Teguh Taruna Utama, S.T., M.T. Para narasumber ini tidak hanya membekali mahasiswa dengan teori-teori dasar keselamatan, tetapi juga langsung terjun mendampingi mahasiswa dalam simulasi nyata. Mereka memberikan pelatihan intensif mengenai berbagai aspek penanganan keadaan darurat, salah satunya adalah penggunaan karung goni sebagai alat penanggulangan kebakaran secara sederhana. Selain itu, mahasiswa juga dibekali dengan pengetahuan praktis mengenai penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR), sebuah peralatan yang sangat penting dan sering kali menjadi lini pertahanan pertama dalam menangani kebakaran skala kecil di laboratorium atau di area kampus. Dengan keterampilan ini, diharapkan mahasiswa memiliki kemampuan dasar yang kuat dalam menghadapi potensi kebakaran ringan, baik saat berada di laboratorium, ruang kelas, maupun tempat-tempat lain di lingkungan kampus.

Pemadaman Api Menggunakan Karung Goni

Lebih jauh lagi, pelatihan ini juga mencakup pengenalan dan praktik langsung penggunaan hydrant, sebuah sistem pemadam kebakaran yang lebih kompleks, yang biasanya digunakan untuk menangani kebakaran dalam skala lebih besar. Mahasiswa diajarkan bagaimana cara mengoperasikan hydrant, dari mulai membuka katup, menyambungkan selang, hingga cara menyemprotkan air ke sumber api secara efektif. Pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan teknis, tetapi juga menumbuhkan kesadaran akan pentingnya kerja sama dan koordinasi dalam menangani keadaan darurat, karena pengoperasian hydrant seringkali memerlukan kolaborasi tim yang terlatih. Selain itu, pelatihan hydrant ini juga memberikan gambaran nyata kepada mahasiswa mengenai betapa pentingnya memahami struktur bangunan di sekitarnya, termasuk letak jalur evakuasi dan sumber air, untuk memastikan tindakan yang cepat dan tepat dalam menghadapi situasi kebakaran yang besar.

Tidak hanya sebatas teori dan simulasi teknis, kegiatan ini juga dirancang untuk memberikan pengalaman langsung bagi mahasiswa dalam menghadapi situasi darurat. Dengan mengadakan simulasi kebakaran secara nyata, mahasiswa diberi kesempatan untuk merasakan langsung bagaimana suasana dan tekanan yang muncul saat terjadi keadaan darurat. Mereka belajar bagaimana bersikap tenang dan mengambil tindakan yang tepat di bawah tekanan, sebuah keterampilan yang tidak hanya penting dalam konteks keselamatan kampus, tetapi juga di dunia kerja nyata, terutama dalam bidang ilmu kelautan yang penuh tantangan alam dan risiko di lapangan. Simulasi ini diharapkan dapat memperkuat kesiapan mental mahasiswa, sehingga mereka lebih siap dan tanggap dalam menghadapi situasi darurat yang mungkin terjadi di masa depan.

Pemadaman Api Menggunakan APAR

Kegiatan pelatihan K3 ini juga mendapat perhatian dan dukungan penuh dari Kepala Program Studi Ilmu Kelautan, Andik Dwi Muttaqin, M.T., yang juga hadir pada acara tersebut. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya kesadaran akan K3 dalam setiap aspek kegiatan akademik, terutama bagi mahasiswa ilmu kelautan yang sering terlibat dalam praktik lapangan di lingkungan yang penuh risiko. Beliau menyampaikan bahwa kesadaran akan keselamatan kerja tidak hanya penting untuk melindungi diri sendiri, tetapi juga menjadi tanggung jawab moral untuk melindungi orang lain di sekitar kita.

Sambutan Oleh Kepala Program Studi Ilmu Kelautan, Bapak Andik Dwi Muttaqin, M.T.,

Dengan adanya pelatihan ini, beliau berharap seluruh mahasiswa baru dapat memahami pentingnya penerapan prinsip-prinsip K3 dalam setiap aktivitas yang mereka lakukan, baik di laboratorium, di kelas, maupun di lapangan. Pelatihan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kesiapan teknis, tetapi juga menumbuhkan budaya keselamatan yang akan terus dibawa oleh mahasiswa hingga ke dunia kerja. Pada akhirnya, kegiatan ini merupakan investasi jangka panjang bagi keselamatan dan kesehatan seluruh civitas akademika UIN Sunan Ampel Surabaya, terutama bagi mahasiswa Ilmu Kelautan yang akan sering berhadapan dengan kondisi alam dan lingkungan yang penuh tantangan.