Berita

Di tengah semakin ketatnya persaingan di dunia kerja, sejumlah perusahaan melaporkan kesulitan dalam mempertahankan karyawan dari generasi Z. Survei menunjukkan, banyak dari mereka dinilai kurang memiliki motivasi dan inisiatif kerja. Fenomena ini menjadi perhatian serius bagi institusi pendidikan tinggi dalam menyiapkan lulusan yang siap terjun ke dunia profesional.

Sebagai upaya menjembatani kesenjangan antara dunia akademik dan industri, program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) hadir sebagai solusi konkret. Salah satu bentuk implementasinya adalah melalui kegiatan magang di dunia industri, di mana mahasiswa diberi kesempatan untuk belajar langsung dalam lingkungan kerja nyata. Program ini tidak hanya mengasah keterampilan teknis, tetapi juga membentuk etos kerja, profesionalisme, serta meningkatkan motivasi dan inisiatif mahasiswa.

Salah satu implementasi nyata program MBKM adalah magang di TV9 Nusantara, stasiun televisi swasta yang berbasis di Surabaya dengan konten bernuansa Islam. Sejak 20 Januari 2025, lima mahasiswa dari Program Studi Agama-Agama, UIN Sunan Ampel Surabaya, telah menjalani masa magang di TV9. Kelima mahasiswa tersebut adalah Fika, Afifah, Fani, Fahma, dan Ratu.

Mereka ditempatkan dalam dua divisi utama: Divisi News dan Divisi Produksi. Fika dan Afifah bergabung di Divisi News, sedangkan Fani, Fahma, dan Ratu menjalani magang di Divisi Produksi.

Di Divisi News, Fika dan Afifah terlibat langsung dalam produksi program berita Jurnal9 Siang dan Jurnal9 Petang. Tugas harian mereka mencakup penyusunan prompter, penyiapan bahan bacaan untuk presenter, serta memastikan seluruh aspek teknis siap sebelum siaran langsung dimulai. Ketelitian dan pemahaman terhadap isi berita menjadi keterampilan utama yang diasah selama proses ini.

Mereka juga dilibatkan dalam sejumlah liputan khusus seperti ruqyatul hilal 1 Ramadhan dan 1 Syawal, tapping Jurnal Lebaran, hingga peliputan pelantikan Bupati. Dalam kegiatan tersebut, mereka mempersiapkan peralatan syuting, menyusun rundown, serta memantau jalannya peliputan. Kegiatan ini melatih kedisiplinan, keterampilan komunikasi, serta kepekaan terhadap detail produksi.

Proses pasca-produksi pun menjadi bagian dari tanggung jawab mereka, termasuk menyiapkan konten siaran untuk diunggah ke kanal YouTube TV9 Newsroom, lengkap dengan penulisan judul dan deskripsi yang menarik. Aktivitas ini memperluas keterampilan digital serta membangun inisiatif dan tanggung jawab terhadap konten yang dikonsumsi audiens.

Suasana magang di TV9 Newsroom. (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Berbeda dari Divisi News, Divisi Produksi menerapkan sistem kerja yang lebih ketat. Mahasiswa magang diwajibkan standby selama delapan jam per hari, mengikuti ritme kerja profesional. Mereka juga menjalani peraturan berpakaian (dress code) yang berbeda tiap harinya: Senin putih, Selasa-Rabu hitam, Kamis batik, Jumat busana muslim, dan Sabtu bebas. 

Sebelum memilih job desk, mahasiswa diminta melakukan observasi. Pilihan tugas mencakup posisi sebagai asisten produser, kameramen, asisten program director, serta pengelola media sosial program seperti More Ning Show dan Pop It!

Keterlibatan langsung di kedua divisi ini memperkenalkan mahasiswa pada dinamika dunia kerja yang sesungguhnya. Mereka belajar mengelola waktu, memahami standar profesional, serta beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan situasi. Selain kemampuan teknis, aspek sosial seperti kerja sama tim dan komunikasi efektif juga menjadi fokus pembelajaran.

Lebih dari sekadar menjalankan tugas, pengalaman ini membentuk karakter profesional. Mahasiswa belajar bahwa dunia kerja menuntut lebih dari sekadar keterampilan akademik; ia menuntut mentalitas tangguh, tanggung jawab, serta kemauan untuk terus belajar dan berkembang.

Program MBKM di TV9 Nusantara bukan hanya menjadi ajang pengenalan dunia kerja bagi mahasiswa, melainkan juga sarana pembentukan diri. Pengalaman ini menunjukkan bahwa karakter profesional tidak terbentuk dalam semalam. Ia dibangun melalui proses—dari menyusun prompter hingga menulis deskripsi video—yang menumbuhkan kesabaran, inisiatif, serta ketekunan. Semua itu menjadi bekal penting dalam menghadapi dunia kerja yang terus berubah. (Tim Magang TV9)