Dalam rangka pengabdian masyarakat pada tanggal 02 sampai 17 November, mahasiswa semester satu mata kuliah Ilmu Dakwah Prodi Bimbingan Konseling Islam dan Prodi Manajemen Dakwah UINSA mengadakan pencerahan dakwah secara serentak untuk Gen-Z.
Kegiatan itu dilakukan untuk para siswa di sepuluh lembaga pendidikan di Jawa Timur, yaitu MA Unggulan Darul Ulum Jombang, MAN 2 Jombang, MA Darul Ulum Waru, SMP Wali Songo Pacet, Pesantren Ilmu Al Qur’an Gresik, MA Ma’arif Miftahul Ulum Melirang Gresik, SMP dan MA Al Muayyad Boarding School Gresik, Ponpes Al Ibrohimi Gresik, dan MA Masyhudiyyah Gresik.
Ada dua topik yang disajikan pada kegiatan itu, yaitu “10 Prinsip Dakwah oleh Syeikh Jum’ah Amin Abdul Aziz,” dan “Keunikan Media Dakwah untuk Gen-Z.”
Delapan tim dari 70 mahasiswa mata kuliah Ilmu Dakwah di bawah bimbingan Prof. Dr. Moh. Ali Aziz, M.Ag itu menyajikan materi dengan interaktif dan menghibur, sebab diselingi dengan aneka permainan, video pendek, dan diskusi kelompok.
“Wah, menarik sekali. Saya baru tahu ada prinsip dakwah sebagus dan sekomplit itu,” kata Zenia, salah satu peserta. “Andaikan pendakwah di Indonesia berpegang pada prinsip-prinsip itu, betapa damainya Indonesia,” kata Aditya menambahkan.
Mengapa dakwah memerlukan media baru untuk Gen-Z?, misalnya, Tiktok, Instagram, short video, memes, dan juga Vlogs?, “Gen-Z itu suka hal-hal instan dan visual, mereka juga haus konten autentik dan relevan, inilah peluang besar bagi dakwah untuk berkembang,” kata Moh. Nasik, salah satu mahasiswa yang menjadi narasumber di MA Masyhudiyyah Gresik.
Untuk membuktikan efektivitas media, mahasiswa menampilkan beberapa video pendek yang mengangkat tema keseharian, seperti menghormati orang tua, pentingnya menjaga shalat, dan menjauhi pergaulan negatif atau bullying.
Salah satu peserta, Aab, siswa kelas sepuluh MA Al Muayyad mengaku, baru kali ini mendapat kajian yang sesuai selera dan kebutuhannya, “keren banget, saya jadi tahu kalau dakwah itu bisa masuk lewat media sosial yang saya pakai setiap hari. Nggak berat, tapi pesannya merasuk.” Katanya
Sementara itu, Celine, siswi SMP Walisongo Pacet menyatakan, “Baru lihat jas almamater mas Boy (red. sapaan salah satu mahasiswa), aku langsung tertarik ingin kuliah di UINSA 3 tahun lagi” tuturnya sambil tertawa.
Sebagai penutup, mahasiswa mengajak peserta untuk berkolaborasi membuat konten dakwah sederhana dan langsung diunggah ke media sosial kelas. Peserta diajari cara membuat caption menarik dan memilih hastag yang tepat untuk memperluas jangkauan pesan mereka. “Kelak setelah lulus, aku ingin seperti kakak-kakak, pakai jas almamater UINSA dan berani tampil di depan banyak orang,” celetuk peserta putri yang duduk paling depan, Mayong.
“ini bukan sekedar teori. Kami ingin para siswa langsung praktik dan merasakan dakwah rahmatan lil alamin yang menyenangkan” ujar ketua kelompok 4, Muhammad Izza Al Habili dengan meyakinkan
“Saya bangga, kalian semua baru semester satu, tapi sudah bisa menyajikan materi yang jauh lebih menarik daripada saya sendiri dalam kelas,” puji Prof. Dr. H. Moh Ali Aziz, M.Ag pengampu mata kuliah Ilmu dakwah di depan asistennya, Baiti Rahmawati, M.Sos dan semua mahasiswa pada saat evaluasi pelaksanaan pengabdian masyarakat.
Reportase: Prof. Dr. Moh. Ali Aziz, M.Ag