Berita

SURABAYA – (22/02/25). Mahasiswa MBKM Asistensi Mengajar Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Ampel Surabaya telah menghabiskan waktunya hampir dua pekan sejak 10 Februari 2025 di satuan pendidikan / madrasah untuk belajar dan mengamati proses belajar mengajar secara langsung. Madrasah Unggulan Amanatul Ummah, sebagai mitra Fakultas Tarbiyah diisi oleh 6 Mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa Arab dan 3 mahasiswa Pendidikan Matematika. Program ini dilaksanakan oleh mahasiswa Fakultas Tarbiyah untuk memenuhi 20 sks mata kuliah selama empat bulan hingga 16 Mei 2025.

Lembaga Amanatul Ummah di Surabaya sendiri membawahi kurang lebih 4 lembaga pendidikannya. Diantaranya SMP dan SMA Unggulan Amanatul Ummah berbasis fullday school. Selain itu, ada MTs dan MA Unggulan Amanatul Ummah yang berbasis pesantren. Kami mahasiswa UINSA Fakultas Tarbiyah dan Keguruan bertempat di salah satunya, MA Unggulan Amanatul Ummah.

MA Unggulan Amanatul Ummah merupakan mitra yang menjadi wadah bagi kami mahasiswa UINSA Fakultas Tarbiyah dan Keguruan untuk terus belajar tentang keguruan dalam apapun bentuknya. Hampir dua pekan telah dihabiskan oleh mahasiswa UINSA Fakultas Tarbiyah dan Keguruan baik dalam menelaah dokumen maupun menambah pengalaman mengajar terbimbing, bertatap muka dengan siswa di kelas. Sehingga dalam penyelesaian laporan mengenai telaah dokumen dan wawancara tidak hanya dikejar selesai di pekan pertama.

Menjadi menarik ketika pelaksanaan kegiatan asistensi mengajar kali ini dilakukan di MA Unggulan Amanatul Ummah. Pasalnya, di tahun sebelumnya Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UINSA tidak bermitra dengan satuan pendidikan berbasis pesantren. Namun di tahun ini, kembali diwujudkan. Memang pernah ada dan terjadi Lab Fakultas Tarbiyah bermitra dengan satuan pendidikan berbasis pesantren, namun ketika telah ditiadakan aksi ini menjadi pertanyaan bagi kami. Ustadz Taufik Siraj selaku kepala Lab FTK UINSA menuturkan “Pernah, SMPN 3 Peterongan di Ponpes Darul Ulum Jombang dan MTsN 4 Jombang  di Ponpes yang ada di Tambakberas.”

Hal ini menjadi menarik bagi kami karena di bangku perkuliahan tidak diajarkan mengenai hal tersebut. Sehingga dalam prosesnya lebih banyak improvisasi daripada menjalankan template yang ada di bangku kuliah. Meskipun kebanyakan dari kami adalah alumni pesantren namun tetap menyesuaikan dengan dinamika di MA Unggulan Amanatul Ummah mengingat perbedaan lingkungan yang dihadapi.

Mengingat kegiatan ini di lakukan di pesantren di MA Unggulan Amanatul Ummah, ada atensi yang perlu di perhatikan dan selalu diperingatkan untuk dijaga. “Perlu diingat bahwa ini ada adalah pesantren, maka yang perlu dikontrol adalah penggunaan gadget” tutur Ustadzah Anis selaku Koordinator Pamong. Sangat mudah sekali bagi kami terdistraksi oleh gadget baik handphone maupun laptop. Maka kami juga perlu memikirkan ulang ketika hendak menggunakan media berbasis IT/digital untuk prasarana mengajar. Namun apapun bentuknya, tetap saja yang menjadi tanggungjawab mahasiswa adalah mengembangkan sebaik mungkin apapun yang dipelajari di bangku kuliah untuk diterapkan di sekolah/madrasah. Sehingga apapun tantangan yang dihadapi, guru selalu menyesuaikan dengan keadaan lapangan sebagaimana nilai-nilai yang terkandung dalam kurikulum merdeka, yaitu kesiapan guru membawa semangat fleksibilitas yang tinggi.