Berita
OPTIMALISASI KINERJA MENUJU PROFESIONALISME PELAYANAN PRIMA

UINSA Newsroom, Kamis (04/11/2022); Dalam rangka meningkatkan kapasitas pelayanan pada unit kerja, UIN Sunan Ampel (UINSA) Surabaya menggelar kegiatan “Bimbingan Teknis Optimalisasi Pelayanan Prima” bagi 30 orang pengelola kepegawaian, pengelola administrasi akademik, dan humas. Kegiatan digelar di Arayanna Hotel and Resort, Trawas Mojokerto pada Kamis-Jumat, 03-04 November 2022.

Hadir dan membuka langsung kegiatan, Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum Perencanaan dan Keuangan (AUPK), Prof. Dr. Wiwik Setiyani, M.Ag. Turut mendampingi dalam kegiatan, Kabiro AUPK, Dr. H. Jaenudin, M.Ag. Sementara itu, diundang selaku narasumber kegiatan, yakni Widyaiswara dari Balai Diklat Kepegawaian Surabaya, Drs. H. M. Islam, M.Si.

Warek AUPK dalam sambutan menyampaikan terkait nilai-nilai yang terkandung dalam core values ASN dalam akronim BerAKHLAK. Kepanjangan dari Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Terkait optimalisasi layanan prima, menurut Warek AUPK, bahwa hal pertama yang harus dilakukan seorang pegawai adalah siap mengabdikan diri kepada Lembaga.

Pada kesempatan ini, Warek AUPK kembali menegaskan tentang salah satu madzhab kinerja UINSA Surabaya yang digaungkan Rektor, yakni GPL atau Gak Pakek Lama. “Tentu ketika kita melakukan kerja GPL itu harus berprinsip juga pada turunan Peraturan Kementerian Agama yang BerAKHLAK,” ujar Prof. Wiwik.

Dijelaskan Warek AUPK, bahwa ‘Core Values ASN BerAKHLAK’, berbicara tentang bagaimana perilaku ASN agar dapat menjadi role model bagi sekitarnya. Warek AUPK percaya, bahwa seluruh Pegawai UINSA telah memahami ‘Core Values ASN BerAKHLAK.’ Namun ditegaskan juga, bahwa tetap perlu dilakukan upaya peningkatan dan optimalisasi agar terwujud layanan yang prima untuk stakeholder.

Terkait halnya dengan tujuan tersebut, materi pertama yang dibawakan Widyaiswara dari Balai Diklat Kepegawaian Surabaya, Drs. H. M. Islam, M.Si., pun bertajuk ‘Implementasi Pelayanan Prima Universitas.’ Narasumber membuka paparan dengan mengajak para peserta mengisi ‘kuis pelayanan publik digital.’ Sebuah permainan tanya jawab yang didesain dalam sebuah game digital sederhana.

Dalam paparannya, Narasumber menyampaikan tentang dimensi pelayanan yang terdiri dari tiga unsur utama, yakni Waktu, Moral, dan Biaya. Ketiga unsur ini harus dapat diukur dan dipenuhi agar sebuah pelayanan publik dikatakan prima.

Terdapat empat berkas penunjang yang harus dimiliki sebuah Lembaga, antara lain: Berkas Standar Pelayanan Prima (SPM), Standar Pelayanan Publik (SPP), Standard Operational Procedure (SOP), dan Maklumat Pelayanan. “Ini salah satu syarat jika kita menginginkan ada peningkatan pelayanan prima. Adanya pedoman pelayanan prima atau kebijakan pelayanan prima yang tertuang dalam pasal 21 UU Nomor 25 tahun 2009,” ujar Drs. Islam.

Selanjutnya pada sesi hari kedua, kegiatan Bimtek dibuka dengan giat pagi bersama dilanjutkan dengan paparan dari Kabiro AUPK, Dr. H. Jaenudin, M.Ag., yang menyampaikan terkait pemantaban ‘Core Values ASN: Berorientasi Pelayanan. “Kegiatan ini amat sangat berharga yang memberikan informasi tambahan terhadap kita untuk menambah wawasan terkait dengan pelayanan prima di UIN Sunan Ampel Surabaya,” tukas Dr. Jaenudin. (Nur/Humas)