Berita

Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam menggelar Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) ke-22 yang diselenggarakan di UIN Sunan Ampel Surabaya. Menteri Agama, H. Yaqut Cholil Qoumas, mengungkapkan bahwa tema AICIS tahun 2023 yaitu ‘Recontextualizing Fiqh for Equal Humanity and Sustainable Peace” merupakan tema yang luar biasa karena relevan dengan keadaan saat ini. 

Beliau sangat prihatin dengan maraknya konflik yang mengatasnamakan agama di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. Menurutnya, rekontektualisasi hukum di berbagai agama, termasuk fikih dalam hukum islam harus dilakukan untuk mencegah konflik.

“Setiap ahli agama semestinya kembali mendalami ajaran masing-masing dan apabila menemukan unsur-unsur yang dapat membahayakan eksistensi kedamaian masyarakat, maka harus berani untuk mempertimbangkan tafsir baru yang memungkinkan manusia dapat hidup berdampingan secara damai.” tegas Menag Yaqut.

Konferensi internasional AICIS memiliki 3 poin penting yaitu rekontekstualisasi fikih, kesetaraan kemanusiaan, dan kedamaian berkelanjutan. 

Sejalan dengan hal tersebut, Menag Yaqut, berharap AICIS ke-22 menjadi wadah padu-pikir para cendekiawan serta akademisi dan dilaksanakan secara bertahap untuk mengkaji hubungan lebih dalam antara muslim dan non-muslim, kafir dan non-kafir.  Forum-forum AICIS selanjutnya perlu menggali kebekuan fikih dan isu yang diangkat relevan dengan perkembangan jaman.

“Mari bersama-sama melihat agama sebagai sumber ajaran mulia yang memerintahkan kita untuk mengembangkan kebajikan atau akhlakul karimah. Ini adalah aspek agama, manusia yang sebenar-benarnya yang memanusiakan manusia bukan memusuhi manusia.” Tutup Menag Yaqut. (AOW)