Berita

Inventarisasi kosakata bahasa Indonesia merupakan kegiatan rutin yang dilakukan oleh staf Pusat Pengembangan dan Pelindungan Bahasa dan Sastra. Setiap tahun target penambahan jumlah kosakata menjadi prioritas sehingga pencapaian target tersebut memerlukan dukungan berbagai pihak termasuk mahasiswa, dosen, dan pegiat bahasa. Proses ini melibatkan koordinasi yang baik antara berbagai pihak untuk mengumpulkan, menyeleksi, mengusulkan, menyunting, memverifikasi, dan memvalidasi usulan-usulan kosakata baru. Koordinasi ini dilakukan secara berlapis melalui berbagai tingkat peran yaitu pengumpul data, editor, redaktur, dan validator untuk memastikan kelancaran dan akurasi proses.

Foto: mahasiswa Prodi Sasindo FAH Uinsa berfoto bersama para narasumber

Tahapan tersebut tidak hanya bertujuan menambah kuantitas kosakata, tetapi juga meningkatkan kualitas daya ungkap bahasa Indonesia. Setiap kosakata yang diusulkan harus melalui proses verifikasi dan validasi ketat untuk memastikan kelayakannya sebelum diterima di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Dengan demikian, kosakata yang diterima di KBBI diharapkan mampu memperkaya bahasa Indonesia secara menyeluruh baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Melalui usaha kolaboratif ini, bahasa Indonesia dapat terus berkembang dan beradaptasi dengan kebutuhan zaman serta menjaga relevansinya dalam berbagai konteks komunikasi.

Salah satu strategi yang diterapkan untuk memenuhi target penambahan jumlah entri KBBI adalah dengan merekrut mahasiswa sebagai pengumpul entri. Perekrutan ini dilakukan melalui penyelenggaraan pembekalan kepada mahasiswa mengenai KBBI dan mengangkat mereka menjadi editor sementara. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat proses penambahan entri sekaligus memberikan pengalaman praktis kepada mahasiswa dalam bidang leksikografi. Peserta pada Pembekalan III Editor KBBI merupakan mahasiswa dan dosen pendamping terpilih dari enam universitas di Surabaya dan Malang, Provinsi Jawa Timur. Universitas-universitas ini dipilih berdasarkan kriteria tertentu yang menjamin kualitas dan komitmen dalam mendukung proyek ini.

Salah satu universitas terpilih adalah UIN Sunan Ampel Surabaya di mana kali ini diwakili oleh mahasiswa Program Studi Sastra Indonesia dari Fakultas Adab dan Humaniora (Prodi Sasindo FAH). Sebanyak 10 mahasiswa dan 1 dosen pendamping dari UIN Sunan Ampel akan mendapatkan pembekalan intensif. Materi pembekalan mencakup paradigma pembentukan kata dan pola pendefinisiannya, penggunaan korpus dalam penyusunan kamus, serta pengusulan dan penyuntingan entri KBBI. Dengan bekal pengetahuan ini, para mahasiswa diharapkan mampu berkontribusi secara signifikan dalam pengembangan KBBI serta mendapatkan keterampilan berguna bagi karier akademis dan profesional mereka di masa depan.

Kegiatan yang diselenggarakan selama empat hari terhitung sejak 27-30 Mei 2024 di Hotel Savana, Klojen, Malang, Jawa Timur ini merupakan sebuah acara penting dalam upaya pengembangan kosakata bahasa Indonesia. Selama kegiatan ini para peserta akan fokus menelusuri artikel di media massa terutama melalui internet serta menggunakan referensi-referensi lain seperti kamus bidang ilmu untuk menginventarisasi kosakata baru. Kosakata yang berhasil diinventarisasi kemudian akan diusulkan ke aplikasi KBBI Daring dengan melengkapi perangkat lema, definisi, dan contoh penggunaannya untuk diproses lebih lanjut.

Untuk memastikan peserta memiliki pemahaman mendalam tentang proses ini, pembekalan akan dilaksanakan mengikuti format kelas besar. Dalam sesi pembekalan ini, peserta akan menerima berbagai materi penting termasuk paradigma pembentukan kata dan pola pendefinisiannya, penggunaan aplikasi Sketch Engine yang membantu dalam analisis linguistik, serta prosedur pengusulan dan penyuntingan entri di KBBI. Selain teori, peserta juga akan mendapatkan kesempatan untuk mempraktikkan materi yang telah dipelajari secara langsung pada aplikasi KBBI Daring.

Acara ini tidak hanya bertujuan untuk memperkaya KBBI dengan kosakata baru, tetapi juga untuk meningkatkan kemampuan peserta dalam melakukan penelitian dan analisis linguistik. Dengan demikian, kegiatan ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan bahasa Indonesia serta memastikan bahwa KBBI tetap relevan dan up-to-date dengan perkembangan bahasa yang terus berubah.