Himpunan Mahasiswa Prodi Studi Agama Agama (HMP-SAA) UIN Sunan Ampel Surabaya melaksanakan sebuah kegiatan bernama Peace Familiarity Camp (PFC) atau lebih dikenal dengan Ospek Jurusan (Osjur). Acara ini dikhususkan untuk seluruh mahasiswa baru Prodi SAA Angkatan 2024, dan dilaksanakan selama tiga hari mulai Jumat, 25 Oktober 2024 hingga Minggu, 27 Oktober 2024. Kegiatan wajib tahunan kali ini terselanggara di Kota Batu, Malang, Jawa Timur.
Dengan mengusung tema “REVITALISASI HARMONI: Reincarnation Conscious After Fallacy Fallacy” acara Osjur tahun ini mengharapkan agar mahasiswa baru Prodi SAA mampu mengatasi berbagai bentuk konflik atau kesalahan dalam berargumen melalui solusi yang dipertimbangkan dengan matang dan sikap bijaksana, sehingga dapat berpikir jernih dalam menerima beragam informasi dan mengambil keputusan. Serta dapat kembali menuju harmoni, melahirkan kesadaran baru setelah mengalami kesalahan, seperti kesalahan dalam berargumen atau justifikasi sepihak.
Hal ini karena mahasiswa sebagai agent of change atau guardian of value, berperan sebagai kaum muda yang terdidik dan memegang teguh nilai-nilai moral dan sosial. Mereka diharapkan dapat membawa perubahan dan perbaikan dalam masyarakat. Seiring dengan pesatnya perkembangan informasi dan teknologi, muncul pula berbagai masalah baru, seperti kesalahan persepsi dan argumentasi yang disebabkan oleh misinformasi dan justifikasi sepihak. Hal ini sering terjadi ketika seseorang menerima informasi yang belum jelas sumber dan kebenarannya. Oleh karena itu, mahasiswa dituntut untuk berpikir kritis, mampu memilah setiap informasi yang diterima, dan bersikap solutif dalam menyelesaikan berbagai persoalan.
Pada hari pertama, kegiatan Osjur diawali dengan mengunjungi salah satu Vihara yang berada di Kota Batu, yaitu Padepokan Dhammadipa Arama Batu, Malang. Di sana seluruh peserta Osjur disambut dengan hangat oleh pihak Vihara. Mereka dengan antusias menyimak pemaparan materi yang disampaikan oleh petugas dari Viara terkait sejarah agama Buddha, ajaran dan budayanya.
Keseruan kunjungan di Padepokan Dhammadipa Arama Batu, Malang (Sumber: Dokumentasi HMP-SAA)
Selanjutnya, pada kunjungan kedua, seluruh peserta mengunjungi salah satu tempat aliran kebatinan yang lokasinya tidak jauh dari Vihara, yaitu Sanggar Candi Busana, aliran kebatinan Sapto Darmo, Batu, Malang. Di sana seluruh mahasiswa disuguhi materi yang menarik terkait bagaimana sejarah, ajaran, budaya, dan ritual ibadah penganut aliran kebatinan Sapto Darmo. Kunjungan kedua ini sangat menarik perhatian mahasiswa baru Prodi SAA, sebab banyak dari mereka yang baru mengetahui dan mengenal sebuah aliran kebatinan seperti Sapto Darmo, sehingga memunculkan rasa penasaran yang tinggi bagi para peserta.
Keseruan kunjungan di Sanggar Candi Busana, Sapto Darmo. (Sumber: Dokumentasi HMP-SAA)
Selanjutnya di hari kedua, seluruh peserta mengikuti kegiatan yang dilaksanakan di salah satu Villa di Kota Batu, yaitu penyampaian materi pertama dengan tema “Dimensi Studi Agama”. Mahasiswa disuguhkan materi terkait bagaimana sejarah Prodi SAA, prospek kerja Prodi SAA, dan profil studi SAA. Dari sini para mahasiswa baru diharapkan bisa menemukan dan merangkai pandangan ke depan terkait apa yang akan dipelajari di dalam Prodi SAA dan apa yang mereka minati terkait profil kelulusan kelak.
Dilanjutkan dengan penyampaian materi kedua yaitu materi critical thinking dan manajemen konflik. Pada sesi kedua ini, seluruh peserta dilatih untuk bisa berpikir kritis sekaligus memecahkan konflik yang telah diskenariokan oleh panitia. Meski dilalui dengan rasa tegang dan memancing emosi, pada kegiatan ini justru membentuk hubungan yang lebih akrab antara panitia dan seluruh peserta.
Keseruan peserta di hari kedua Osjur. (Sumber: Dokumentasi HMP-SAA)
Selain kunjungan dan pemaparan materi, acara Osjur tahun ini juga dilengkapi dengan adanya momen keakraban seperti bakar jagung bersama, senam, outbound, dan penampilan inagurasi yang kreatif dan inovatif oleh para peserta. Hingga keseruan ini diakhiri dengan pengesahan angkatan mahasiswa Prodi SAA tahun 2024. Sebelum pulang menuju Surabaya, tak lupa panitia mengagendakan untuk mengunjungi Alun-alun Kota Malang. Meski tak lama, kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk refreshing/healing setelah mengikuti rangkaian agenda Osjur yang tak sedikit.
Keseruan peserta saat di Villa dan jalan-jalan di Alun-alun Batu (Sumber: Dokumentasi HMP-SAA)
Adanya Osjur ini selain untuk mengenalkan Prodi SAA kepada mahasiswa baru, juga menjadi wahana untuk mempererat tali persaudaraan di antara mahasiswa Prodi SAA dan seluruh elemen di dalamnya. Jika diibaratkan, layaknya sebuah rumah, Prodi SAA adalah rumahnya, para dosen adalah orang tuanya, dan mahasiswa layaknya saudara yang tentu memiliki kedekatan antara satu dan lainnya. Di bawah naungan Prodi SAA, semoga dengan adanya Osjur ini sedikit-banyak dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa baru dan melahirkan budaya baik di kalangan mahasiswa dan prodi.
Penulis: Dwi Ayu Zafira Amatilla
Editor: Lidya Karmalia